Inilah Cara Jitu Merawat Ban Mobil Meski Mobil Jarang Dipakai, Agar Awet dan Tidak Retak

Selasa, 22 April 2025 oleh jurnal

Inilah Cara Jitu Merawat Ban Mobil Meski Mobil Jarang Dipakai, Agar Awet dan Tidak Retak

Merawat Ban Mobil yang Jarang Dipakai: Tips Jitu Anti Rusak

Mobil jarang dipakai? Jangan biarkan ban jadi korban! Meskipun mobil lebih sering terparkir, ban tetap membutuhkan perawatan agar tidak cepat rusak. Beban mobil yang terus-menerus bertumpu pada satu titik ban dapat menyebabkan kerusakan. Untungnya, hal ini bisa dicegah dengan beberapa langkah mudah.

Ben Faqih, People Development Department Head - Customer Satisfaction & Value Chain PT Astra Daihatsu Motor (ADM), menjelaskan kunci utama menjaga keawetan ban mobil yang jarang digunakan adalah menjaga tekanan angin. "Tambah tekanan angin sekitar 5 persen dari tekanan normal," saran Ben. Misalnya, jika standar tekanan angin ban 35 psi, tambahkan menjadi sekitar 37 psi. Tekanan angin yang lebih tinggi membantu sidewall ban menahan beban mobil saat diam.

Selain menjaga tekanan angin, Ben juga menganjurkan untuk memaju-mundurkan mobil setidaknya seminggu sekali, terutama saat memanaskan mesin. "Ini membantu meratakan tumpuan permukaan ban terhadap beban mobil dan mencegah flat spot," jelasnya. Flat spot terjadi ketika bagian ban yang terus-menerus menyentuh tanah menjadi rata karena beban yang bertumpu di satu titik.

Berikut beberapa tips praktis untuk merawat ban mobil Anda yang jarang digunakan:

1. Cek Tekanan Angin Secara Berkala - Jangan lupa untuk mengecek dan menambah tekanan angin ban setidaknya dua minggu sekali. Gunakan alat pengukur tekanan ban yang akurat.

Contoh: Jika tekanan angin standar 30 psi, tambahkan sekitar 5% menjadi 31.5 psi.

2. Maju-Mundurkan Mobil - Saat memanaskan mesin mobil, sempatkan untuk memaju-mundurkan mobil beberapa meter. Ini membantu meratakan titik tumpu ban.

Lakukan ini setidaknya seminggu sekali.

3. Parkir di Tempat Teduh - Sinar matahari langsung dapat membuat ban menjadi keras dan getas. Usahakan parkir mobil di tempat yang teduh atau gunakan penutup ban.

4. Rotasi Ban - Meskipun jarang dipakai, rotasi ban tetap penting untuk meratakan keausan. Lakukan rotasi ban setiap 6 bulan atau 10.000 km.

5. Periksa Kondisi Ban Secara Visual - Periksa ban secara visual untuk melihat adanya retakan, benjolan, atau benda asing yang menancap. Jika ada kerusakan, segera periksakan ke bengkel.

Apakah perlu mengganti ban mobil yang jarang dipakai meskipun belum aus? - Aisyah

"Meskipun belum aus, ban mobil memiliki umur pakai. Idealnya, ban diganti setiap 4-5 tahun sekali, terlepas dari jarak tempuh, karena kompon karetnya bisa mengeras dan mengurangi daya cengkram." - Bambang Soesatyo, Ketua MPR RI

Bagaimana cara mengetahui tekanan angin ban yang tepat untuk mobil saya? - Budi

"Tekanan angin yang tepat biasanya tertera pada stiker di pilar pintu pengemudi atau di buku manual pemilik kendaraan. Pastikan untuk mengikuti rekomendasi pabrikan." - Jusri Pulubuhu, Training Director Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC)

Apa yang menyebabkan flat spot pada ban mobil? - Cindy

"Flat spot terjadi karena beban mobil yang terus menerus bertumpu pada satu titik ban dalam waktu lama, terutama saat mobil jarang digunakan. Hal ini menyebabkan bagian ban tersebut menjadi rata." - Ben Faqih, People Development Department Head - Customer Satisfaction & Value Chain PT Astra Daihatsu Motor (ADM)

Apakah nitrogen lebih baik daripada angin biasa untuk ban mobil yang jarang dipakai? - Dimas

"Nitrogen memang lebih stabil tekanannya dibandingkan angin biasa, namun untuk mobil yang jarang dipakai, angin biasa sudah cukup memadai asalkan tekanan angin dijaga dengan baik." - Fitra Eri, pengamat otomotif

Apakah perlu menggunakan cairan anti bocor untuk ban mobil yang jarang dipakai? - Eka

"Penggunaan cairan anti bocor pada ban mobil yang jarang dipakai tidak disarankan karena dapat menyebabkan kerusakan pada sensor TPMS (Tire Pressure Monitoring System) jika mobil Anda memilikinya. Lebih baik fokus pada perawatan pencegahan seperti menjaga tekanan angin dan memeriksa kondisi ban secara berkala." - Sony Susmana, Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI)