Inilah 5 Tanaman Unik yang Hanya Sekali Berbuah Sepanjang Hidup, Termasuk Nanas dan Pisang! mari kita simak selengkapnya
Minggu, 25 Mei 2025 oleh jurnal
Uniknya Tanaman Monokarpik: Sekali Berbuah Lalu...
Alam semesta memang penuh kejutan, termasuk dunia tumbuhan. Setiap tanaman diciptakan dengan keunikan masing-masing. Salah satu keunikan itu adalah tanaman monokarpik. Pernah dengar istilah ini? Singkatnya, tanaman monokarpik adalah tanaman yang hanya berbuah sekali seumur hidupnya, lalu kemudian mati.
Istilah "monokarpik" sendiri berasal dari bahasa Yunani, yaitu mono yang berarti tunggal dan carp yang berarti buah. Jadi, tanaman ini hanya mengalami satu siklus berbuah sebelum mengakhiri hidupnya. Meskipun sebagian besar tanaman monokarpik berumur pendek (hanya satu tahun), ada juga lho yang membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk mencapai fase berbuah.
Penasaran tanaman apa saja yang termasuk dalam kategori monokarpik? Yuk, kita simak daftar berikut ini!
5 Tanaman yang Hanya Berbuah Sekali dalam Hidupnya
1. Nanas
Siapa yang tidak kenal nanas? Buah tropis yang segar ini ternyata termasuk dalam keluarga Bromeliaceae. Di habitat aslinya, nanas tumbuh di tanah dan penyerbukannya dibantu oleh burung kolibri.
Nanas memang hanya bisa berbunga dan berbuah sekali saja. Setelah berbuah, tanaman induknya akan perlahan mati. Tapi jangan khawatir! Biasanya akan muncul tunas atau anakan di sekitar pangkal tanaman induk. Nah, tunas inilah yang bisa kita tanam kembali untuk menghasilkan tanaman nanas yang baru.
2. Bambu
Bambu juga termasuk tanaman monokarpik. Sebenarnya, beberapa jenis bambu bisa berbunga, tapi tidak selalu menghasilkan buah. Proses pembungaan pada bambu juga sangat jarang terjadi dan memakan waktu yang sangat lama, bahkan bisa mencapai 5 hingga 120 tahun atau lebih!
Jadi, beberapa spesies bambu bisa hidup puluhan tahun sebelum akhirnya berbunga. Ketika saatnya tiba untuk berbunga, seluruh tanaman bambu akan mati. Salah satu contohnya adalah spesies Phyllostachys nigra var. henonis yang membutuhkan waktu 120 tahun untuk berbunga.
Para peneliti memperkirakan bahwa Phyllostachys nigra var. henonis akan berbunga untuk pertama kalinya pada tahun 2028 di Jepang. Peristiwa ini bisa memiliki dampak yang signifikan terhadap ekologi dan ekonomi negara tersebut.
3. Melon
Melon termasuk dalam tanaman semusim yang memiliki siklus hidup yang relatif pendek. Inilah mengapa melon termasuk dalam kategori tanaman monokarpik.
Siklus hidup melon dimulai dari fase vegetatif (pertumbuhan), kemudian beralih ke fase generatif (reproduksi). Setelah buah melon matang dan dipanen, siklus hidup tanaman melon selesai dan tanaman tersebut akan mati.
Melon sudah dikenal dan dibudidayakan di Indonesia sejak tahun 1980-an. Tanaman ini berasal dari Afrika Utara dan wilayah Mediterania, lalu menyebar ke Asia, Eropa, dan Amerika.
4. Palem Aren
Dengan nama ilmiah Arenga pinnata, palem aren banyak ditemukan di hutan hujan tropis, mulai dari Cina bagian selatan hingga Asia Tenggara. Palem aren juga termasuk dalam daftar tanaman monokarpik.
Tanaman ini memiliki batang tunggal dengan tinggi mencapai 15 meter. Buah palem aren adalah kolang-kaling yang bisa diolah menjadi berbagai macam makanan dan minuman.
Selain buahnya, bagian lain dari tanaman aren juga bisa dimanfaatkan. Batangnya bisa diolah menjadi tepung, sedangkan nira dari tanaman aren bisa diolah menjadi gula merah, cuka, bahkan minuman beralkohol.
5. Pisang
Pisang adalah tanaman hasil persilangan antara Musa acuminata dan Musa balbisiana. Tanaman ini juga termasuk dalam jenis monokarpik, yang berarti setiap batang pisang hanya akan berbuah satu kali saja.
Setelah menghasilkan buah, batang pisang tersebut akan mati dan digantikan oleh tunas anakan yang baru. Sama seperti palem aren, pisang juga dikenal sebagai tanaman yang serbaguna.
Batang, bunga, jantung, dan buah pisang bisa diolah dan dimanfaatkan oleh manusia. Ada juga tanaman dari genus Ensete yang mirip dengan pohon pisang. Keduanya sama-sama hanya bisa berbunga satu kali seumur hidup. Tanaman Ensete umumnya berasal dari Afrika dan Asia tropis.
Itulah 5 tanaman monokarpik yang hanya bisa berbuah sekali seumur hidupnya. Apakah kamu tahu tanaman lain yang memiliki karakteristik serupa?
Ingin mencoba menanam tanaman monokarpik di rumah? Jangan khawatir, caranya tidak terlalu sulit kok! Berikut beberapa tips yang bisa kamu ikuti:
1. Pilih Bibit yang Berkualitas - Ini adalah langkah awal yang penting! Pastikan bibit tanaman monokarpik yang kamu pilih sehat dan bebas dari penyakit. Kamu bisa membeli bibit di toko tanaman terpercaya atau mencoba memperbanyak sendiri dari tunas (misalnya pada nanas).
Kalau kamu menanam nanas, pilih tunas yang sudah memiliki akar yang cukup banyak agar lebih mudah tumbuh.
2. Siapkan Media Tanam yang Tepat - Setiap tanaman memiliki kebutuhan media tanam yang berbeda. Cari tahu jenis tanah yang paling cocok untuk tanaman monokarpik yang kamu pilih. Pastikan tanah memiliki drainase yang baik agar tidak terjadi genangan air yang bisa menyebabkan akar membusuk.
Untuk nanas, misalnya, kamu bisa menggunakan campuran tanah, pasir, dan kompos.
3. Berikan Perawatan yang Konsisten - Tanaman membutuhkan air, sinar matahari, dan nutrisi yang cukup agar bisa tumbuh dengan baik. Siram tanaman secara teratur, terutama saat musim kemarau. Letakkan tanaman di tempat yang terkena sinar matahari yang cukup, tapi hindari paparan sinar matahari langsung saat siang hari. Berikan pupuk secara berkala untuk memenuhi kebutuhan nutrisi tanaman.
Jangan lupa untuk memantau tanaman secara berkala dan segera atasi jika ada tanda-tanda penyakit atau hama.
4. Nikmati Prosesnya! - Menanam tanaman adalah sebuah proses yang membutuhkan kesabaran dan ketelatenan. Nikmati setiap tahapnya, mulai dari menanam bibit hingga memanen buah. Jangan berkecil hati jika ada kendala, karena setiap pengalaman adalah pelajaran berharga.
Apalagi kalau tanamanmu termasuk jenis yang lama berbuah, seperti bambu! Anggap saja ini investasi jangka panjang untuk keindahan lingkungan.
Apakah semua jenis bambu akan mati setelah berbunga, Pak Budi?
Menurut Dr. Bambang Hero Saharjo, pakar ekologi hutan dari IPB University, "Sebagian besar jenis bambu memang akan mati setelah berbunga, tetapi ada beberapa spesies yang bisa bertahan hidup. Ini tergantung pada jenis bambunya dan kondisi lingkungannya."
Bagaimana cara terbaik menanam nanas dari tunas, Bu Ani?
Menurut Ibu Sri Rejeki, seorang petani nanas sukses dari Subang, "Pastikan tunas nanas yang akan ditanam sudah memiliki akar yang cukup banyak. Rendam tunas dalam larutan perangsang akar selama beberapa jam sebelum ditanam. Gunakan media tanam yang gembur dan memiliki drainase yang baik. Siram secara teratur dan berikan pupuk yang sesuai."
Apakah benar buah kolang-kaling dari palem aren punya banyak manfaat, Mas Joko?
Menurut Chef Juna Rorimpandey, "Kolang-kaling itu bukan cuma enak, tapi juga sehat! Tinggi serat, rendah kalori, dan mengandung mineral penting seperti kalsium dan fosfor. Cocok banget buat jadi camilan sehat atau bahan dasar berbagai macam hidangan penutup."
Kenapa tanaman pisang cuma berbuah sekali saja, Dik Rina?
Menurut Merry Riana, motivator dan pengusaha, "Sama seperti kita manusia, setiap tanaman punya siklus hidupnya masing-masing. Pisang adalah contoh tanaman yang fokus pada satu kali berbuah dengan maksimal, lalu kemudian memberikan kesempatan bagi generasi berikutnya untuk tumbuh dan berkembang. Ini mengajarkan kita tentang pentingnya fokus dan regenerasi."