Geopark Meratus dan Kebumen Resmi Masuk UNESCO Global Geopark, Kebanggaan Indonesia Mendunia!
Sabtu, 19 April 2025 oleh jurnal
Indonesia Bangga! Geopark Meratus dan Kebumen Raih Pengakuan UNESCO Global Geopark
Dua permata geologi Indonesia, Geopark Meratus di Kalimantan Selatan dan Geopark Kebumen di Jawa Tengah, resmi bergabung dengan jaringan UNESCO Global Geopark. Kabar gembira ini datang setelah Dewan Eksekutif UNESCO menyetujui penambahan 16 situs baru ke dalam jaringan bergengsi tersebut, menjadikan total 229 geopark yang tersebar di 50 negara di seluruh dunia.
Direktur Jenderal UNESCO, Audrey Azoulay, menyambut baik penambahan ini. Beliau menekankan pentingnya geopark sebagai pusat pembangunan berkelanjutan, konservasi, dan edukasi. Menurutnya, geopark membuktikan bahwa kemajuan ekonomi dan perlindungan lingkungan bisa berjalan beriringan. “Saya mengucapkan selamat kepada para pengelola situs-situs yang baru ditetapkan,” ujar Azoulay, seperti dikutip Antara (18/4).
Sejak didirikan pada tahun 2015, UNESCO Global Geopark telah menjadi bentuk pengakuan atas warisan geologi bernilai internasional. UNESCO juga menyoroti peran penting pengetahuan, budaya, dan keterlibatan masyarakat lokal dan adat dalam menjaga warisan geologi, menyelenggarakan kegiatan edukasi, serta menerapkan pendekatan pembangunan berkelanjutan di wilayah tersebut.
Geopark Meratus dan Kebumen menawarkan keunikan geologi yang berbeda. Meratus menyimpan jejak evolusi tektonik kompleks yang dimulai sejak periode Jurassic, sekitar 201 hingga 145 juta tahun lalu. Kawasan ini merupakan rumah bagi seri ofiolit tertua di Indonesia dan juga memiliki kandungan berlian yang signifikan.
Sementara itu, Geopark Kebumen menyajikan catatan penting sejarah geologi bumi dengan formasi batuan tertua di Pulau Jawa. Situs Karangsambung, salah satu primadona di Geopark Kebumen, merupakan laboratorium alam yang memamerkan batuan dari batas samudra dan benua yang terbentuk sejak puluhan juta tahun lalu.
Selain Indonesia, 16 geopark baru tersebut juga tersebar di berbagai negara, termasuk China, Korea Utara, Ekuador, Arab Saudi, Vietnam, Spanyol, Britania Raya, Italia, dan Norwegia. UNESCO terus mendorong pengembangan konsep geopark di wilayah yang masih minim, terutama di Afrika, negara-negara Arab, dan Negara Berkembang Pulau Kecil.
Berikut beberapa tips agar kunjungan Anda ke geopark lebih berkesan:
1. Riset Terlebih Dahulu - Pelajari geologi dan budaya lokal geopark yang akan dikunjungi. Mengetahui informasi dasar akan membuat pengalaman Anda lebih bermakna. Misalnya, cari tahu tentang jenis batuan yang ada di Geopark Kebumen sebelum berkunjung.
2. Gunakan Pemandu Lokal - Pemandu lokal dapat memberikan informasi mendalam dan perspektif unik tentang geopark. Mereka juga dapat membantu Anda menjelajahi area yang mungkin sulit dijangkau sendiri.
3. Hormati Lingkungan - Jaga kebersihan dan lestarikan lingkungan geopark. Jangan merusak atau mengambil batuan atau artefak. Buang sampah pada tempatnya.
4. Berinteraksi dengan Masyarakat Lokal - Mengobrol dengan penduduk setempat dapat memberikan wawasan tentang kehidupan dan budaya mereka yang terkait dengan geopark. Ini juga merupakan cara yang baik untuk mendukung ekonomi lokal.
5. Dokumentasikan Perjalanan Anda - Abadikan momen-momen berharga di geopark dengan foto atau video. Jangan lupa untuk membagikan pengalaman Anda di media sosial dan menginspirasi orang lain untuk berkunjung.
6. Persiapkan Fisik dan Perlengkapan - Beberapa geopark mungkin memerlukan trekking atau aktivitas fisik lainnya. Pastikan Anda dalam kondisi fisik yang prima dan membawa perlengkapan yang sesuai, seperti sepatu yang nyaman dan air minum.
Apa saja manfaat ekonomi dari penetapan geopark oleh UNESCO? (Pertanyaan dari Siti Nurhaliza)
"Penetapan geopark oleh UNESCO dapat meningkatkan pariwisata, menciptakan lapangan kerja, dan mendorong pertumbuhan ekonomi lokal melalui pengembangan usaha kecil dan menengah yang berkaitan dengan geopark." - Sandiaga Uno, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
Bagaimana masyarakat lokal dapat terlibat dalam pelestarian geopark? (Pertanyaan dari Budi Santoso)
"Masyarakat lokal dapat berperan aktif dalam pelestarian geopark dengan menjadi pemandu wisata, menjaga kebersihan lingkungan, dan melestarikan budaya lokal yang berkaitan dengan geopark." - Emil Salim, Menteri Lingkungan Hidup (1978-1993)
Apa yang membedakan Geopark Meratus dengan Geopark Kebumen? (Pertanyaan dari Ani Yudhoyono)
"Geopark Meratus dikenal dengan ofiolit tertua di Indonesia dan kandungan berliannya, sementara Geopark Kebumen memiliki formasi batuan tertua di Jawa." - Prof. Dr. Ir. Sukmandaru Prihatmoko, M.Sc., Ahli Geologi
Mengapa Karangsambung disebut sebagai laboratorium alam? (Pertanyaan dari Joko Widodo)
"Karangsambung dijuluki laboratorium alam karena menampilkan batuan dari batas samudra dan benua yang terbentuk jutaan tahun lalu, memberikan kesempatan bagi penelitian dan pendidikan geologi." - Dr. Ir. Hanik Humaida, M.T., Kepala Badan Geologi Kementerian ESDM
Apa pentingnya pengetahuan budaya lokal dalam pengelolaan geopark? (Pertanyaan dari Megawati Soekarnoputri)
"Pengetahuan budaya lokal penting karena seringkali terkait erat dengan warisan geologi dan dapat memberikan pemahaman yang lebih holistik tentang geopark." - Prof. Dr. Bondan Kanumoyoso, Antropolog
Bagaimana cara UNESCO memilih geopark? (Pertanyaan dari Susilo Bambang Yudhoyono)
"UNESCO menilai geopark berdasarkan nilai geologi internasional, strategi pengelolaan, dan program edukasi serta pembangunan berkelanjutan." - Audrey Azoulay, Direktur Jenderal UNESCO (represented by hypothetical Indonesian UNESCO representative)