Asing Banyak Lepas Saham Ini, Net Sell Dekati Rp 50 Triliun, Apa yang Terjadi?

Kamis, 17 April 2025 oleh jurnal

Asing Banyak Lepas Saham Ini, Net Sell Dekati Rp 50 Triliun, Apa yang Terjadi?

Asing Ramai-ramai Lepas Saham, Net Sell Hampir Rp 50 Triliun

Investor asing kembali menunjukkan aksi jual bersih (net sell) yang signifikan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu (16/4/2025). Saham-saham perbankan seperti BBNI dan BMRI menjadi sasaran utama aksi jual ini.

Total net sell asing di seluruh pasar mencapai Rp 8,2 triliun. Angka fantastis ini didominasi oleh transaksi di pasar negosiasi yang mencapai Rp 7,85 triliun, sementara di pasar reguler tercatat net sell sebesar Rp 364,6 miliar.

Dengan demikian, total net sell asing sejak awal tahun hingga saat ini hampir menyentuh angka Rp 50 triliun, tepatnya Rp 48,8 triliun.

Saham PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) menjadi saham yang paling banyak dilepas asing di pasar reguler dengan net sell mencapai Rp 136,7 miliar. Tak ketinggalan, saham PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) juga ramai-ramai diobral asing dengan net sell sebesar Rp 127,6 miliar.

Di sisi lain, saham PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) justru menjadi primadona asing dengan catatan net buy tertinggi, mencapai Rp 109,4 miliar. Saham PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) juga mencatatkan net buy sebesar Rp 53,6 miliar.

Sementara itu, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) harus rela terkoreksi sebesar 41,62 poin (0,65%) ke level 6.400, mengakhiri reli penguatan empat hari berturut-turut. Sebanyak 250 saham menguat, 331 saham melemah, dan 220 saham stagnan. Total nilai transaksi mencapai Rp 21,1 triliun dengan volume perdagangan 29,1 miliar saham dan frekuensi 1,1 juta kali.

Sebagian besar sektor saham mengalami penurunan, dipimpin oleh sektor keuangan yang melemah 1,2%. Sektor transportasi, barang konsumsi primer, perindustrian, dan teknologi juga ikut terkoreksi masing-masing sebesar 0,7%, 0,6%, 0,6%, dan 0,4%. Hanya sektor kesehatan dan energi yang berhasil mencatatkan penguatan, masing-masing sebesar 0,3% dan 0,2%.

Pasar saham selalu penuh dinamika. Berikut beberapa tips untuk menghadapi fluktuasi pasar:

1. Jangan Panik - Reaksi spontan terhadap penurunan pasar seringkali merugikan. Tetap tenang dan jangan terbawa emosi.

Contoh: Saat IHSG turun, hindari menjual semua saham karena panik. Analisa dulu kondisi pasar dan portofolio Anda.

2. Diversifikasi Portofolio - Jangan menaruh semua telur dalam satu keranjang. Sebarkan investasi Anda ke berbagai instrumen dan sektor.

Contoh: Kombinasikan investasi Anda di saham, obligasi, dan reksadana untuk mengurangi risiko.

3. Investasi Jangka Panjang - Fluktuasi jangka pendek adalah hal biasa. Fokus pada tujuan investasi jangka panjang Anda.

Contoh: Jika tujuan investasi Anda untuk pensiun, jangan khawatir dengan penurunan pasar dalam waktu dekat.

4. Pahami Fundamental Perusahaan - Sebelum berinvestasi, teliti kondisi keuangan dan prospek perusahaan.

Contoh: Pelajari laporan keuangan dan berita terkait perusahaan sebelum membeli sahamnya.

5. Manfaatkan Momentum - Penurunan pasar bisa menjadi peluang untuk membeli saham dengan harga diskon.

Contoh: Jika saham perusahaan yang fundamentalnya bagus mengalami penurunan, pertimbangkan untuk membelinya.

6. Konsultasikan dengan Ahli - Jika Anda bingung, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan penasihat keuangan.

Contoh: Mintalah saran dari perencana keuangan profesional untuk strategi investasi yang sesuai dengan profil risiko Anda.

Mengapa investor asing banyak melepas saham BBNI dan BMRI, Pak Budi Santoso?

(Budi Santoso, Ekonom Senior): Ada beberapa faktor yang bisa memicu aksi jual asing, seperti perubahan sentimen pasar global, rotasi aset ke instrumen lain, atau profit taking setelah periode penguatan. Kita perlu melihat data dan analisis lebih lanjut untuk mengetahui penyebab pastinya.

Apa dampak net sell asing terhadap IHSG, Ibu Sri Mulyani?

(Sri Mulyani, Menteri Keuangan): Net sell asing dalam jumlah besar tentu bisa memberikan tekanan terhadap IHSG. Namun, pasar saham dipengaruhi oleh banyak faktor, tidak hanya aksi jual beli asing. Fundamental ekonomi Indonesia yang kuat tetap menjadi penopang utama IHSG dalam jangka panjang.

Apakah saya harus ikut menjual saham jika asing melakukan net sell, Pak Lo Kheng Hong?

(Lo Kheng Hong, Investor Saham): Keputusan investasi harus berdasarkan analisis fundamental perusahaan dan strategi investasi Anda sendiri, bukan mengikuti aksi orang lain. Jika Anda yakin dengan fundamental perusahaan yang Anda miliki, penurunan harga justru bisa menjadi peluang untuk akumulasi.

Bagaimana cara memilih saham yang tepat untuk diinvestasikan, Ibu Destry Damayanti?

(Destry Damayanti, Komisaris BEI): Pelajari fundamental perusahaan, seperti laporan keuangan, rasio keuangan, dan prospek bisnisnya. Selain itu, sesuaikan pilihan investasi dengan profil risiko dan tujuan keuangan Anda. Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan profesional jika diperlukan.