Alih,Alih Membayar, Kini Yayasan MBN Justru Tagih Rp400 Juta ke Mitra Dapur MBG Kalibata, Kisruh Semakin Memanas
Sabtu, 19 April 2025 oleh jurnal
Yayasan MBN Tagih Rp400 Juta ke Mitra Dapur MBG Kalibata, Padahal Diduga Menggelapkan Dana Hampir Rp1 Miliar
Jakarta - Kisruh antara Yayasan MBN dan pengelola dapur Makan Bergizi Gratis (MBG) Kalibata, Ira, semakin pelik. Bukannya membayar, Yayasan MBN justru menagih Ira sebesar Rp400 juta di tengah proses hukum dugaan penggelapan dana operasional dapur MBG senilai hampir Rp1 miliar yang dilaporkan Ira ke Polres Metro Jakarta Selatan.
Kuasa hukum Ira, Danna Harly, mengungkapkan kebingungannya atas tagihan tersebut. "Aneh sekali. Klien saya melaporkan dugaan penggelapan dana, eh malah ditagih balik," ujarnya kepada wartawan di Polres Metro Jakarta Selatan, Jumat (18/4/2025).
Danna menjelaskan tagihan tersebut mencakup pembelian wadah makanan (ompreng) yang dibeli Ira secara mandiri senilai Rp200 juta. Ironisnya, pembelian ompreng tersebut menggunakan dana pribadi Ira dan tidak ada kaitannya dengan anggaran operasional dari Yayasan MBN. "Ini seperti mencampuradukkan jeruk dan apel. Pembelian ompreng itu urusan terpisah," tegas Danna.
Sebelumnya, Yayasan MBN juga mengklaim Ira memiliki kekurangan pembayaran sebesar Rp45 juta karena adanya invoice yang belum dipertanggungjawabkan. Namun, Danna membantah tudingan tersebut. Ia menegaskan seluruh operasional dapur MBG, mulai dari bahan makanan, sewa tempat, hingga gaji juru masak, ditanggung sepenuhnya oleh Ira tanpa subsidi dari Yayasan MBN.
Sementara itu, kasus dugaan penggelapan dana operasional dapur MBG Kalibata masih dalam proses penyelidikan. Meskipun dapur MBG telah beroperasi kembali, laporan polisi yang diajukan Ira tetap dilanjutkan. Pada Jumat (18/4/2025), baik Ira maupun perwakilan Yayasan MBN telah diperiksa sebagai saksi oleh pihak kepolisian.
Mengelola dapur umum membutuhkan transparansi dan akuntabilitas yang tinggi. Berikut beberapa tips untuk memastikan pengelolaan yang baik:
1. Pisahkan Rekening Pribadi dan Dapur Umum - Hindari mencampuradukkan keuangan pribadi dengan keuangan dapur umum. Buat rekening terpisah untuk memudahkan pencatatan dan menghindari kesalahpahaman.
Contoh: Buka rekening bank atas nama dapur umum, bukan rekening pribadi.
2. Catat Semua Transaksi Secara Rinci - Catat setiap pemasukan dan pengeluaran, sekecil apapun. Simpan bukti transaksi seperti kuitansi dan nota.
Contoh: Gunakan buku kas atau aplikasi keuangan untuk mencatat transaksi.
3. Buat Laporan Keuangan Berkala - Buat laporan keuangan secara berkala, misalnya bulanan atau triwulan. Laporkan kepada pihak-pihak terkait untuk menjaga transparansi.
Contoh: Buat laporan keuangan sederhana yang mudah dipahami.
4. Libatkan Lebih Banyak Pihak dalam Pengawasan - Libatkan beberapa orang dalam proses pengawasan keuangan untuk menghindari kecurangan.
Contoh: Bentuk tim kecil yang bertugas mengawasi keuangan dapur umum.
5. Simpan Bukti Pengeluaran dengan Rapi - Jangan sampai bukti pengeluaran hilang atau tercecer. Simpan dengan rapi dan mudah ditemukan jika diperlukan.
Contoh: Gunakan map atau folder khusus untuk menyimpan bukti transaksi.
6. Komunikasikan dengan Jelas - Komunikasikan dengan jelas alur keuangan kepada semua pihak yang terlibat, termasuk donatur dan penerima manfaat.
Contoh: Adakan pertemuan rutin untuk membahas laporan keuangan.
Bagaimana cara melaporkan dugaan penggelapan dana seperti kasus ini, Pak Budi?
(Hotman Paris Hutapea, Pengacara) Laporkan segera ke pihak kepolisian dengan membawa bukti-bukti yang mendukung, seperti laporan keuangan, bukti transfer, dan kesaksian. Proses hukum adalah jalur yang tepat untuk menyelesaikan masalah ini.
Apa saran Ibu Sri Mulyani untuk mencegah terjadinya penggelapan dana dalam kegiatan sosial?
(Sri Mulyani Indrawati, Menteri Keuangan) Transparansi dan akuntabilitas adalah kunci. Setiap kegiatan sosial harus memiliki sistem pengelolaan keuangan yang jelas dan terbuka. Audit berkala juga penting untuk memastikan dana digunakan sesuai peruntukannya.
Bagaimana pandangan Bapak Anies Baswedan terhadap kasus ini, Bu Ani?
(Anies Baswedan, Akademisi dan Mantan Gubernur DKI Jakarta) Kasus ini memprihatinkan. Kepercayaan publik terhadap kegiatan sosial harus dijaga. Penegakan hukum yang tegas dan transparan diperlukan agar kejadian serupa tidak terulang.
Apa yang bisa dilakukan masyarakat untuk membantu memastikan transparansi lembaga sosial, Pak Anton?
(Tri Rismaharini, Menteri Sosial) Masyarakat dapat berperan aktif dengan menanyakan laporan keuangan lembaga sosial dan memastikan donasi disalurkan dengan tepat sasaran. Partisipasi publik sangat penting dalam mengawasi kegiatan sosial.
Bagaimana cara memilih lembaga sosial yang terpercaya, Bu Dewi?
(Najwa Shihab, Jurnalis) Pilihlah lembaga sosial yang memiliki reputasi baik dan transparan dalam pengelolaan keuangan. Cari tahu informasi tentang lembaga tersebut, termasuk laporan keuangan dan program-program yang dijalankan. Jangan ragu untuk bertanya dan memastikan donasi Anda akan digunakan dengan sebaik-baiknya.