Ketahui 7 Makanan Khas Papua yang Bikin Kamu Penasaran

jurnal


makanan khas papua

Makanan khas Papua adalah makanan tradisional yang berasal dari provinsi Papua, Indonesia. Makanan ini biasanya menggunakan bahan-bahan lokal yang banyak ditemukan di Papua, seperti sagu, ubi jalar, dan ikan. Beberapa makanan khas Papua yang terkenal antara lain papeda, ikan bakar manokwari, dan sate ulat sagu.

Makanan khas Papua memiliki cita rasa yang unik dan khas. Makanan ini biasanya dimasak dengan cara tradisional, sehingga menghasilkan cita rasa yang otentik. Selain rasanya yang lezat, makanan khas Papua juga kaya akan nutrisi. Makanan ini mengandung banyak karbohidrat, protein, dan vitamin yang baik untuk kesehatan tubuh.

Makanan khas Papua memiliki sejarah yang panjang dan kaya. Makanan ini sudah dikonsumsi oleh masyarakat Papua sejak zaman dahulu kala. Makanan ini biasanya disajikan pada acara-acara adat dan perayaan penting. Saat ini, makanan khas Papua sudah menjadi bagian dari budaya kuliner Indonesia dan dapat ditemukan di berbagai restoran dan warung makan di seluruh Indonesia.

Makanan Khas Papua

Makanan khas Papua merupakan kekayaan kuliner Indonesia yang memiliki cita rasa dan keunikan tersendiri. Makanan ini menjadi bagian dari identitas budaya Papua dan memiliki berbagai aspek penting yang perlu diketahui.

  • Bahan Lokal
  • Cita Rasa Unik
  • Kaya Nutrisi
  • Sejarah Panjang
  • Acara Adat
  • Budaya Kuliner
  • Pariwisata

Bahan-bahan lokal yang digunakan dalam makanan khas Papua, seperti sagu dan ikan, memberikan cita rasa yang khas dan otentik. Kekayaan kuliner Papua juga terlihat dari beragamnya jenis makanan, mulai dari papeda hingga sate ulat sagu. Selain itu, makanan khas Papua kaya akan nutrisi dan memiliki sejarah panjang yang terkait dengan budaya dan tradisi masyarakat Papua. Makanan ini juga menjadi bagian dari acara adat dan perayaan penting, serta menjadi daya tarik wisata bagi wisatawan yang berkunjung ke Papua.

Bahan Lokal

Makanan khas Papua memiliki cita rasa yang unik dan khas karena bahan-bahan lokal yang digunakan. Bahan-bahan lokal tersebut antara lain sagu, ubi jalar, ikan, dan sayuran hijau. Sagu merupakan bahan pokok yang banyak digunakan dalam makanan khas Papua, seperti papeda dan sagu bakar. Ubi jalar juga merupakan bahan yang banyak digunakan, seperti pada masakan ubi tumbuk dan kolak ubi. Ikan merupakan sumber protein utama dalam makanan khas Papua, seperti ikan bakar manokwari dan ikan kuah kuning. Sayuran hijau, seperti kangkung dan bayam, juga banyak digunakan dalam makanan khas Papua, seperti sayur bening dan tumis kangkung.

Bahan-bahan lokal tersebut sangat penting bagi makanan khas Papua karena memberikan cita rasa yang khas dan otentik. Selain itu, bahan-bahan lokal juga mudah didapatkan dan harganya terjangkau. Hal ini membuat makanan khas Papua mudah diolah dan dinikmati oleh masyarakat Papua.

Penggunaan bahan-bahan lokal dalam makanan khas Papua juga memiliki dampak positif bagi lingkungan. Bahan-bahan lokal tidak perlu diimpor dari luar daerah, sehingga mengurangi emisi gas rumah kaca. Selain itu, penggunaan bahan-bahan lokal juga mendukung perekonomian lokal dan menjaga keanekaragaman hayati.

Cita Rasa Unik

Makanan khas Papua memiliki cita rasa yang unik dan khas yang tidak dapat ditemukan pada makanan khas daerah lain di Indonesia. Cita rasa unik ini dihasilkan dari perpaduan bahan-bahan lokal, teknik memasak tradisional, dan rempah-rempah khas Papua. Salah satu bahan lokal yang memberikan cita rasa khas pada makanan khas Papua adalah sagu. Sagu memiliki tekstur yang kenyal dan rasa yang sedikit asam, sehingga memberikan cita rasa yang unik pada makanan seperti papeda dan sagu bakar.

Selain bahan-bahan lokal, teknik memasak tradisional juga mempengaruhi cita rasa makanan khas Papua. Masyarakat Papua biasanya memasak makanan dengan cara direbus, dibakar, atau diasap. Cara memasak ini menghasilkan cita rasa yang khas dan otentik. Rempah-rempah khas Papua, seperti pala, fuli, dan cengkeh, juga menambah cita rasa yang unik pada makanan khas Papua.

Cita rasa unik makanan khas Papua menjadikannya sebagai daya tarik tersendiri bagi wisatawan yang berkunjung ke Papua. Makanan khas Papua dapat ditemukan di berbagai restoran dan warung makan di seluruh Papua. Makanan khas Papua juga sering disajikan pada acara-acara adat dan perayaan penting.

Kaya Nutrisi

Makanan khas Papua tidak hanya memiliki cita rasa yang unik, tetapi juga kaya akan nutrisi. Makanan khas Papua mengandung berbagai zat gizi penting, seperti karbohidrat, protein, dan vitamin.

  • Karbohidrat: Makanan khas Papua yang kaya akan karbohidrat antara lain papeda, sagu bakar, dan ubi tumbuk. Karbohidrat merupakan sumber energi utama bagi tubuh.
  • Protein: Makanan khas Papua yang kaya akan protein antara lain ikan bakar manokwari, sate ulat sagu, dan sayur bening. Protein merupakan zat gizi yang penting untuk pertumbuhan dan perkembangan tubuh.
  • Vitamin: Makanan khas Papua yang kaya akan vitamin antara lain sayur bening, tumis kangkung, dan buah-buahan lokal. Vitamin merupakan zat gizi yang penting untuk menjaga kesehatan tubuh dan mencegah penyakit.

Kandungan nutrisi yang tinggi dalam makanan khas Papua menjadikannya sebagai makanan yang baik untuk dikonsumsi oleh masyarakat Papua. Makanan khas Papua dapat membantu memenuhi kebutuhan nutrisi harian masyarakat Papua dan menjaga kesehatan tubuh mereka.

Sejarah Panjang

Makanan khas Papua memiliki sejarah panjang yang tidak dapat dipisahkan dari budaya dan tradisi masyarakat Papua. Makanan khas Papua sudah dikonsumsi oleh masyarakat Papua sejak zaman dahulu kala dan telah mengalami perkembangan dari waktu ke waktu. Perkembangan makanan khas Papua dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti pengaruh budaya luar, perubahan sosial, dan ketersediaan bahan makanan.

Salah satu contoh pengaruh budaya luar pada makanan khas Papua adalah penggunaan beras. Beras merupakan bahan makanan yang berasal dari Asia Tenggara dan masuk ke Papua melalui perdagangan. Masyarakat Papua kemudian mengadopsi beras sebagai bahan makanan pokok dan mengolahnya menjadi berbagai makanan khas Papua, seperti nasi kuning dan bubur sagu.

Perubahan sosial juga mempengaruhi perkembangan makanan khas Papua. Dahulu, masyarakat Papua hidup secara nomaden dan berburu-meramu. Makanan khas Papua pada masa itu didominasi oleh makanan yang mudah diolah dan dibawa, seperti ubi jalar dan ikan bakar. Namun, seiring dengan perkembangan zaman, masyarakat Papua mulai menetap dan bercocok tanam. Hal ini menyebabkan munculnya makanan khas Papua baru yang menggunakan bahan-bahan hasil pertanian, seperti sayur bening dan kolak ubi.

Ketersediaan bahan makanan juga mempengaruhi perkembangan makanan khas Papua. Bahan-bahan makanan yang mudah didapatkan di Papua, seperti sagu dan ikan, menjadi bahan utama dalam banyak makanan khas Papua. Namun, seiring dengan perkembangan teknologi dan transportasi, bahan-bahan makanan dari luar Papua mulai masuk ke Papua. Hal ini menyebabkan munculnya makanan khas Papua baru yang menggunakan bahan-bahan makanan dari luar Papua, seperti mie ayam dan bakso.

Sejarah panjang makanan khas Papua menjadikan makanan ini sebagai bagian penting dari budaya dan identitas masyarakat Papua. Makanan khas Papua tidak hanya berfungsi sebagai makanan, tetapi juga sebagai sarana untuk melestarikan budaya dan tradisi masyarakat Papua.

Acara Adat

Makanan khas Papua memiliki peran penting dalam acara adat masyarakat Papua. Makanan khas Papua disajikan pada berbagai acara adat, seperti:

  • Pesta Adat: Makanan khas Papua menjadi bagian penting dalam pesta adat masyarakat Papua. Makanan khas Papua disajikan untuk menyambut tamu dan sebagai bentuk syukur atas hasil panen atau keberhasilan lainnya.
  • Pernikahan Adat: Makanan khas Papua menjadi bagian penting dalam pernikahan adat masyarakat Papua. Makanan khas Papua disajikan sebagai hidangan utama dan sebagai simbol kebahagiaan dan kesejahteraan.
  • Kematian Adat: Makanan khas Papua menjadi bagian penting dalam kematian adat masyarakat Papua. Makanan khas Papua disajikan sebagai bentuk penghormatan kepada almarhum dan sebagai bentuk dukungan kepada keluarga yang ditinggalkan.
  • Upacara Adat: Makanan khas Papua menjadi bagian penting dalam upacara adat masyarakat Papua. Makanan khas Papua disajikan sebagai bentuk persembahan kepada leluhur dan sebagai bentuk ungkapan rasa syukur.

Kehadiran makanan khas Papua dalam acara adat masyarakat Papua menunjukkan bahwa makanan khas Papua memiliki nilai budaya dan sosial yang tinggi. Makanan khas Papua menjadi bagian integral dari identitas budaya masyarakat Papua dan menjadi simbol kebersamaan dan kekeluargaan.

Budaya Kuliner

Budaya kuliner merupakan bagian penting dari identitas suatu daerah, termasuk Papua. Makanan khas Papua mencerminkan kekayaan budaya dan tradisi masyarakat Papua, serta memiliki peran penting dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat Papua.

  • Bahan Lokal dan Cita Rasa Khas

    Makanan khas Papua menggunakan bahan-bahan lokal yang banyak ditemukan di Papua, seperti sagu, ubi jalar, dan ikan. Bahan-bahan lokal ini memberikan cita rasa yang khas dan otentik pada makanan khas Papua.

  • Teknik Memasak Tradisional

    Makanan khas Papua diolah dengan menggunakan teknik memasak tradisional, seperti merebus, membakar, dan mengasap. Teknik memasak tradisional ini menghasilkan cita rasa yang khas dan otentik.

  • Makna Sosial dan Budaya

    Makanan khas Papua memiliki makna sosial dan budaya yang penting. Makanan khas Papua disajikan pada berbagai acara adat dan perayaan penting, serta menjadi simbol kebersamaan dan kekeluargaan.

  • Potensi Pariwisata

    Makanan khas Papua memiliki potensi pariwisata yang besar. Makanan khas Papua dapat menjadi daya tarik wisata bagi wisatawan yang berkunjung ke Papua, serta menjadi sarana untuk mempromosikan budaya dan tradisi masyarakat Papua.

Dengan memahami budaya kuliner Papua, kita dapat lebih mengapresiasi kekayaan dan keunikan makanan khas Papua. Makanan khas Papua tidak hanya sekedar makanan, tetapi juga merupakan bagian integral dari identitas budaya masyarakat Papua.

Pariwisata

Makanan khas Papua merupakan salah satu daya tarik wisata yang dapat memikat wisatawan untuk berkunjung ke Papua. Makanan khas Papua menawarkan pengalaman kuliner yang unik dan otentik, yang tidak dapat ditemukan di daerah lain di Indonesia. Keunikan makanan khas Papua terletak pada bahan-bahan lokal yang digunakan, teknik memasak tradisional, dan cita rasa yang khas.

  • Kekayaan Kuliner

    Makanan khas Papua sangat beragam, mulai dari makanan pokok seperti papeda dan sagu bakar, hingga makanan ringan seperti keladi goreng dan pisang goreng. Keanekaragaman makanan khas Papua ini menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan yang ingin mencicipi kekayaan kuliner Papua.

  • Pengalaman Otentik

    Makanan khas Papua diolah dengan menggunakan teknik memasak tradisional dan bahan-bahan lokal. Hal ini menghasilkan cita rasa yang otentik dan khas Papua. Wisatawan dapat merasakan pengalaman bersantap yang otentik dengan mencicipi makanan khas Papua langsung di tempat asalnya.

  • Promosi Budaya

    Makanan khas Papua merupakan bagian dari budaya masyarakat Papua. Dengan mencicipi makanan khas Papua, wisatawan dapat lebih mengenal dan memahami budaya masyarakat Papua. Makanan khas Papua dapat menjadi sarana untuk mempromosikan budaya Papua dan menarik wisatawan untuk berkunjung ke Papua.

  • Peluang Ekonomi

    Pariwisata kuliner dapat memberikan peluang ekonomi bagi masyarakat Papua. Makanan khas Papua dapat menjadi sumber pendapatan bagi masyarakat Papua, baik melalui penjualan makanan di restoran maupun melalui pengembangan pariwisata kuliner.

Dengan mengembangkan pariwisata kuliner, makanan khas Papua dapat menjadi daya tarik wisata yang kuat dan memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat Papua. Pariwisata kuliner juga dapat menjadi sarana untuk mempromosikan budaya Papua dan menarik wisatawan untuk berkunjung ke Papua.


FAQ Makanan Khas Papua

Makanan khas Papua yang terkenal dengan cita rasanya yang unik dan otentik ini kerap menjadi pertanyaan bagi wisatawan dan masyarakat umum. Berikut adalah beberapa pertanyaan yang sering diajukan seputar makanan khas Papua:

Pertanyaan 1: Apa saja bahan-bahan utama yang digunakan dalam makanan khas Papua?

Makanan khas Papua biasanya menggunakan bahan-bahan lokal yang banyak ditemukan di Papua, seperti:

  • Sagu
  • Ubi jalar
  • Ikan
  • Sayuran hijau (seperti kangkung dan bayam)
  • Rempah-rempah (seperti pala, fuli, dan cengkeh)

Pertanyaan 2: Apa saja makanan khas Papua yang paling populer?

Beberapa makanan khas Papua yang paling populer di antaranya:

  • Papeda
  • Sagu bakar
  • Ikan bakar manokwari
  • Sate ulat sagu
  • Sayur bening
  • Kolak ubi

Pertanyaan 3: Apakah makanan khas Papua halal?

Sebagian besar makanan khas Papua halal, karena bahan-bahan yang digunakan umumnya berasal dari alam dan tidak mengandung bahan-bahan yang diharamkan dalam ajaran Islam. Namun, beberapa makanan khas Papua yang menggunakan bahan-bahan seperti babi atau anjing tidak halal. Oleh karena itu, penting untuk memastikan kehalalan makanan sebelum mengonsumsinya.

Pertanyaan 4: Di mana saya dapat menemukan makanan khas Papua?

Makanan khas Papua dapat ditemukan di berbagai restoran dan warung makan di seluruh Papua. Selain itu, makanan khas Papua juga sering disajikan pada acara-acara adat dan perayaan penting.

Demikian beberapa pertanyaan yang sering diajukan seputar makanan khas Papua. Dengan memahami informasi ini, diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dan apresiasi terhadap kekayaan kuliner khas Papua.

Selanjutnya, kita akan membahas beberapa tips menikmati makanan khas Papua agar mendapatkan pengalaman kuliner yang maksimal.


Tips Menikmati Makanan Khas Papua

Untuk mendapatkan pengalaman kuliner yang maksimal, berikut adalah beberapa tips yang dapat Anda ikuti saat menikmati makanan khas Papua:

Tip 1: Mencoba berbagai jenis makanan
Makanan khas Papua sangat beragam, jadi jangan ragu untuk mencoba berbagai jenis makanan untuk mendapatkan pengalaman kuliner yang lengkap. Misalnya, cobalah papeda yang lembut dan kenyal, ikan bakar manokwari yang gurih, dan sate ulat sagu yang unik.

Tip 2: Menikmati makanan dengan suasana otentik
Menikmati makanan khas Papua di tempat asalnya akan memberikan pengalaman yang lebih otentik. Anda dapat mengunjungi restoran atau warung makan lokal yang menyajikan makanan khas Papua dan merasakan suasana khas Papua saat menyantap makanan.

Tip 3: Memperhatikan porsi makan
Beberapa makanan khas Papua, seperti papeda, memiliki porsi yang cukup besar. Oleh karena itu, perhatikan porsi makan Anda agar tidak kekenyangan dan dapat mencoba lebih banyak jenis makanan.

Tip 4: Menghargai cita rasa unik
Makanan khas Papua memiliki cita rasa yang unik dan khas, yang mungkin berbeda dengan makanan yang biasa Anda makan. Hargai dan nikmati cita rasa unik tersebut sebagai bagian dari pengalaman kuliner Anda.

Dengan mengikuti tips ini, Anda dapat menikmati pengalaman kuliner makanan khas Papua yang tak terlupakan dan mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam tentang budaya Papua.

Demikianlah pembahasan mengenai makanan khas Papua. Makanan khas Papua menawarkan kekayaan kuliner yang unik dan otentik, yang dapat memberikan pengalaman kuliner yang berkesan bagi siapa saja yang mencobanya. Dengan memahami informasi dan tips yang telah disampaikan, Anda dapat menikmati makanan khas Papua dengan lebih baik dan mendapatkan pengalaman kuliner yang maksimal.


Kesimpulan

Makanan khas Papua merupakan kekayaan kuliner Indonesia yang memiliki cita rasa dan keunikan tersendiri. Makanan ini menjadi bagian dari identitas budaya Papua dan memiliki berbagai aspek penting, mulai dari bahan lokal, cita rasa unik, hingga makna sosial dan budaya.

Dengan memahami kekayaan kuliner makanan khas Papua, kita dapat lebih mengapresiasi dan melestarikan budaya Papua. Makanan khas Papua tidak hanya sekedar makanan, tetapi juga merupakan simbol identitas, kebersamaan, dan kekayaan alam Papua.

Artikel Terkait

Bagikan:

Artikel Terbaru

Airlangga, Indonesia Punya Waktu 60 Hari Nego Tarif dengan AS, Tantangan Berat Menanti di Depan

publish oleh jurnal
Airlangga, Indonesia Punya Waktu 60 Hari Nego Tarif dengan AS, Tantangan Berat Menanti di Depan

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, mengumumkan bahwa Indonesia memiliki waktu 60 hari untuk bernegosiasi dengan Amerika Serikat terkait kebijakan tarif dagang. Kesepakatan tenggat waktu ini dicapai setelah pertemuan delegasi Indonesia dengan Perwakilan Perdagangan AS (USTR) dan Kementerian Perdagangan AS di Washington DC."Indonesia dan Amerika Serikat telah sepakat untuk merampungkan perundingan ini dalam 60 hari," ungkap Airlangga dalam konferensi pers daring, Jumat (18/4).

Benarkah Konsumsi Jangka Panjang Obat Pereda Nyeri Picu Gagal Ginjal? Ini Penjelasan Guru Besar UGM dan Solusinya untuk Anda

publish oleh jurnal
Benarkah Konsumsi Jangka Panjang Obat Pereda Nyeri Picu Gagal Ginjal? Ini Penjelasan Guru Besar UGM dan Solusinya untuk Anda

Beredar video di TikTok yang mengklaim konsumsi obat pereda nyeri jangka panjang bisa menyebabkan gagal ginjal. Video tersebut menimbulkan kekhawatiran, khususnya tentang penggunaan obat analgesik seperti ibuprofen. Lalu, bagaimana faktanya?Guru Besar Fakultas Farmasi UGM, Zullies Ikawati, menjelaskan bahwa konsumsi obat pereda nyeri jangka panjang, meski sesuai dosis, tetap berpotensi menimbulkan efek samping. Efek samping ini bisa beragam, tergantung jenis obatnya, terutama antara parasetamol dan NSAID (seperti ibuprofen, diklofenak, dan naproksen).

Uji Coba Chery Tiggo Cross, Konsumsi BBM Jakarta,Palembang Mengejutkan Kami

publish oleh jurnal
Uji Coba Chery Tiggo Cross, Konsumsi BBM Jakarta,Palembang Mengejutkan Kami

Chery Tiggo Cross, salah satu bintang di IIMS 2025, mencuri perhatian dengan desain modern, fitur lengkap, dan mesin 1.500 cc yang efisien. Menyasar segmen anak muda dan keluarga muda, Tiggo Cross menawarkan kombinasi gaya dan kepraktisan. Tim Kompas.com berkesempatan menguji langsung performa dan konsumsi BBM-nya dalam perjalanan mudik Lebaran 2025 rute Jakarta-Palembang, dan inilah hasilnya.Di dalam kota, Tiggo Cross mencatatkan konsumsi BBM yang impresif, yaitu 6,6 liter per 100 km (atau sekitar 15,15 km/liter). Data ini diambil dari MID setelah menempuh 148,4 km dengan kecepatan rata-rata 32,7 km/jam, menggunakan bensin RON 92 dalam kondisi lalu lintas yang relatif lancar khas periode mudik Lebaran.

Manfaat BPJS Kesehatan untuk Bayi Baru Lahir, Jaminan Kesehatan Sejak Hari Pertama dan Setuju Syarat Ketentuan Berlaku

publish oleh jurnal
Manfaat BPJS Kesehatan untuk Bayi Baru Lahir, Jaminan Kesehatan Sejak Hari Pertama dan Setuju Syarat Ketentuan Berlaku

Menyambut kehadiran buah hati adalah momen yang penuh kebahagiaan. Sebagai orang tua, tentu kesehatan si kecil menjadi prioritas utama. Bayi baru lahir sangat rentan terhadap penyakit, sehingga perlindungan kesehatan sejak dini sangatlah penting. BPJS Kesehatan hadir sebagai solusi untuk memberikan jaminan kesehatan yang terjangkau dan berkualitas bagi seluruh warga negara, termasuk bayi Anda.Dengan mendaftarkan bayi ke BPJS Kesehatan, Anda memberikan akses layanan kesehatan yang dibutuhkan sejak hari pertama kehidupannya. Tak hanya pemeriksaan rutin, BPJS Kesehatan juga menanggung biaya persalinan, perawatan pasca melahirkan, imunisasi, dan penanganan kondisi medis tertentu. Mari kita bahas lebih lanjut manfaat BPJS Kesehatan untuk si kecil:

Siapa yang Punya MR DIY? Ini Orangnya dan Kisah Suksesnya yang Mengejutkan

publish oleh jurnal
Siapa yang Punya MR DIY? Ini Orangnya dan Kisah Suksesnya yang Mengejutkan

MR DIY, toko ritel yang menjamur di Indonesia dan berbagai negara, menawarkan beragam produk, mulai dari perlengkapan rumah tangga, alat tulis kantor, hingga aksesoris. Meskipun mudah ditemui di berbagai pusat perbelanjaan, banyak yang belum tahu siapa sosok di balik kesuksesannya. Ternyata, MR DIY didirikan oleh dua bersaudara, Tan Yu Teh dan Tan Yu Wei, pada tahun 2005. Berawal dari sebuah toko sederhana di Jalan Tuanku Abdul Rahman, Kuala Lumpur, Malaysia, mereka membangun kerajaan ritel yang kini mendunia. Menariknya, keduanya bukanlah berasal dari latar belakang ritel. Tan Yu Teh, misalnya, dulunya adalah seorang mahasiswa fisika yang berkarir sebagai insinyur dan pialang saham.

Dolar Melemah, Ini Dampaknya ke Ekonomi Global dan Indonesia Sekarang

publish oleh jurnal
Dolar Melemah, Ini Dampaknya ke Ekonomi Global dan Indonesia Sekarang

Bayangkan, dolar AS yang perkasa tiba-tiba loyo. Bukan cuma kabar biasa, tapi gejolak yang mengguncang ekonomi global. Seperti yang dilaporkan Wall Street Journal, nilai tukar dolar AS anjlok terhadap mata uang utama dunia seperti euro, yen, dan franc Swiss. Bahkan, ICE U.S. Dollar Index mencatat penurunan terparah dalam 40 tahun terakhir, merosot hingga 8% di awal tahun ini.Lantas, apa dampaknya bagi kita semua? Rupanya, pelemahan dolar ini seperti pedang bermata dua. Di satu sisi, kebijakan tarif impor yang diterapkan Presiden Donald Trump makin merugikan penjual asing. Di sisi lain, keuntungan perusahaan asing yang beroperasi di AS juga tergerus saat dikonversi ke mata uang asal mereka. Barang impor pun jadi lebih mahal bagi konsumen Amerika.

BMW Group "Full Senyum" di Awal 2025 Berkat Mobil Listrik, Penjualan Melejit di Indonesia

publish oleh jurnal
BMW Group "Full Senyum" di Awal 2025 Berkat Mobil Listrik, Penjualan Melejit di Indonesia

Di tengah gejolak pasar otomotif global, BMW Group justru panen senyum. Penjualan mobil listrik mereka melesat hingga 32 persen di kuartal pertama 2025, menjadi oase di tengah tantangan pasar yang cukup berat.Selama periode Januari-Maret 2025, BMW Group mengirimkan total 586.149 kendaraan ke tangan pelanggan di seluruh dunia. Angka ini memang turun tipis 1,4 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Namun, mengingat lesunya permintaan di China, pasar terbesar mereka, hasil ini tetap patut diacungi jempol.

Mana Lebih Menyehatkan, Kopi dari Biji Panggang Sedang atau Gelap? Ungkap Rahasianya Sekarang Juga!

publish oleh jurnal
Mana Lebih Menyehatkan, Kopi dari Biji Panggang Sedang atau Gelap?  Ungkap Rahasianya Sekarang Juga!

Pencinta kopi, pernahkah kamu bertanya-tanya, di antara biji kopi panggang sedang dan gelap, mana yang lebih menyehatkan? Keduanya punya aroma dan rasa yang khas, tapi apa bedanya dari sisi nutrisi? Mari kita kupas tuntas!Proses pemanggangan biji kopi, atau roasting, sangat memengaruhi cita rasa dan kandungan kopi. Mulai dari light roast yang lembut, medium roast yang lebih intens, hingga dark roast yang pekat dan smoky, setiap tingkat pemanggangan menawarkan pengalaman berbeda.

Wamenaker Noel Sebut Perusahaan Milik Diana Biadab, Picu Kemarahan Publik

publish oleh jurnal
Wamenaker Noel Sebut Perusahaan Milik Diana Biadab, Picu Kemarahan Publik

Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker) Immanuel Ebenezer mengecam keras praktik perusahaan milik Jan Hwa Diana yang dianggapnya “biadab” setelah melakukan inspeksi mendadak (sidak) bersama Wakil Walikota Surabaya Armuji di gudang UD Sentosa Seal, Margomulyo Permai, pada Kamis (16/5/2025). Sidak tersebut bermula dari laporan mantan karyawan Diana yang mengaku ijazahnya ditahan meskipun sudah resign. Video sidak Armuji ini pun viral di media sosial TikTok dan Instagram.Dalam sidak tersebut, Wamenaker, yang akrab disapa Noel, menemukan sejumlah kejanggalan setelah meminta klarifikasi dari Diana dan stafnya. Noel menuding Diana berusaha menutup-nutupi berbagai masalah, termasuk dugaan pembatasan waktu shalat Jumat hanya 20 menit dan pembayaran gaji di bawah Upah Minimum Kota (UMK), selain penahanan ijazah.

PTPP Kantongi Kontrak Baru Rp 6,27 Triliun di Kuartal I 2025, Dorong Pertumbuhan Ekspansif

publish oleh jurnal
PTPP Kantongi Kontrak Baru Rp 6,27 Triliun di Kuartal I 2025, Dorong Pertumbuhan Ekspansif

PT PP (Persero) Tbk (PTPP) mengawali tahun 2025 dengan gemilang. Perusahaan konstruksi pelat merah ini berhasil mengantongi nilai kontrak baru sebesar Rp 6,275 triliun di kuartal pertama, melonjak 32% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (year-on-year/yoy).Pencapaian ini bukan hanya melampaui ekspektasi, tetapi juga mencatatkan prestasi impresif. Bayangkan, PTPP telah meraih 151% dari target Kuartal I 2025 dan sekitar 21% dari target sepanjang tahun 2025. Angka ini menunjukkan optimisme dan kinerja perusahaan yang sangat baik.

Artikel Terbaru