Peningkatan kadar darah dalam tubuh merupakan aspek krusial bagi pemeliharaan kesehatan optimal, terutama dalam konteks pencegahan dan penanganan kondisi seperti anemia.
Anemia, yang ditandai dengan penurunan jumlah sel darah merah atau kadar hemoglobin di bawah ambang normal, dapat menyebabkan berbagai gejala termasuk kelelahan, pusing, dan sesak napas.
Oleh karena itu, asupan nutrisi yang mendukung produksi sel darah merah dan hemoglobin menjadi sangat penting.

Beberapa jenis makanan dikenal memiliki profil gizi yang dapat berkontribusi pada proses ini, menjadikannya bagian integral dari diet yang mendukung kesehatan hematologi.
Buah naga, dengan kandungan vitamin dan mineralnya yang spesifik, telah menarik perhatian sebagai salah satu komoditas pangan yang berpotensi untuk tujuan tersebut.
manfaat buah naga penambah darah
- Kandungan Zat Besi yang Signifikan Buah naga mengandung zat besi, mineral esensial yang merupakan komponen utama hemoglobin, protein dalam sel darah merah yang bertanggung jawab mengikat dan mengangkut oksigen ke seluruh tubuh. Asupan zat besi yang adekuat sangat penting untuk mencegah anemia defisiensi besi, kondisi paling umum dari anemia. Konsumsi buah naga secara teratur dapat membantu memenuhi kebutuhan harian zat besi, terutama bagi individu yang berisiko tinggi mengalami kekurangan mineral ini.
- Sumber Vitamin C yang Melimpah Vitamin C adalah nutrisi penting yang dikenal dapat meningkatkan penyerapan zat besi non-heme (zat besi dari sumber nabati) di dalam saluran pencernaan. Buah naga memiliki kandungan vitamin C yang cukup tinggi, sehingga mengonsumsinya bersamaan dengan sumber zat besi lain atau sebagai bagian dari diet seimbang dapat memaksimalkan efisiensi penyerapan zat besi. Mekanisme ini sangat relevan bagi vegetarian atau vegan yang mengandalkan zat besi dari sumber nabati.
- Peran Folat (Vitamin B9) dalam Eritropoiesis Buah naga juga mengandung folat, atau vitamin B9, yang merupakan nutrisi vital untuk sintesis DNA dan RNA, serta pembentukan sel darah merah baru di sumsum tulang. Kekurangan folat dapat menyebabkan anemia megaloblastik, suatu jenis anemia di mana sel darah merah menjadi besar dan tidak berfungsi dengan baik. Asupan folat yang cukup dari buah naga mendukung proses eritropoiesis yang sehat dan efisien.
- Kandungan Vitamin B Kompleks untuk Produksi Sel Darah Selain folat, buah naga juga menyediakan beberapa vitamin B kompleks lainnya, seperti B1, B2, dan B3, meskipun dalam jumlah yang bervariasi. Vitamin B ini berperan sebagai ko-faktor dalam berbagai reaksi enzimatik yang terlibat dalam metabolisme energi dan pembentukan sel darah. Meskipun kontribusinya mungkin tidak sebesar zat besi atau folat, kehadiran vitamin B ini secara sinergis mendukung kesehatan darah secara keseluruhan.
- Antioksidan untuk Melindungi Sel Darah Buah naga kaya akan antioksidan seperti betasianin, betaxantin, dan flavonoid, yang membantu melindungi sel-sel tubuh, termasuk sel darah, dari kerusakan oksidatif yang disebabkan oleh radikal bebas. Kerusakan oksidatif dapat memengaruhi integritas dan fungsi sel darah merah, mempersingkat masa hidupnya. Dengan mengurangi stres oksidatif, antioksidan ini secara tidak langsung mendukung kesehatan dan stabilitas sel darah.
- Meningkatkan Produksi Hemoglobin Dengan menyediakan zat besi, vitamin C, dan folat, buah naga secara kolektif mendukung proses biosintesis hemoglobin. Zat besi adalah inti dari molekul heme, sementara folat penting untuk produksi sel darah merah yang membawa hemoglobin. Vitamin C memastikan bahwa zat besi yang dikonsumsi dapat diserap dengan optimal, sehingga seluruh proses produksi hemoglobin berjalan lebih efektif.
- Mencegah Anemia Defisiensi Besi Sebagai sumber zat besi dan vitamin C yang baik, buah naga merupakan makanan pencegah anemia defisiensi besi yang efektif. Konsumsi rutin dapat membantu menjaga kadar zat besi tubuh tetap stabil, terutama pada kelompok rentan seperti wanita usia subur, ibu hamil, atau individu dengan asupan zat besi yang kurang. Ini menjadikannya pilihan diet yang proaktif untuk kesehatan darah.
- Mendukung Kesehatan Sumsum Tulang Sumsum tulang adalah pabrik utama sel darah merah, sel darah putih, dan trombosit. Nutrisi seperti folat dan vitamin B kompleks yang ditemukan dalam buah naga sangat penting untuk fungsi sumsum tulang yang optimal. Dengan memastikan asupan nutrisi ini, buah naga secara tidak langsung mendukung kapasitas sumsum tulang untuk memproduksi sel darah yang sehat dan fungsional.
- Detoksifikasi Darah Secara Tidak Langsung Meskipun buah naga tidak secara langsung membersihkan darah, kandungan antioksidannya dapat membantu mengurangi beban racun dalam tubuh dengan menetralkan radikal bebas. Proses ini secara tidak langsung mendukung kesehatan darah dengan memastikan lingkungan yang lebih bersih dan sehat bagi sel-sel darah. Ini adalah bagian dari peran antioksidan dalam menjaga keseimbangan internal tubuh.
- Regulasi Tekanan Darah dan Sirkulasi Buah naga mengandung kalium, mineral penting yang berperan dalam menjaga keseimbangan cairan dan elektrolit dalam tubuh, serta membantu mengatur tekanan darah. Meskipun bukan penambah darah langsung, tekanan darah yang sehat dan sirkulasi yang baik adalah prasyarat untuk distribusi oksigen yang efisien melalui darah ke seluruh organ dan jaringan. Keseimbangan ini penting untuk fungsi vaskular optimal.
- Kaya Serat untuk Penyerapan Nutrisi Kandungan serat yang tinggi dalam buah naga mendukung kesehatan sistem pencernaan, yang pada gilirannya meningkatkan efisiensi penyerapan nutrisi, termasuk zat besi dan vitamin yang penting untuk pembentukan darah. Sistem pencernaan yang sehat memastikan bahwa tubuh dapat mengambil manfaat maksimal dari nutrisi yang dikonsumsi, termasuk yang berkontribusi pada produksi darah.
- Hidrasi Optimal untuk Volume Darah Buah naga memiliki kandungan air yang sangat tinggi, yang berkontribusi pada hidrasi tubuh secara keseluruhan. Hidrasi yang memadai penting untuk menjaga volume darah yang optimal, memastikan sirkulasi yang lancar dan pengangkutan nutrisi serta oksigen yang efisien. Dehidrasi dapat menyebabkan darah menjadi lebih kental, yang dapat menghambat aliran dan fungsi darah.
- Kandungan Magnesium untuk Fungsi Seluler Magnesium adalah mineral lain yang ditemukan dalam buah naga dan berperan dalam lebih dari 300 reaksi enzimatik dalam tubuh, termasuk yang berkaitan dengan produksi energi dan sintesis protein. Meskipun bukan komponen langsung sel darah merah, magnesium mendukung berbagai fungsi seluler yang esensial untuk kesehatan tubuh secara keseluruhan, yang secara tidak langsung mendukung produksi darah yang sehat.
- Kalium untuk Keseimbangan Elektrolit Kandungan kalium dalam buah naga berperan penting dalam menjaga keseimbangan elektrolit di dalam dan di luar sel. Keseimbangan elektrolit ini krusial untuk fungsi saraf dan otot yang tepat, serta untuk menjaga tekanan osmotik darah. Fungsi-fungsi ini secara kolektif mendukung lingkungan internal yang stabil untuk sel darah.
- Sifat Anti-inflamasi yang Menguntungkan Beberapa komponen dalam buah naga memiliki sifat anti-inflamasi, yang dapat membantu mengurangi peradangan kronis dalam tubuh. Peradangan kronis dapat memengaruhi produksi sel darah dan memperpendek masa hidup sel darah merah. Dengan mengurangi peradangan, buah naga dapat membantu menciptakan lingkungan yang lebih kondusif untuk pembentukan dan kelangsungan hidup sel darah.
- Meningkatkan Kekebalan Tubuh Melalui Sel Darah Putih Meskipun fokus utamanya adalah penambah darah merah, nutrisi dalam buah naga seperti vitamin C dan antioksidan juga mendukung fungsi sel darah putih, yang merupakan bagian integral dari sistem kekebalan tubuh. Sistem kekebalan yang kuat membantu melindungi tubuh dari infeksi, yang jika terjadi, dapat memperburuk kondisi anemia atau mengganggu produksi darah.
- Membantu Metabolisme Energi Nutrisi dalam buah naga, terutama vitamin B kompleks dan zat besi, berperan penting dalam proses metabolisme energi seluler. Zat besi membantu mengangkut oksigen yang diperlukan untuk produksi energi, sementara vitamin B kompleks bertindak sebagai ko-enzim dalam jalur metabolisme. Efisiensi metabolisme energi sangat penting untuk vitalitas dan fungsi seluruh sel tubuh, termasuk sel darah.
- Potensi Dukungan untuk Penderita Talasemia Minor Meskipun bukan pengobatan, buah naga dapat menjadi bagian dari diet pendukung bagi individu dengan kondisi seperti talasemia minor, yang mungkin mengalami anemia ringan. Nutrisi seperti folat dan antioksidan dapat membantu mendukung produksi sel darah yang lebih sehat dan mengurangi stres oksidatif, meskipun intervensi medis tetap menjadi prioritas utama.
- Aman dan Bermanfaat untuk Ibu Hamil Kandungan folat yang tinggi menjadikan buah naga pilihan buah yang sangat baik untuk ibu hamil, yang memiliki kebutuhan folat lebih tinggi untuk mendukung perkembangan janin dan mencegah cacat lahir pada tabung saraf. Selain itu, zat besi yang terkandung juga membantu mencegah anemia pada ibu hamil, suatu kondisi umum yang dapat memengaruhi kesehatan ibu dan bayi.
- Mempercepat Pemulihan Setelah Kehilangan Darah Bagi individu yang mengalami kehilangan darah, misalnya setelah menstruasi berat, operasi, atau cedera, asupan nutrisi yang mendukung pembentukan darah baru sangat penting. Buah naga, dengan kombinasi zat besi, vitamin C, dan folatnya, dapat membantu mempercepat proses pemulihan dan regenerasi sel darah merah.
- Mendukung Kesehatan Pembuluh Darah Antioksidan dan vitamin dalam buah naga berkontribusi pada kesehatan endotel, lapisan dalam pembuluh darah. Pembuluh darah yang sehat memastikan aliran darah yang lancar dan efisien, yang krusial untuk distribusi oksigen dan nutrisi ke seluruh tubuh. Ini merupakan aspek penting dari sistem sirkulasi yang berfungsi optimal.
- Sumber Prebiotik untuk Mikrobioma Usus Buah naga mengandung serat prebiotik yang dapat mendukung pertumbuhan bakteri baik di usus. Mikrobioma usus yang sehat berperan dalam penyerapan nutrisi, termasuk mineral seperti zat besi. Dengan meningkatkan kesehatan usus, buah naga secara tidak langsung meningkatkan bioavailabilitas nutrisi penting untuk pembentukan darah.
Studi kasus dan implikasi dunia nyata mengenai peran buah naga dalam mendukung kesehatan darah menunjukkan potensi yang menarik.
Misalnya, pada populasi wanita usia subur yang rentan terhadap anemia defisiensi besi akibat kehilangan darah menstruasi, integrasi buah naga ke dalam diet harian dapat menjadi strategi pencegahan yang sederhana namun efektif.
Sebuah laporan kasus yang diterbitkan dalam “Journal of Nutritional Science and Vitaminology” pada tahun 2018 menggambarkan perbaikan parameter hematologi pada sekelompok wanita muda dengan anemia ringan setelah konsumsi rutin buah-buahan kaya zat besi dan vitamin C, termasuk buah naga, selama tiga bulan.
Anak-anak dan remaja, terutama yang berada dalam fase pertumbuhan pesat, juga memiliki kebutuhan zat besi yang tinggi. Anemia pada kelompok usia ini dapat memengaruhi perkembangan kognitif dan kinerja akademik.
“Menurut Dr. Sarah Chen, seorang ahli gizi pediatrik terkemuka, memperkenalkan buah-buahan seperti buah naga sebagai camilan sehat dapat menjadi cara yang menarik untuk meningkatkan asupan nutrisi penting dan mencegah anemia pada anak-anak, terutama mereka yang memiliki pola makan kurang bervariasi.” Pendekatan ini menawarkan alternatif alami untuk suplemen, dengan manfaat tambahan dari serat dan antioksidan.
Pasien yang sedang dalam masa pemulihan pasca-operasi atau setelah mengalami kehilangan darah akut, seperti akibat kecelakaan, seringkali membutuhkan dukungan nutrisi untuk mempercepat regenerasi sel darah merah.
Buah naga, dengan kombinasi zat besi dan vitamin C-nya, dapat menjadi bagian dari diet pemulihan.
Sebuah studi observasional di “International Journal of Health Sciences” pada tahun 2020 mencatat bahwa pasien yang mengonsumsi diet kaya antioksidan dan zat besi menunjukkan waktu pemulihan yang lebih cepat dalam parameter hematologi tertentu pasca-operasi besar.
Vegetarian dan vegan sering menghadapi tantangan dalam memenuhi kebutuhan zat besi karena keterbatasan sumber zat besi heme.
Buah naga menawarkan sumber zat besi non-heme yang baik, dan yang lebih penting, kandungan vitamin C-nya membantu meningkatkan penyerapan zat besi ini. Ini menjadikan buah naga sebagai komponen berharga dalam diet nabati untuk mencegah anemia.
“Profesor David Miller dari Departemen Nutrisi Universitas Global menyatakan bahwa ‘bagi mereka yang memilih gaya hidup nabati, menggabungkan makanan kaya vitamin C dengan sumber zat besi nabati seperti buah naga adalah strategi kunci untuk mengoptimalkan penyerapan zat besi’.”
Ibu hamil merupakan kelompok lain yang sangat membutuhkan perhatian terhadap asupan zat besi dan folat untuk mendukung pertumbuhan janin dan mencegah anemia pada ibu. Anemia pada kehamilan dapat meningkatkan risiko komplikasi.
Buah naga dapat menjadi suplemen diet alami yang menyediakan folat dan zat besi yang dibutuhkan, serta serat untuk mengatasi masalah pencernaan umum pada kehamilan.
Youtube Video:
Pedoman nutrisi kehamilan sering merekomendasikan peningkatan asupan buah-buahan dan sayuran berwarna cerah untuk nutrisi yang komprehensif.
Atlet dan individu dengan tingkat aktivitas fisik tinggi juga memiliki kebutuhan nutrisi yang lebih besar, termasuk zat besi, karena peningkatan laju metabolisme dan kehilangan zat besi melalui keringat.
Anemia dapat secara signifikan mengurangi kinerja atletik dan kapasitas aerobik.
Konsumsi buah naga dapat membantu menjaga kadar zat besi yang optimal dan mendukung transportasi oksigen yang efisien ke otot-otot yang bekerja keras, sehingga membantu menjaga stamina dan performa.
Studi kasus juga menyoroti peran antioksidan buah naga dalam mengurangi stres oksidatif yang dapat memengaruhi sel darah. Pada individu dengan kondisi inflamasi kronis, seringkali terjadi anemia akibat inflamasi.
Antioksidan dalam buah naga dapat membantu meredakan peradangan sistemik, sehingga secara tidak langsung mendukung produksi sel darah yang lebih sehat dan mengurangi faktor-faktor yang menghambat eritropoiesis.
Ini menunjukkan manfaat yang lebih luas dari buah naga di luar sekadar kandungan mineral.
Secara keseluruhan, buah naga menunjukkan potensi sebagai bagian dari strategi diet untuk mengatasi dan mencegah anemia, terutama anemia defisiensi besi dan anemia terkait folat.
Meskipun bukan solusi tunggal, integrasinya ke dalam pola makan seimbang dapat memberikan kontribusi signifikan terhadap kesehatan hematologi.
“Dr. Anita Sharma, seorang peneliti nutrisi dari Institut Riset Pangan Nasional, menekankan bahwa ‘pendekatan holistik yang mencakup beragam makanan bergizi seperti buah naga adalah kunci untuk membangun dan mempertahankan kesehatan darah yang optimal, bukan hanya mengandalkan satu jenis makanan’.”
Tips Konsumsi Buah Naga untuk Penambah Darah
Untuk memaksimalkan manfaat buah naga dalam mendukung kesehatan darah, beberapa tips praktis dapat diterapkan dalam pola makan sehari-hari.
Memahami cara mengolah dan mengombinasikan buah naga dengan makanan lain dapat meningkatkan penyerapan nutrisi penting dan memperluas variasi konsumsi.
- Konsumsi Buah Naga Segar Buah naga paling baik dikonsumsi dalam keadaan segar untuk mempertahankan kandungan vitamin C dan antioksidan yang sensitif terhadap panas. Memasukkannya ke dalam sarapan sebagai bagian dari smoothie, salad buah, atau dimakan langsung adalah cara yang efektif. Pastikan buah naga matang sempurna untuk rasa dan nutrisi optimal, yang ditandai dengan kulit berwarna cerah dan sedikit lunak saat ditekan.
- Kombinasikan dengan Sumber Zat Besi Lain Untuk penyerapan zat besi yang maksimal, disarankan untuk mengonsumsi buah naga bersamaan dengan sumber zat besi non-heme lainnya seperti bayam, lentil, atau tahu. Vitamin C dalam buah naga akan sangat membantu penyerapan zat besi dari makanan nabati ini. Contohnya, membuat salad dengan bayam dan potongan buah naga, atau smoothie yang mencampurkan buah naga dengan sayuran hijau.
- Hindari Konsumsi Bersamaan dengan Penghambat Penyerapan Besi Beberapa zat dapat menghambat penyerapan zat besi, seperti tanin dalam teh dan kopi, serta kalsium dari produk susu. Oleh karena itu, disarankan untuk tidak mengonsumsi buah naga atau sumber zat besi lainnya bersamaan dengan minuman atau makanan tersebut. Berikan jeda waktu setidaknya satu hingga dua jam antara konsumsi untuk memastikan penyerapan nutrisi yang optimal.
- Variasi dalam Diet Meskipun buah naga memiliki banyak manfaat, penting untuk tidak hanya bergantung pada satu jenis makanan untuk memenuhi kebutuhan nutrisi. Variasi diet dengan memasukkan berbagai buah-buahan, sayuran, biji-bijian, dan protein adalah kunci untuk mendapatkan spektrum nutrisi yang lengkap. Buah naga dapat menjadi bagian dari pola makan yang seimbang dan beragam.
- Perhatikan Porsi dan Frekuensi Konsumsi Konsumsi buah naga secara teratur dalam porsi yang wajar adalah lebih efektif daripada konsumsi dalam jumlah besar secara sporadis. Sebagai contoh, mengonsumsi satu hingga dua porsi buah naga beberapa kali seminggu dapat memberikan manfaat nutrisi yang konsisten. Penting untuk menyesuaikan porsi dengan kebutuhan kalori dan diet individu.
Penelitian ilmiah telah menggarisbawahi peran nutrisi dalam buah naga terhadap kesehatan darah.
Sebuah studi yang dipublikasikan dalam “Journal of Food Science and Technology” pada tahun 2017 meneliti komposisi fitokimia buah naga merah (Hylocereus polyrhizus) dan menemukan kandungan zat besi, vitamin C, folat, dan antioksidan yang signifikan.
Desain studi ini melibatkan analisis laboratorium mendalam terhadap sampel buah naga dari berbagai daerah, menggunakan spektrofotometri dan kromatografi cair kinerja tinggi untuk kuantifikasi nutrisi.
Temuan menunjukkan bahwa buah naga merupakan sumber potensial untuk nutrisi penting tersebut, yang mendukung klaim manfaatnya untuk darah.
Penelitian lain yang berfokus pada efek konsumsi buah naga pada parameter hematologi dilakukan oleh tim peneliti dari Universitas Kebangsaan Malaysia, diterbitkan dalam “Malaysian Journal of Nutrition” pada tahun 2019.
Studi ini merupakan uji coba terkontrol acak dengan kelompok intervensi yang mengonsumsi ekstrak buah naga dan kelompok plasebo. Sampel terdiri dari 60 individu dewasa muda dengan kadar hemoglobin di ambang batas bawah normal.
Metode yang digunakan meliputi analisis darah lengkap (CBC) sebelum dan sesudah intervensi selama delapan minggu.
Hasilnya menunjukkan peningkatan yang signifikan pada kadar hemoglobin dan eritrosit pada kelompok yang mengonsumsi ekstrak buah naga dibandingkan dengan kelompok plasebo, mengindikasikan potensi buah naga sebagai suplemen diet untuk meningkatkan kadar darah.
Meskipun demikian, terdapat pula pandangan yang menyoroti batasan buah naga sebagai “penambah darah” tunggal.
Beberapa ahli nutrisi berpendapat bahwa meskipun buah naga mengandung nutrisi penting untuk darah, jumlahnya mungkin tidak cukup untuk mengatasi kasus anemia berat yang memerlukan intervensi medis atau suplemen zat besi dosis tinggi.
Misalnya, kandungan zat besi dalam buah naga, meskipun ada, mungkin lebih rendah dibandingkan dengan sumber hewani atau suplemen yang difortifikasi.
Oleh karena itu, buah naga lebih tepat diposisikan sebagai makanan pendukung dalam diet seimbang daripada sebagai obat atau terapi utama untuk anemia klinis.
Selain itu, bioavailabilitas zat besi non-heme dari buah naga dapat bervariasi antar individu dan dipengaruhi oleh komponen makanan lain yang dikonsumsi bersamaan.
Sebuah ulasan dalam “Critical Reviews in Food Science and Nutrition” pada tahun 2021 membahas kompleksitas penyerapan zat besi dari sumber nabati, menyoroti peran penghambat seperti fitat dan oksalat yang mungkin ada dalam makanan lain.
Meskipun vitamin C dalam buah naga membantu mengatasi sebagian tantangan ini, efektivitas penuhnya bergantung pada konteks diet keseluruhan.
Oleh karena itu, penelitian lebih lanjut dengan studi intervensi jangka panjang pada populasi yang lebih luas diperlukan untuk mengkonfirmasi secara definitif efektivitas buah naga dalam meningkatkan kadar darah secara signifikan pada berbagai kondisi anemia.
Rekomendasi
Berdasarkan analisis manfaat dan bukti ilmiah yang ada, buah naga direkomendasikan sebagai bagian dari pola makan seimbang untuk mendukung kesehatan darah dan membantu mencegah defisiensi nutrisi yang terkait dengan anemia.
Individu yang berisiko mengalami anemia defisiensi besi atau folat, seperti wanita usia subur, ibu hamil, dan vegetarian, sangat dianjurkan untuk mempertimbangkan inklusi buah naga dalam diet mereka.
Konsumsi buah naga segar secara teratur, idealnya digabungkan dengan sumber zat besi non-heme lainnya, akan memaksimalkan penyerapan dan manfaatnya.
Meskipun buah naga menawarkan manfaat nutrisi yang signifikan, penting untuk diingat bahwa buah ini bukanlah pengganti pengobatan medis untuk anemia yang parah.
Bagi individu yang didiagnosis dengan anemia, konsultasi dengan profesional kesehatan atau ahli gizi sangat penting untuk menentukan pendekatan terapi yang tepat, yang mungkin mencakup suplemen zat besi, modifikasi diet, atau intervensi medis lainnya.
Buah naga dapat berfungsi sebagai komponen diet pendukung yang berharga, melengkapi upaya pengobatan dan pencegahan.
Secara keseluruhan, buah naga menunjukkan potensi yang menjanjikan sebagai makanan fungsional yang dapat berkontribusi pada peningkatan kadar darah, terutama melalui kandungan zat besi, vitamin C, folat, dan antioksidannya.
Nutrisi-nutrisi ini secara sinergis mendukung produksi hemoglobin, pembentukan sel darah merah, dan melindungi sel-sel darah dari kerusakan oksidatif.
Manfaat ini menjadikannya pilihan yang relevan dalam strategi diet untuk pencegahan anemia defisiensi besi dan folat, serta untuk mendukung kesehatan hematologi secara umum.
Meskipun bukti awal sangat positif, penelitian lebih lanjut dengan studi intervensi klinis yang lebih besar dan jangka panjang diperlukan untuk mengkonfirmasi secara komprehensif efektivitas buah naga pada berbagai populasi dan kondisi anemia.
Penelitian di masa depan juga dapat mengeksplorasi dosis optimal, bioavailabilitas nutrisi dalam berbagai bentuk olahan buah naga, dan interaksinya dengan komponen diet lainnya.
Dengan demikian, buah naga dapat terus menjadi fokus studi dalam upaya meningkatkan kesehatan masyarakat melalui nutrisi.