Intip 10 Bahaya Zat Aditif yang Wajib Diintip

jurnal


bahaya zat aditif

Bahaya zat aditif adalah segala dampak negatif yang dapat ditimbulkan oleh zat aditif pada kesehatan manusia. Zat aditif sendiri merupakan bahan yang ditambahkan ke dalam makanan atau minuman dengan tujuan tertentu, seperti untuk meningkatkan rasa, warna, tekstur, atau masa simpan. Namun, beberapa jenis zat aditif dapat menimbulkan risiko kesehatan yang perlu diwaspadai.

Beberapa contoh bahaya zat aditif yang perlu diketahui antara lain:

  • Alergi dan intoleransi makanan. Zat aditif tertentu, seperti pewarna atau pengawet, dapat memicu reaksi alergi atau intoleransi pada sebagian orang.
  • Kanker. Beberapa jenis zat aditif, seperti nitrit dan nitrat, telah dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker tertentu, seperti kanker usus besar dan lambung.
  • Hiperaktif pada anak-anak. Beberapa zat aditif, seperti pewarna makanan tertentu, telah dikaitkan dengan peningkatan risiko hiperaktif pada anak-anak.
  • Gangguan pencernaan. Zat aditif tertentu, seperti pemanis buatan, dapat menyebabkan gangguan pencernaan, seperti diare atau kembung.
  • Kerusakan organ. Beberapa zat aditif, seperti pengawet tertentu, dapat merusak organ-organ tubuh, seperti hati dan ginjal.

Namun, perlu diingat bahwa tidak semua zat aditif berbahaya. Ada banyak zat aditif yang aman digunakan dan telah disetujui oleh lembaga pengawas makanan dan minuman di seluruh dunia. Untuk memastikan keamanan konsumsi zat aditif, penting untuk membaca label makanan dan minuman dengan cermat dan memilih produk yang menggunakan zat aditif yang aman.

Selain itu, beberapa zat aditif mungkin memiliki manfaat kesehatan tertentu, seperti vitamin dan mineral yang ditambahkan ke dalam makanan untuk memperkaya kandungan nutrisinya. Oleh karena itu, penting untuk mempertimbangkan secara menyeluruh manfaat dan risiko zat aditif sebelum memutuskan untuk mengonsumsinya.

Jika Anda memiliki kekhawatiran tentang bahaya zat aditif, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter atau ahli gizi. Mereka dapat memberikan informasi lebih lanjut tentang zat aditif yang aman dan tidak aman, serta membantu Anda membuat pilihan makanan yang sehat.

Bahaya Zat Aditif

Zat aditif adalah bahan yang ditambahkan ke dalam makanan atau minuman untuk meningkatkan rasa, warna, tekstur, atau masa simpan. Namun, beberapa jenis zat aditif dapat menimbulkan risiko kesehatan yang perlu diwaspadai. Berikut adalah 10 bahaya zat aditif yang perlu diketahui:

  • Alergi
  • Kanker
  • Hiperaktif
  • Gangguan pencernaan
  • Kerusakan organ
  • Obesitas
  • Diabetes
  • Penyakit jantung
  • Stroke
  • Kematian

Zat aditif dapat menimbulkan bahaya kesehatan melalui berbagai cara. Misalnya, beberapa zat aditif dapat memicu reaksi alergi pada orang yang sensitif. Zat aditif lainnya dapat meningkatkan risiko kanker dengan merusak DNA atau memicu pertumbuhan sel kanker. Beberapa zat aditif juga dapat menyebabkan gangguan pencernaan, seperti diare atau kembung. Dalam jangka panjang, konsumsi zat aditif yang berlebihan dapat meningkatkan risiko obesitas, diabetes, penyakit jantung, stroke, dan bahkan kematian.

Penting untuk membaca label makanan dan minuman dengan cermat untuk mengetahui jenis zat aditif yang digunakan. Beberapa zat aditif aman digunakan, sementara yang lainnya sebaiknya dihindari. Jika Anda memiliki kekhawatiran tentang bahaya zat aditif, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter atau ahli gizi.

Alergi

Alergi adalah reaksi sistem kekebalan tubuh terhadap zat asing yang dianggap berbahaya, seperti makanan, minuman, atau zat lain. Zat asing ini disebut alergen. Ketika seseorang yang alergi terpapar alergen, sistem kekebalan tubuhnya akan memproduksi antibodi yang disebut imunoglobulin E (IgE). IgE akan menempel pada sel-sel kekebalan tubuh yang disebut sel mast. Ketika sel mast terpapar alergen lagi, mereka akan melepaskan histamin dan zat kimia lainnya yang menyebabkan gejala alergi, seperti bersin, pilek, mata gatal, dan ruam kulit.

Beberapa zat aditif dapat menjadi alergen dan memicu reaksi alergi pada orang yang sensitif. Zat aditif yang paling umum menyebabkan alergi adalah pewarna makanan, pengawet, dan penyedap rasa. Gejala alergi terhadap zat aditif dapat berkisar dari ringan hingga berat, bahkan mengancam jiwa. Dalam kasus yang parah, alergi terhadap zat aditif dapat menyebabkan anafilaksis, yaitu reaksi alergi yang parah dan dapat mengancam jiwa.

Jika Anda memiliki alergi terhadap zat aditif, penting untuk menghindari makanan dan minuman yang mengandung zat tersebut. Anda juga harus membaca label makanan dan minuman dengan cermat untuk mengetahui jenis zat aditif yang digunakan. Jika Anda tidak yakin apakah Anda alergi terhadap zat aditif tertentu, Anda dapat berkonsultasi dengan dokter atau ahli alergi.

Kanker

Kanker adalah penyakit yang ditandai dengan pertumbuhan sel yang tidak terkendali dan dapat menyebar ke bagian tubuh lainnya. Zat aditif tertentu telah dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker, terutama kanker tertentu pada saluran pencernaan.

  • Nitrit dan Nitrat
    Nitrit dan nitrat adalah zat aditif yang biasa digunakan sebagai pengawet dalam daging olahan, seperti sosis, bacon, dan ham. Zat ini dapat bereaksi dengan senyawa alami dalam daging untuk membentuk senyawa nitrosamin, yang telah dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker kolorektal dan lambung.
  • Pewarna Makanan Azo
    Beberapa pewarna makanan azo, seperti Tartrazine (kuning nomor 5) dan Sunset Yellow (kuning nomor 6), telah dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker tiroid dan kelenjar getah bening pada hewan percobaan. Namun, penelitian pada manusia masih terbatas dan hasilnya beragam.
  • Pemanis Buatan
    Beberapa pemanis buatan, seperti sakarin dan aspartam, telah dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker kandung kemih pada hewan percobaan. Namun, penelitian pada manusia belum menemukan hubungan yang jelas antara pemanis buatan dan kanker.
  • Perisa Buatan
    Beberapa perisa buatan, seperti butil hidroksitoluena (BHT) dan butil hidroks anisol (BHA), telah dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker hati dan paru-paru pada hewan percobaan. Namun, penelitian pada manusia masih terbatas dan hasilnya beragam.

Penting untuk dicatat bahwa tidak semua zat aditif berbahaya dan dapat menyebabkan kanker. Namun, penelitian yang ada menunjukkan bahwa beberapa zat aditif tertentu dapat meningkatkan risiko kanker, terutama pada saluran pencernaan. Oleh karena itu, sebaiknya membatasi konsumsi makanan dan minuman yang mengandung zat aditif tersebut.

Hiperaktif

Hiperaktif adalah kondisi di mana seseorang mengalami kesulitan untuk fokus, mengontrol impuls, dan menunjukkan perilaku yang berlebihan. Kondisi ini sering dikaitkan dengan anak-anak, namun juga dapat terjadi pada orang dewasa. Bahaya zat aditif bagi penderita hiperaktif perlu mendapat perhatian khusus karena dapat memperburuk gejala dan menimbulkan risiko kesehatan tambahan.

  • Peningkatan Gejala Hiperaktif
    Beberapa zat aditif, seperti pewarna makanan dan pengawet tertentu, telah dikaitkan dengan peningkatan gejala hiperaktif pada anak-anak. Zat-zat ini dapat mengganggu keseimbangan kimiawi di otak, sehingga menyebabkan kesulitan konsentrasi, hiperaktif, dan impulsivitas.
  • Gangguan Perhatian dan Fokus
    Zat aditif tertentu juga dapat mengganggu kemampuan seseorang untuk memperhatikan dan fokus. Zat-zat ini dapat menyebabkan anak-anak sulit untuk duduk diam, mengikuti instruksi, dan menyelesaikan tugas.
  • Perilaku Agresif
    Beberapa zat aditif telah dikaitkan dengan peningkatan perilaku agresif pada anak-anak. Zat-zat ini dapat memicu perasaan mudah marah, tersinggung, dan perilaku impulsif.
  • Masalah Tidur
    Beberapa zat aditif dapat mengganggu kualitas tidur, sehingga menyebabkan anak-anak sulit tidur dan sering terbangun di malam hari. Kurang tidur dapat memperburuk gejala hiperaktif dan membuat anak sulit untuk berkonsentrasi dan berperilaku baik.

Orang tua perlu mewaspadai bahaya zat aditif bagi penderita hiperaktif. Dengan membatasi konsumsi makanan dan minuman yang mengandung zat aditif berbahaya, orang tua dapat membantu mengurangi gejala hiperaktif dan meningkatkan kualitas hidup anak-anak mereka.

Gangguan Pencernaan dan Bahaya Zat Aditif

Gangguan pencernaan adalah masalah yang umum terjadi dan dapat disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk konsumsi zat aditif yang berbahaya. Zat aditif adalah bahan yang ditambahkan ke dalam makanan dan minuman untuk meningkatkan rasa, warna, tekstur, atau masa simpan. Namun, beberapa jenis zat aditif dapat menimbulkan efek negatif pada sistem pencernaan, sehingga menyebabkan gangguan pencernaan.

  • Iritasi Lambung

    Beberapa zat aditif, seperti pengawet dan pewarna makanan tertentu, dapat mengiritasi lapisan lambung, sehingga menyebabkan peradangan dan nyeri. Iritasi lambung dapat memicu gejala seperti mual, muntah, dan sakit perut.

  • Diare

    Beberapa zat aditif, seperti pemanis buatan dan pengemulsi, dapat mempercepat pergerakan usus, sehingga menyebabkan diare. Diare dapat menyebabkan dehidrasi, ketidakseimbangan elektrolit, dan gangguan penyerapan nutrisi.

  • Konstipasi

    Sebaliknya, beberapa zat aditif, seperti pengental dan pengikat, dapat memperlambat pergerakan usus, sehingga menyebabkan konstipasi. Konstipasi dapat menyebabkan feses yang keras dan kering, rasa sakit saat buang air besar, dan perut kembung.

  • Sindrom Iritasi Usus Besar (IBS)

    Beberapa zat aditif, seperti pemanis buatan dan pengawet tertentu, telah dikaitkan dengan peningkatan risiko sindrom iritasi usus besar (IBS). IBS adalah gangguan pencernaan fungsional yang ditandai dengan gejala seperti nyeri perut, kembung, diare, dan konstipasi.

Gangguan pencernaan akibat zat aditif berbahaya dapat sangat mengganggu kualitas hidup dan aktivitas sehari-hari. Dalam kasus yang parah, gangguan pencernaan dapat menyebabkan komplikasi kesehatan yang serius, seperti dehidrasi, kekurangan gizi, dan kerusakan organ. Oleh karena itu, penting untuk membatasi konsumsi makanan dan minuman yang mengandung zat aditif berbahaya untuk menjaga kesehatan sistem pencernaan dan mencegah gangguan pencernaan.

Kerusakan Organ

Zat aditif berbahaya dapat menyebabkan kerusakan berbagai organ dalam tubuh, tergantung pada jenis dan jumlah zat aditif yang dikonsumsi. Kerusakan organ ini dapat menimbulkan dampak kesehatan yang serius, bahkan mengancam jiwa.

Salah satu contoh kerusakan organ akibat zat aditif adalah kerusakan hati. Zat aditif tertentu, seperti pengawet dan pewarna makanan tertentu, dapat menumpuk di hati dan menyebabkan peradangan dan kerusakan jaringan hati. Kerusakan hati dapat mengganggu fungsi hati, seperti mendetoksifikasi darah, memproduksi empedu, dan menyimpan energi.

Contoh lain kerusakan organ akibat zat aditif adalah kerusakan ginjal. Zat aditif tertentu, seperti pemanis buatan dan perasa buatan, dapat menumpuk di ginjal dan menyebabkan kerusakan jaringan ginjal. Kerusakan ginjal dapat mengganggu fungsi ginjal, seperti menyaring darah, mengatur keseimbangan cairan dan elektrolit, serta memproduksi urin.

Kerusakan organ akibat zat aditif berbahaya dapat sangat mengganggu kualitas hidup dan aktivitas sehari-hari. Dalam kasus yang parah, kerusakan organ dapat menyebabkan komplikasi kesehatan yang serius, seperti gagal hati, gagal ginjal, dan bahkan kematian.

Obesitas

Obesitas adalah kondisi kelebihan berat badan yang tidak normal dan tidak sehat. Obesitas dapat meningkatkan risiko berbagai penyakit kronis, seperti penyakit jantung, stroke, diabetes tipe 2, dan beberapa jenis kanker. Bahaya zat aditif dapat berkontribusi terhadap obesitas melalui beberapa mekanisme.

  • Peningkatan Asupan Kalori

    Banyak zat aditif, seperti pemanis buatan, penambah rasa, dan lemak trans, dapat meningkatkan asupan kalori tanpa memberikan rasa kenyang. Hal ini dapat menyebabkan peningkatan berat badan seiring waktu.

  • Gangguan Metabolisme

    Beberapa zat aditif, seperti pemanis buatan dan pengawet tertentu, dapat mengganggu metabolisme tubuh, sehingga memperlambat pembakaran kalori dan meningkatkan penyimpanan lemak.

  • Peningkatan Peradangan

    Beberapa zat aditif, seperti pewarna makanan dan pengawet tertentu, dapat memicu peradangan di dalam tubuh. Peradangan kronis dapat menyebabkan resistensi insulin dan peningkatan penyimpanan lemak.

  • Perubahan Perilaku Makan

    Beberapa zat aditif, seperti penambah rasa dan pemanis buatan, dapat mengubah perilaku makan dengan membuat makanan olahan terasa lebih enak dan meningkatkan keinginan untuk mengonsumsi makanan tersebut secara berlebihan.

Dengan demikian, bahaya zat aditif dapat berkontribusi terhadap obesitas melalui peningkatan asupan kalori, gangguan metabolisme, peningkatan peradangan, dan perubahan perilaku makan. Obesitas yang disebabkan oleh bahaya zat aditif dapat meningkatkan risiko berbagai penyakit kronis dan berdampak negatif pada kesehatan dan kualitas hidup secara keseluruhan.

Diabetes

Diabetes adalah penyakit kronis yang ditandai dengan kadar gula darah tinggi. Gula darah tinggi dapat merusak pembuluh darah dan saraf, serta menyebabkan berbagai komplikasi kesehatan yang serius. Bahaya zat aditif dapat berkontribusi terhadap risiko diabetes melalui beberapa mekanisme.

  • Peningkatan Resistensi Insulin

    Beberapa zat aditif, seperti pemanis buatan dan pengawet tertentu, dapat mengganggu produksi dan fungsi insulin, hormon yang mengatur kadar gula darah. Hal ini dapat menyebabkan resistensi insulin, sehingga meningkatkan kadar gula darah.

  • Gangguan Metabolisme Glukosa

    Beberapa zat aditif, seperti pemanis buatan dan penambah rasa, dapat mengganggu metabolisme glukosa di dalam tubuh. Hal ini dapat menyebabkan peningkatan kadar gula darah dan meningkatkan risiko diabetes.

  • Peradangan Kronis

    Beberapa zat aditif, seperti pewarna makanan dan pengawet tertentu, dapat memicu peradangan di dalam tubuh. Peradangan kronis dapat mengganggu sensitivitas insulin dan meningkatkan risiko diabetes.

  • Peningkatan Risiko Obesitas

    Sebagaimana dibahas sebelumnya, bahaya zat aditif dapat berkontribusi terhadap obesitas. Obesitas merupakan faktor risiko utama untuk diabetes tipe 2.

Dengan demikian, bahaya zat aditif dapat berkontribusi terhadap risiko diabetes melalui berbagai mekanisme, termasuk peningkatan resistensi insulin, gangguan metabolisme glukosa, peradangan kronis, dan peningkatan risiko obesitas. Oleh karena itu, penting untuk membatasi konsumsi makanan dan minuman yang mengandung zat aditif berbahaya untuk mengurangi risiko diabetes dan menjaga kesehatan secara keseluruhan.

Penyebab Bahaya Zat Aditif

Bahaya zat aditif pada makanan dan minuman disebabkan oleh berbagai faktor, antara lain:

1. Penggunaan Zat Aditif Berlebihan
Penggunaan zat aditif yang berlebihan dalam makanan dan minuman dapat meningkatkan risiko bahaya bagi kesehatan. Zat aditif yang dikonsumsi dalam jumlah banyak dapat menumpuk di dalam tubuh dan menyebabkan berbagai masalah kesehatan, seperti alergi, gangguan pencernaan, dan kerusakan organ.

2. Jenis Zat Aditif yang Digunakan
Tidak semua zat aditif berbahaya bagi kesehatan. Namun, jenis zat aditif tertentu, seperti nitrit, nitrat, dan pemanis buatan, telah dikaitkan dengan peningkatan risiko penyakit kronis, seperti kanker dan diabetes.

3. Kualitas dan Kemurnian Zat Aditif
Kualitas dan kemurnian zat aditif juga memengaruhi keamanannya. Zat aditif yang tidak memenuhi standar kualitas atau terkontaminasi dengan bahan berbahaya dapat menimbulkan risiko kesehatan yang lebih besar.

4. Interaksi dengan Zat Lain
Zat aditif dapat berinteraksi dengan zat lain dalam makanan dan minuman, serta dengan obat-obatan yang dikonsumsi. Interaksi ini dapat mengubah efektivitas zat aditif dan meningkatkan risiko bahaya kesehatan.

5. Faktor Individu
Faktor individu, seperti usia, kesehatan, dan sensitivitas terhadap zat tertentu, juga dapat memengaruhi bahaya zat aditif. Beberapa orang mungkin lebih rentan terhadap efek negatif zat aditif dibandingkan orang lain.

Cara Mencegah dan Mengurangi Bahaya Zat Aditif

Zat aditif banyak digunakan dalam industri makanan dan minuman untuk meningkatkan rasa, warna, tekstur, dan masa simpan produk. Namun, beberapa jenis zat aditif dapat menimbulkan risiko kesehatan jika dikonsumsi dalam jumlah berlebihan atau jangka panjang. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui cara mencegah dan mengurangi bahaya zat aditif pada makanan dan minuman yang kita konsumsi.

Salah satu cara efektif untuk mencegah bahaya zat aditif adalah dengan membaca label makanan dan minuman dengan cermat. Label tersebut biasanya mencantumkan daftar lengkap bahan-bahan yang digunakan, termasuk zat aditif. Jika terdapat zat aditif yang tidak dikenal atau diragukan keamanannya, sebaiknya hindari mengonsumsi produk tersebut.

Cara lain untuk mengurangi bahaya zat aditif adalah dengan membatasi konsumsi makanan dan minuman olahan. Makanan olahan biasanya mengandung lebih banyak zat aditif dibandingkan makanan segar. Sebaiknya mengonsumsi lebih banyak buah, sayur, dan makanan utuh yang tidak mengandung zat aditif.

Selain itu, memasak makanan sendiri di rumah juga dapat membantu mengurangi paparan zat aditif. Dengan memasak sendiri, kita dapat mengontrol bahan-bahan yang digunakan dan menghindari penggunaan zat aditif yang tidak perlu.

Jika memungkinkan, pilihlah produk makanan dan minuman yang menggunakan zat aditif alami daripada sintetis. Zat aditif alami umumnya lebih aman dan memiliki risiko kesehatan yang lebih rendah.

Selain langkah-langkah pencegahan di atas, pemerintah dan badan pengawas makanan juga memiliki peran penting dalam mengatur penggunaan zat aditif dalam makanan dan minuman. Pemerintah perlu menetapkan standar keamanan yang jelas untuk penggunaan zat aditif dan melakukan pengawasan yang ketat untuk memastikan kepatuhan industri.

Dengan menerapkan cara-cara pencegahan dan pengurangan bahaya zat aditif tersebut, kita dapat melindungi kesehatan kita dan keluarga dari risiko kesehatan yang terkait dengan konsumsi zat aditif yang berlebihan.

Artikel Terkait

Bagikan:

Artikel Terbaru

Laju IHSG Tersendat, Gagal Naik 1% Gara,Gara Ini, Apa Penyebabnya?

publish oleh jurnal
Laju IHSG Tersendat, Gagal Naik 1% Gara,Gara Ini, Apa Penyebabnya?

Jakarta, CNBC Indonesia — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kesulitan menguat secara signifikan pada Kamis (24/4/2025). Setelah sempat menanjak hingga 0,9%, IHSG akhirnya menutup sesi pertama hanya dengan kenaikan tipis 0,38%. Pergerakan ini terjadi di tengah minimnya katalis pasar dan masih dipengaruhi oleh keputusan Bank Indonesia (BI) serta dinamika perang dagang AS-China.Sebanyak 364 saham menghijau, sementara 219 saham melemah, dan 216 saham lainnya stagnan. Nilai transaksi mencapai Rp7,52 triliun dengan volume 11,21 miliar saham dalam 656.843 kali transaksi. Kapitalisasi pasar tercatat sebesar Rp11.570 triliun.

Roy Suryo Tak Gentar Dilaporkan Usai Tuding Ijazah Jokowi Palsu Meski Dikecam Banyak Pihak

publish oleh jurnal
Roy Suryo Tak Gentar Dilaporkan Usai Tuding Ijazah Jokowi Palsu Meski Dikecam Banyak Pihak

Roy Suryo tampak tenang menanggapi laporan yang dilayangkan Relawan Pemuda Patriot Nusantara terkait tudingannya tentang ijazah palsu Presiden Joko Widodo. Bersama tiga orang lainnya, yaitu ahli digital forensik Rismon Sianipar, Wakil Ketua Tim Pembela Ulama dan Aktivis (TPUA) Rizal Fadillah, dan dokter Tifauzia Tyassuma, Roy dilaporkan ke Polres Metro Jakarta Pusat pada Rabu (23/4).“Silakan saja diproses. Kami berempat justru menggunakan teknologi canggih untuk menegakkan kejujuran dan kebenaran, malah mau diproses dengan pasal penghasutan,” ujar Roy pada Kamis (24/4). Ia enggan berkomentar lebih lanjut dan memilih menyerahkan penilaian kepada publik. “Masyarakat bisa menilai sendiri apa yang sebenarnya terjadi. Gusti Allah SWT tidak tidur,” tambahnya.

Kata Bos BBCA Soal Potensi Harga Saham ke Rp 10.000 Lagi, Mungkinkah Terjadi?

publish oleh jurnal
Kata Bos BBCA Soal Potensi Harga Saham ke Rp 10.000 Lagi, Mungkinkah Terjadi?

Setelah libur Lebaran, harga saham perbankan, termasuk BBCA, mengalami penurunan yang cukup signifikan. Bukan hanya BCA, bank-bank besar lainnya seperti BBRI, BMRI, BBNI, dan sejumlah bank swasta juga ikut terkena imbasnya. Presiden Direktur BCA, Jahja Setiaatmadja, menjelaskan bahwa penurunan ini dipicu oleh pengumuman mengejutkan dari Presiden AS Donald Trump mengenai tarif baru bagi beberapa negara, termasuk Indonesia.Jahja menuturkan bahwa pengumuman tersebut menciptakan ketidakpastian di pasar, membuat banyak investor memilih untuk menjual saham mereka. Hal ini wajar, mengingat naluri investor untuk menghindari risiko di tengah situasi yang belum jelas.

PCO, BGN Alokasikan Rp 20,16 Miliar Per Bulan Untuk Iuran BPJS Kesehatan Pekerja Dapur MBG Demi Kesejahteraan Karyawan

publish oleh jurnal
PCO, BGN Alokasikan Rp 20,16 Miliar Per Bulan Untuk Iuran BPJS Kesehatan Pekerja Dapur MBG Demi Kesejahteraan Karyawan

Para pekerja di Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG), atau yang lebih dikenal dengan dapur Membangun Bangsa Gemilang (MBG), kini bisa bernapas lega. Pemerintah memastikan mereka akan mendapatkan perlindungan penuh dari BPJS Ketenagakerjaan, meliputi jaminan kecelakaan kerja dan jaminan kematian.Juru Bicara Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO), Dedek Prayudi, menjelaskan bahwa perlindungan ini merupakan komitmen pemerintah dalam memberikan rasa aman bagi para pekerja di dapur MBG. "Jaminan kecelakaan kerja, yang tidak ditanggung BPJS Kesehatan, kini dijamin oleh BPJS Ketenagakerjaan," ujarnya. Lebih lanjut, Dedek menambahkan, "Jaminan kematian juga menjamin pendidikan anak pekerja hingga lulus S1, jika pekerja meninggal saat bertugas."

Emiten Portofolio Anthoni Salim Labanya Melonjak 193%, Saham Bagger Meroket Tajam!

publish oleh jurnal
Emiten Portofolio Anthoni Salim Labanya Melonjak 193%, Saham Bagger Meroket Tajam!

Kabar gembira datang dari PT DCI Indonesia Tbk (DCII), emiten portofolio Anthoni Salim. Pada kuartal pertama 2025 (Januari-Maret), DCII mencatatkan pendapatan fantastis sebesar Rp 773,55 miliar, melonjak 118,26% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (yoy).Tak hanya itu, keuntungan perusahaan juga meroket. EBITDA mencapai Rp 554 miliar dengan margin 72%, naik 138% yoy. Lebih mengesankan lagi, laba bersih DCII menyentuh angka Rp 419 miliar, melesat 193% yoy. Sebuah pencapaian yang luar biasa!

Tabel Simulasi Kredit Toyota Innova Reborn Mei 2025 di Mandiri dan BCA, DP 20 Persen Segini Cicilan Termurah, Simak Rinciannya Sekarang Juga

publish oleh jurnal
Tabel Simulasi Kredit Toyota Innova Reborn Mei 2025 di Mandiri dan BCA, DP 20 Persen Segini Cicilan Termurah, Simak Rinciannya Sekarang Juga

Meskipun pasar otomotif semakin ramai, Toyota Kijang Innova Reborn, khususnya varian dieselnya, tetap menjadi pilihan favorit keluarga Indonesia. Ketangguhan, efisiensi bahan bakar, dan minimnya masalah menjadi daya tarik utama. Bahkan di pasar mobil bekas, Innova Reborn Diesel masih banyak dicari.Toyota menawarkan Innova Reborn dalam dua pilihan mesin, bensin dan diesel. Namun, varian diesel dengan kode 2GD-FTV berkapasitas 2.393 cc inilah yang mencuri perhatian. Dengan tenaga 147 hp dan torsi 342 Nm, mesin ini memberikan performa impresif, terutama torsinya yang besar, menjadikannya andalan di berbagai kondisi jalan.

Apa yang Dirasakan Tubuh Saat Tekanan Darah Naik? Kenali Gejala dan Risikonya Segera

publish oleh jurnal
Apa yang Dirasakan Tubuh Saat Tekanan Darah Naik? Kenali Gejala dan Risikonya Segera

Pernahkah Anda merasa kepala tiba-tiba berdenyut atau dada terasa sesak setelah beraktivitas atau makan sesuatu? Mungkin saja tekanan darah Anda sedang naik. Sayangnya, kenaikan tekanan darah seringkali tak disadari karena gejalanya yang samar. Padahal, hipertensi atau tekanan darah tinggi yang tidak ditangani bisa berujung pada masalah serius seperti stroke dan serangan jantung.Meskipun banyak penderita hipertensi tidak merasakan gejala apa pun, beberapa orang melaporkan tanda-tanda khusus saat tekanan darahnya melonjak. Sakit kepala, pusing, nyeri dada, dan gangguan penglihatan bisa menjadi indikasi. Namun, perlu diingat bahwa sakit kepala tidak selalu berarti tekanan darah tinggi. Kadang-kadang, sakit kepala muncul hanya ketika terjadi perubahan tekanan darah pada pasien hipertensi.

Jelang IPO, Ada Aksi Korporasi di Perusahaan Prajogo Pangestu (CDI) Apa yang Terjadi?

publish oleh jurnal
Jelang IPO, Ada Aksi Korporasi di Perusahaan Prajogo Pangestu (CDI) Apa yang Terjadi?

Konglomerasi milik Prajogo Pangestu kembali menjadi sorotan. PT Barito Pacific Tbk (BRPT) baru saja melakukan transaksi afiliasi dengan PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA), perusahaan lain yang juga berada di bawah naungan Prajogo. Transaksi ini melibatkan pengalihan kepemilikan saham di PT Barito Investama Prima (BIP).Dilaporkan melalui keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu (24/4/2025), BRPT dan anak usahanya, PT Griya Idola (GI), mengalihkan seluruh saham mereka di BIP kepada Grup CAP dan afiliasinya melalui PT Chandra Daya Investasi (CDI). Sebelumnya, BRPT menggenggam 99,95% saham BIP (20.390 lembar saham senilai Rp 20,39 miliar), sementara GI memiliki 0,05% (10 lembar saham senilai Rp 10 juta).

Tidak Bayar Denda Tilang ETLE, STNK Bisa Diblokir, Cek Sekarang Juga!

publish oleh jurnal
Tidak Bayar Denda Tilang ETLE, STNK Bisa Diblokir, Cek Sekarang Juga!

Tilang elektronik atau ETLE semakin meluas di Indonesia. Sayangnya, masih banyak pengendara yang menyepelekan surat konfirmasi pelanggaran. Banyak yang memilih untuk tidak merespon atau bahkan mengabaikannya begitu saja. Tahukah Anda, sikap seperti ini bisa berakibat fatal? STNK Anda bisa diblokir!Berdasarkan informasi resmi dari situs polri.go.id, sistem ETLE tidak hanya merekam pelanggaran secara otomatis melalui kamera, tetapi juga terintegrasi dengan data registrasi kendaraan. Jika pelanggar tidak mengkonfirmasi dan membayar denda tilang, konsekuensinya cukup berat: STNK akan diblokir.

6 Jam Tangan yang Cocok untuk Investasi, Apa Saja? Dan Raih Untung Besar

publish oleh jurnal
6 Jam Tangan yang Cocok untuk Investasi, Apa Saja?  Dan Raih Untung Besar

Siapa bilang jam tangan cuma buat lihat waktu? Bagi para pecinta gaya hidup dan investor cerdas, jam tangan bisa jadi aset berharga yang nilainya terus meroket. Bukan sekadar aksesori, jam tangan tertentu kini dianggap simbol prestise dan investasi jangka panjang. Tertarik terjun ke dunia investasi jam tangan? Simak rekomendasi merek-merek ternama berikut ini!Rolex Submariner, si klasik yang tak lekang oleh waktu. Dirancang untuk penyelam profesional pada tahun 1953, jam tangan ini kini jadi buruan kolektor. Desain ikonik, material berkualitas tinggi, dan produksinya yang eksklusif membuat Submariner tetap jadi primadona. Unit bekasnya pun masih dihargai tinggi, menjadikannya investasi yang menjanjikan.

Artikel Terbaru