Intip 10 Bahaya Tower Dekat Rumah yang Bikin Penasaran

jurnal


bahaya tower dekat rumah

Bahaya tower dekat rumah merupakan masalah yang perlu mendapat perhatian serius. Keberadaan tower telekomunikasi di dekat pemukiman dapat menimbulkan berbagai risiko dan dampak negatif bagi kesehatan dan lingkungan.

Salah satu risiko utama dari tower dekat rumah adalah paparan radiasi elektromagnetik. Radiasi ini dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, seperti sakit kepala, pusing, kelelahan, dan gangguan tidur. Dalam jangka panjang, paparan radiasi yang berlebihan juga dapat meningkatkan risiko kanker.

Selain risiko kesehatan, tower dekat rumah juga dapat menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan. Keberadaan tower dapat merusak pemandangan dan menurunkan nilai properti. Selain itu, tower juga dapat mengganggu ekosistem sekitar, terutama bagi burung dan satwa liar lainnya.

Untuk mencegah atau mengurangi dampak negatif dari tower dekat rumah, ada beberapa langkah yang dapat dilakukan. Pertama, penting untuk melakukan kajian lingkungan hidup sebelum membangun tower. Kajian ini bertujuan untuk mengidentifikasi potensi dampak negatif dan mencari cara untuk meminimalisirnya.

Kedua, pemerintah perlu menetapkan peraturan yang jelas tentang pembangunan tower telekomunikasi. Peraturan ini harus mengatur jarak minimal tower dari pemukiman, ketinggian tower, dan standar emisi radiasi.

Terakhir, masyarakat juga perlu berperan aktif dalam mengawasi pembangunan tower di lingkungan mereka. Masyarakat dapat menyampaikan keberatan atau mengajukan gugatan jika pembangunan tower dianggap merugikan kesehatan dan lingkungan.

Bahaya Tower Dekat Rumah

Keberadaan tower telekomunikasi di dekat pemukiman dapat menimbulkan berbagai risiko dan dampak negatif bagi kesehatan dan lingkungan. Berikut adalah 10 bahaya utama yang perlu diketahui:

  • Paparan radiasi
  • Gangguan kesehatan
  • Peningkatan risiko kanker
  • Kerusakan pemandangan
  • Penurunan nilai properti
  • Gangguan ekosistem
  • Dampak negatif pada burung
  • Dampak negatif pada satwa liar
  • Gangguan tidur
  • Kelelahan

Paparan radiasi dari tower telekomunikasi dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, seperti sakit kepala, pusing, kelelahan, dan gangguan tidur. Dalam jangka panjang, paparan radiasi yang berlebihan juga dapat meningkatkan risiko kanker. Selain itu, tower dekat rumah juga dapat menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan, seperti merusak pemandangan, menurunkan nilai properti, dan mengganggu ekosistem sekitar.

Paparan Radiasi

Paparan radiasi dari tower telekomunikasi merupakan salah satu bahaya utama yang perlu mendapat perhatian serius. Radiasi elektromagnetik yang dipancarkan oleh tower dapat menembus tubuh manusia dan menyebabkan berbagai gangguan kesehatan.

  • Sakit Kepala dan Pusing

    Paparan radiasi dapat mengganggu fungsi otak dan menyebabkan sakit kepala serta pusing. Gejala ini biasanya bersifat sementara dan akan hilang setelah paparan radiasi dihentikan.

  • Gangguan Tidur

    Paparan radiasi juga dapat mengganggu produksi melatonin, hormon yang mengatur siklus tidur-bangun. Hal ini dapat menyebabkan kesulitan tidur, insomnia, dan kualitas tidur yang buruk.

  • Kelelahan

    Paparan radiasi jangka panjang dapat menyebabkan kelelahan kronis dan penurunan tingkat energi. Hal ini disebabkan karena radiasi dapat merusak sel-sel tubuh dan mengganggu fungsi metabolisme.

  • Peningkatan Risiko Kanker

    Beberapa penelitian menunjukkan bahwa paparan radiasi jangka panjang dapat meningkatkan risiko kanker, terutama kanker otak dan leukemia. Namun, penelitian lebih lanjut masih diperlukan untuk memastikan hubungan sebab-akibat antara paparan radiasi dan kanker.

Paparan radiasi dari tower telekomunikasi dapat bervariasi tergantung pada jarak dari tower, ketinggian tower, dan jenis teknologi yang digunakan. Oleh karena itu, penting untuk menjaga jarak aman dari tower telekomunikasi dan mengikuti rekomendasi dari otoritas kesehatan setempat.

Gangguan kesehatan

Bahaya tower dekat rumah tidak hanya terbatas pada paparan radiasi, tetapi juga dapat menimbulkan berbagai gangguan kesehatan lainnya. Gangguan kesehatan ini dapat disebabkan oleh faktor-faktor seperti polusi suara, gangguan tidur, dan stres psikologis.

  • Polusi Suara

    Tower telekomunikasi dapat menghasilkan kebisingan yang cukup besar, terutama pada saat malam hari. Kebisingan ini dapat mengganggu tidur, menyebabkan stres, dan menurunkan kualitas hidup secara keseluruhan.

  • Gangguan Tidur

    Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, paparan radiasi dari tower telekomunikasi dapat mengganggu produksi melatonin, hormon yang mengatur siklus tidur-bangun. Hal ini dapat menyebabkan kesulitan tidur, insomnia, dan kualitas tidur yang buruk.

  • Stres Psikologis

    Keberadaan tower telekomunikasi di dekat rumah dapat menimbulkan stres psikologis bagi sebagian orang. Mereka mungkin khawatir tentang dampak kesehatan dari radiasi, penurunan nilai properti, atau gangguan pemandangan.

Gangguan kesehatan akibat bahaya tower dekat rumah dapat berdampak negatif pada kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat. Oleh karena itu, penting untuk mempertimbangkan faktor-faktor ini ketika merencanakan pembangunan tower telekomunikasi dan mengambil langkah-langkah untuk meminimalisir dampak negatifnya.

Peningkatan Risiko Kanker

Peningkatan risiko kanker merupakan salah satu bahaya utama yang perlu diperhatikan terkait dengan “bahaya tower dekat rumah”. Paparan radiasi elektromagnetik dari tower telekomunikasi telah dikaitkan dengan peningkatan risiko beberapa jenis kanker, terutama kanker otak dan leukemia.

  • Paparan Radiasi Jangka Panjang

    Paparan radiasi elektromagnetik jangka panjang, seperti yang dapat terjadi dari tinggal di dekat tower telekomunikasi, dapat meningkatkan risiko kanker. Radiasi ini dapat merusak sel-sel DNA dan menyebabkan mutasi yang akhirnya dapat menyebabkan kanker.

  • Gangguan Sistem Kekebalan Tubuh

    Paparan radiasi dari tower telekomunikasi juga dapat mengganggu sistem kekebalan tubuh. Sistem kekebalan tubuh yang lemah kurang mampu melawan sel-sel kanker dan mencegah pertumbuhannya.

  • Stres Oksidatif

    Radiasi elektromagnetik dapat memicu stres oksidatif, yaitu ketidakseimbangan antara radikal bebas dan antioksidan dalam tubuh. Stres oksidatif dapat merusak sel-sel dan DNA, meningkatkan risiko terjadinya kanker.

  • Bukti Epidemiologis

    Beberapa penelitian epidemiologis telah menemukan hubungan antara paparan radiasi elektromagnetik dari tower telekomunikasi dan peningkatan risiko kanker, terutama kanker otak dan leukemia. Namun, diperlukan lebih banyak penelitian untuk memperkuat hubungan ini dan menentukan tingkat risiko yang tepat.

Meskipun diperlukan lebih banyak penelitian, bukti yang ada menunjukkan bahwa paparan radiasi dari tower telekomunikasi dapat meningkatkan risiko kanker. Oleh karena itu, penting untuk mengambil langkah-langkah untuk meminimalisir paparan radiasi, seperti menjaga jarak aman dari tower telekomunikasi dan menggunakan perangkat pelindung.

Kerusakan Pemandangan

Keberadaan tower telekomunikasi di dekat pemukiman tidak hanya menimbulkan risiko kesehatan, tetapi juga dapat merusak pemandangan dan menurunkan estetika lingkungan. Hal ini dapat berdampak negatif pada kualitas hidup masyarakat dan nilai properti di sekitarnya.

  • Dominasi Visual

    Tower telekomunikasi umumnya memiliki struktur yang tinggi dan mencolok, sehingga dapat mendominasi pemandangan dan merusak keindahan alam sekitar. Keberadaannya dapat mengganggu harmoni visual dan mengurangi daya tarik estetika suatu daerah.

  • Gangguan Citra Daerah

    Tower telekomunikasi yang berdiri di tengah pemukiman atau kawasan wisata dapat merusak citra daerah tersebut. Keberadaannya dapat menciptakan kesan kumuh, tidak tertata, dan mengurangi daya jual daerah sebagai tujuan wisata atau investasi.

  • Penurunan Nilai Properti

    Keberadaan tower telekomunikasi di dekat rumah dapat menurunkan nilai properti. Hal ini disebabkan karena pemandangan yang terganggu dan kekhawatiran masyarakat tentang potensi dampak kesehatan dari radiasi.

  • Dampak Psikologis

    Pemandangan yang terganggu akibat tower telekomunikasi dapat berdampak negatif pada psikologis masyarakat. Keberadaannya dapat menimbulkan perasaan stres, kecemasan, dan ketidaknyamanan.

Kerusakan pemandangan akibat bahaya tower dekat rumah tidak hanya berdampak pada keindahan lingkungan, tetapi juga dapat menurunkan kualitas hidup masyarakat dan nilai properti. Oleh karena itu, penting untuk mempertimbangkan faktor estetika dan dampak lingkungan saat merencanakan pembangunan tower telekomunikasi.

Penurunan Nilai Properti

Keberadaan tower telekomunikasi di dekat pemukiman tidak hanya menimbulkan risiko kesehatan dan estetika, tetapi juga dapat menyebabkan penurunan nilai properti. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor berikut:

  • Gangguan Pemandangan

    Tower telekomunikasi yang tinggi dan mencolok dapat merusak pemandangan dan keindahan lingkungan sekitar. Hal ini dapat mengurangi daya tarik estetika suatu daerah, sehingga berdampak negatif pada nilai properti.

  • Kekhawatiran Kesehatan

    Kekhawatiran masyarakat tentang potensi dampak kesehatan dari radiasi yang dipancarkan oleh tower telekomunikasi dapat menurunkan nilai properti. Pembeli rumah mungkin enggan membeli properti di dekat tower karena takut akan risiko kesehatan bagi keluarga mereka.

  • Citra Daerah yang Buruk

    Keberadaan tower telekomunikasi di suatu daerah dapat menciptakan citra yang buruk. Daerah tersebut mungkin dianggap kumuh, tidak tertata, dan tidak menarik. Hal ini dapat menurunkan minat pembeli properti dan berdampak negatif pada nilai properti.

  • Peraturan dan Pembatasan

    Beberapa peraturan dan pembatasan pemerintah dapat membatasi penggunaan dan pengembangan properti di dekat tower telekomunikasi. Hal ini dapat mengurangi nilai properti karena pembeli mungkin tidak dapat memanfaatkan lahan mereka secara maksimal.

Penurunan nilai properti akibat bahaya tower dekat rumah dapat berdampak signifikan pada pemilik rumah dan investor. Oleh karena itu, penting untuk mempertimbangkan faktor-faktor ini saat merencanakan pembangunan tower telekomunikasi dan mengambil langkah-langkah untuk meminimalisir dampak negatifnya pada nilai properti.

Gangguan Ekosistem

Keberadaan tower telekomunikasi di dekat rumah tidak hanya berdampak negatif pada kesehatan manusia, tetapi juga dapat mengganggu ekosistem sekitar. Gangguan ekosistem ini terjadi karena beberapa faktor, antara lain:

  • Perusakan Habitat

    Pembangunan tower telekomunikasi membutuhkan lahan yang luas, sehingga dapat merusak habitat alami hewan dan tumbuhan. Hal ini dapat menyebabkan hilangnya keanekaragaman hayati dan mengganggu keseimbangan ekosistem.

  • Gangguan Burung

    Tower telekomunikasi dapat mengganggu jalur terbang dan perilaku burung. Burung dapat tertabrak tower atau terganggu oleh radiasi elektromagnetik, yang dapat mempengaruhi kemampuan navigasi, mencari makan, dan reproduksi mereka.

  • Gangguan Satwa Liar

    Selain burung, satwa liar lainnya seperti kelelawar dan serangga juga dapat terpengaruh oleh tower telekomunikasi. Radiasi elektromagnetik dapat mengganggu sistem navigasi dan komunikasi mereka, serta mempengaruhi perilaku makan dan reproduksi mereka.

  • Dampak pada Tumbuhan

    Radiasi elektromagnetik dari tower telekomunikasi juga dapat berdampak pada pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa radiasi dapat menyebabkan kerusakan DNA pada tanaman dan mengganggu proses fotosintesis.

Gangguan ekosistem akibat bahaya tower dekat rumah memiliki implikasi yang luas. Hilangnya keanekaragaman hayati dan gangguan pada rantai makanan dapat berdampak negatif pada keseimbangan alam dan kesehatan manusia. Oleh karena itu, penting untuk mempertimbangkan faktor-faktor lingkungan saat merencanakan pembangunan tower telekomunikasi dan mengambil langkah-langkah untuk meminimalisir dampak negatifnya pada ekosistem.

Penyebab dan Faktor yang Berkontribusi terhadap Bahaya Tower Dekat Rumah

Keberadaan tower telekomunikasi di dekat pemukiman dapat menimbulkan berbagai risiko dan dampak negatif. Berbagai faktor dan penyebab berkontribusi terhadap bahaya tersebut, di antaranya:

1. Radiasi ElektromagnetikTower telekomunikasi memancarkan radiasi elektromagnetik untuk mengirimkan sinyal. Paparan radiasi ini dalam jangka panjang dapat berdampak negatif pada kesehatan manusia, seperti sakit kepala, pusing, gangguan tidur, hingga peningkatan risiko kanker.

2. Gangguan KesehatanSelain radiasi, keberadaan tower telekomunikasi juga dapat menimbulkan gangguan kesehatan lainnya, seperti polusi suara, gangguan tidur, dan stres psikologis. Kebisingan dari tower dapat mengganggu kenyamanan dan kualitas hidup masyarakat, sementara paparan radiasi dan kekhawatiran akan dampak kesehatan dapat menyebabkan stres dan gangguan tidur.

3. Kerusakan EkosistemPembangunan tower telekomunikasi membutuhkan lahan yang luas, berpotensi merusak habitat alami hewan dan tumbuhan. Selain itu, radiasi elektromagnetik dari tower dapat mengganggu perilaku dan navigasi burung serta satwa liar lainnya, memengaruhi keanekaragaman hayati dan keseimbangan ekosistem.

4. Penurunan Nilai PropertiKeberadaan tower telekomunikasi di dekat rumah dapat menurunkan nilai properti. Pemandangan yang terganggu, kekhawatiran kesehatan, dan citra daerah yang buruk akibat keberadaan tower dapat mengurangi daya tarik dan minat pembeli rumah, sehingga berdampak negatif pada nilai jual properti.

5. Kurangnya Regulasi dan PengawasanKurangnya regulasi dan pengawasan yang jelas dalam pembangunan tower telekomunikasi dapat memperparah bahaya yang ditimbulkan. Jarak yang tidak memadai antara tower dan pemukiman, serta kurangnya standar emisi radiasi yang ketat, dapat meningkatkan risiko paparan radiasi dan dampak negatif lainnya bagi masyarakat dan lingkungan.

Faktor-faktor dan penyebab ini saling terkait dan berkontribusi terhadap bahaya tower dekat rumah. Oleh karena itu, penting untuk mempertimbangkan dan mengendalikan faktor-faktor ini dengan baik dalam perencanaan dan pembangunan tower telekomunikasi untuk meminimalisir risiko dan dampak negatifnya.

Metode Pencegahan dan Mitigasi Bahaya Tower di Dekat Rumah

Keberadaan tower telekomunikasi di dekat pemukiman menimbulkan risiko dan dampak negatif yang perlu dicegah atau dikurangi. Berikut adalah beberapa metode pencegahan dan mitigasi yang direkomendasikan:

  1. Pengaturan Jarak Aman

    Pemerintah perlu menetapkan peraturan yang jelas tentang jarak aman antara tower telekomunikasi dan pemukiman. Jarak aman ini harus mempertimbangkan tingkat emisi radiasi dan dampak kesehatan yang potensial.

  2. Pengendalian Emisi Radiasi

    Operator telekomunikasi harus mematuhi standar emisi radiasi yang ditetapkan oleh pemerintah. Mereka perlu menggunakan teknologi yang dapat meminimalisir paparan radiasi pada masyarakat.

  3. Sosialisasi dan Edukasi

    Pemerintah dan operator telekomunikasi perlu melakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat tentang bahaya tower telekomunikasi dan cara mengatasinya. Masyarakat perlu memahami risiko kesehatan, gangguan lingkungan, dan penurunan nilai properti yang dapat ditimbulkan oleh tower.

  4. Penanaman Pohon dan Tumbuhan

    Penanaman pohon dan tumbuhan di sekitar tower telekomunikasi dapat membantu mengurangi paparan radiasi. Tanaman dapat menyerap sebagian radiasi dan menciptakan penghalang alami.

  5. Penggunaan Perangkat Pelindung

    Masyarakat dapat menggunakan perangkat pelindung seperti pelindung radiasi untuk mengurangi paparan radiasi dari tower telekomunikasi. Perangkat ini dapat berupa bahan bangunan khusus, cat pelindung, atau pakaian khusus.

Metode pencegahan dan mitigasi ini perlu diterapkan secara komprehensif untuk meminimalisir bahaya tower di dekat rumah. Pemerintah, operator telekomunikasi, dan masyarakat perlu bekerja sama untuk memastikan keamanan dan kesehatan masyarakat.

Artikel Terkait

Bagikan:

Artikel Terbaru

Perbandingan NMAX dan XMAX, Lebih Unggul Mana? Kupas Tuntas Perbedaan Spesifikasinya

publish oleh jurnal
Perbandingan NMAX dan XMAX, Lebih Unggul Mana? Kupas Tuntas Perbedaan Spesifikasinya

Bingung memilih antara Yamaha NMAX dan XMAX? Wajar saja! Keduanya merupakan skuter maxi andalan Yamaha, namun memiliki karakteristik yang berbeda. Artikel ini akan membantumu menentukan pilihan yang tepat sesuai kebutuhan dan gaya hidupmu.XMAX, dengan mesin 250cc (bahkan 300cc untuk varian tertentu), jelas unggul dalam hal performa. Tenaga dan torsinya yang besar membuatnya nyaman di segala medan. NMAX, dengan mesin 155cc dan teknologi VVA, memiliki akselerasi responsif yang cocok untuk lalu lintas perkotaan. Jika prioritasmu adalah kelincahan di dalam kota, NMAX bisa jadi pilihan tepat. Namun, untuk perjalanan jauh atau performa yang lebih bertenaga, XMAX adalah juaranya.

Anti,Pikun, 3 Sayuran Ini Cocok Rutin Dikonsumsi Jelang Usia 50,an untuk Daya Ingat Tajam

publish oleh jurnal
Anti,Pikun, 3 Sayuran Ini Cocok Rutin Dikonsumsi Jelang Usia 50,an untuk Daya Ingat Tajam

Memasuki usia 50-an, kadang kita merasa jadi lebih pelupa. Tenang, itu hal yang wajar! Seiring bertambahnya usia, kapasitas memori memang cenderung menurun. Ini bisa disebabkan oleh beberapa faktor, mulai dari berkurangnya jumlah neuron dan aliran darah ke otak, sampai perubahan struktur otak itu sendiri. Gaya hidup juga berpengaruh, lho. Kurang tidur dan stres bisa memperparah kondisi ini.Tapi, jangan khawatir! Kita bisa mengoptimalkan daya ingat dengan pola makan yang tepat. Salah satunya dengan mengonsumsi sayuran sehat. Yuk, simak beberapa sayuran yang bisa jadi "sahabat otak" kita!

Ini 5 Waktu Terbaik Minum Air Kelapa, Manfaatnya Jadi Maksimal untuk Kesehatan Anda

publish oleh jurnal
Ini 5 Waktu Terbaik Minum Air Kelapa, Manfaatnya Jadi Maksimal untuk Kesehatan Anda

Air kelapa, minuman yang begitu familiar di Indonesia, ternyata menyimpan segudang manfaat kesehatan. Bukan sekadar pelepas dahaga, air kelapa kaya akan nutrisi penting seperti protein, lemak, karbohidrat, serta mineral alami seperti kalsium, fosfor, zat besi, natrium, dan kalium. Kandungan kalori yang rendah juga menjadikannya pilihan tepat bagi yang sedang menjalani program diet. Namun, tahukah Anda, waktu minum air kelapa ternyata berpengaruh pada penyerapan manfaatnya? Sebelum membahas waktu terbaik minum air kelapa, mari kita ulas beberapa manfaatnya:

Tak Cuma BUMN, GBK dan Aset Setneg Lain Bakal Dikendalikan Danantara, Apa Dampaknya bagi Publik?

publish oleh jurnal
Tak Cuma BUMN, GBK dan Aset Setneg Lain Bakal Dikendalikan Danantara, Apa Dampaknya bagi Publik?

Gelora Bung Karno (GBK) dan aset-aset negara lainnya yang berada di bawah Kementerian Sekretariat Negara (Kemensetneg) akan segera dikelola oleh Badan Pengelola Investasi (BPI) atau Danantara. Hal ini diungkapkan langsung oleh CEO Danantara, Rosan Roeslani, setelah Town Hall Meeting di JCC Senayan, Jakarta.Rosan menjelaskan bahwa arahan untuk mengelola aset Kemensetneg, termasuk GBK, datang langsung dari Menteri Pertahanan Prabowo Subianto. "Jadi GBK dan seluruh lokasi yang ada di sini, pesan beliau (Prabowo) akan dimasukkan ke dalam Danantara," ungkap Rosan.

Redmi Projector 3 Lite, Proyektor Terbaru dari Xiaomi dengan Harga Terjangkau?

publish oleh jurnal
Redmi Projector 3 Lite, Proyektor Terbaru dari Xiaomi dengan Harga Terjangkau?

Buat kamu yang hobi nonton film di rumah, Xiaomi baru saja merilis proyektor terbaru mereka, Redmi Projector 3 Lite. Dengan harga terjangkau, proyektor ini menjanjikan pengalaman sinematik yang memuaskan, lengkap dengan desain modern dan performa yang jauh lebih baik dari pendahulunya. Penasaran? Yuk, kita bahas lebih lanjut!Redmi Projector 3 Lite tampil dengan desain simpel nan stylish yang tetap terlihat premium. Mesin optiknya tertutup rapat, membuatnya tahan debu dan lebih awet. Lensa kaca penuhnya juga memastikan proyeksi gambar yang jernih dan tajam. Ditenagai chipset Amlogic T950S Quad-Core 1.5GHz, RAM 1GB, dan memori internal 32GB, proyektor ini siap memutar film, game, dan berbagai konten media favoritmu dengan lancar dan berkualitas tinggi.

3 Daun untuk Kesehatan Mata, Cara Alami Jaga Fungsi Penglihatan dan Cegah Rabun Jauh

publish oleh jurnal
3 Daun untuk Kesehatan Mata, Cara Alami Jaga Fungsi Penglihatan dan Cegah Rabun Jauh

Mata kita, jendela dunia, begitu penting untuk menjalani aktivitas sehari-hari. Sayangnya, berbagai masalah bisa saja menyerang, mulai dari iritasi ringan hingga ancaman kebutaan. Selain pengobatan medis, alam juga menawarkan solusi. Tahukah Anda ada beberapa daun yang dipercaya mampu menjaga kesehatan mata kita? Yuk, kita simak!Daun sirih telah lama dikenal sebagai obat tradisional, termasuk untuk mengatasi masalah mata. American Journal of Clinical and Experimental Immunology bahkan memuat sebuah studi yang menunjukkan kemampuan antibakteri daun sirih dalam melawan bakteri Staphylococcus, penyebab utama konjungtivitis (radang selaput mata). Namun, penggunaan langsung rebusan daun sirih ke mata masih kontroversial. Studi tersebut menggunakan metode swab, bukan tetes mata. Konsultasi dengan dokter sangat disarankan sebelum mencoba pengobatan ini untuk menghindari risiko yang tidak diinginkan.

11 Tanda Diabetes yang Muncul di Kulit, Apa Saja? Kenali Gejalanya Sejak Dini

publish oleh jurnal
11 Tanda Diabetes yang Muncul di Kulit, Apa Saja? Kenali Gejalanya Sejak Dini

Tahukah Anda, kulit kita bisa menjadi jendela bagi kesehatan tubuh, termasuk memberi sinyal adanya diabetes tipe 2? Masalah kulit yang sudah ada bisa diperburuk oleh diabetes, lho. Ini karena diabetes memengaruhi cara tubuh menggunakan glukosa, alias gula. Ketika tubuh kesulitan memproduksi cukup insulin, gula darah menumpuk, dan dalam jangka panjang, kondisi ini (hiperglikemia) dapat merusak berbagai organ, termasuk kulit.Diabetes dapat mengganggu pembuluh darah dan saraf di kulit, mengurangi sirkulasi dan aliran darah. Akibatnya, kolagen pun terdampak, mengubah tekstur, tampilan, dan kemampuan kulit untuk pulih. Sistem kekebalan tubuh juga melemah, membuat kita rentan terhadap infeksi. Lalu, apa saja tanda-tanda diabetes yang muncul di kulit dan perlu kita waspadai?

Memacu Inovasi Layanan Publik dengan Hyperscale Cloud untuk Indonesia Maju

publish oleh jurnal
Memacu Inovasi Layanan Publik dengan Hyperscale Cloud untuk Indonesia Maju

Teknologi terus melaju kencang, terutama dengan kehadiran Artificial Intelligence (AI), yang semakin mendorong digitalisasi layanan publik. Bayangkan, studi menunjukkan digitalisasi bisa menghemat waktu pelayanan hingga 50%! Ini tentu kabar gembira bagi masyarakat.Di Indonesia, program seperti Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) sudah mulai mempercepat layanan administrasi, kesehatan, dan berbagai layanan publik lainnya. Namun, pertanyaan pentingnya adalah: bagaimana kita bisa menghadirkan layanan publik yang inovatif, sekaligus aman dan terpercaya?

Emiten Ketok Dividen Rp 268 per Saham, Cek Kabar Terkini

publish oleh jurnal
Emiten Ketok Dividen Rp 268 per Saham, Cek Kabar Terkini

Kabar gembira bagi para pemegang saham PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI)! Perusahaan mencatatkan kinerja positif sepanjang tahun 2024 dan mengumumkan pembagian dividen dalam public expose tahunan yang digelar setelah Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) di Menara Astra, Senin (28/4/2025).RUPST menyetujui penggunaan laba bersih perusahaan sebesar Rp 1,1 triliun per 31 Desember 2024. Dari jumlah tersebut, disepakati pembagian dividen sebesar Rp 515,8 miliar, setara dengan Rp 268 per lembar saham.

Direktur JakTV Jadi Tahanan Kota karena Sakit Jantung, Dikenai Wajib Lapor dan Harus Rutin Memeriksakan Diri

publish oleh jurnal
Direktur JakTV Jadi Tahanan Kota karena Sakit Jantung, Dikenai Wajib Lapor dan Harus Rutin Memeriksakan Diri

Mantan Direktur JakTV, Tian Bahtiar (TB), yang menjadi tersangka dalam kasus perintangan penyidikan terkait kasus suap vonis lepas korupsi ekspor minyak goreng, kini berstatus tahanan kota. Kejaksaan Agung (Kejagung) memutuskan untuk mengalihkan status penahanannya karena alasan kesehatan.Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kapuspenkum) Kejagung, Harli Siregar, menjelaskan bahwa Tian menderita penyakit jantung yang cukup serius. "Beliau memiliki riwayat sakit jantung, sudah terpasang delapan ring, juga ada kolesterol dan masalah pernapasan," ungkap Harli di Kejagung, Jakarta Selatan, Senin (28/4/2025).

Artikel Terbaru