Intip 10 Bahaya Obesitas pada Anak yang Wajib Diintip

jurnal


bahaya obesitas pada anak

Bahaya obesitas pada anak adalah suatu kondisi yang sangat mengkhawatirkan karena dapat menimbulkan berbagai risiko kesehatan yang serius. Obesitas pada anak terjadi ketika seorang anak memiliki berat badan yang jauh melebihi batas normal untuk usianya. Hal ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti pola makan yang tidak sehat, kurangnya aktivitas fisik, dan faktor genetik.

Beberapa risiko kesehatan yang terkait dengan obesitas pada anak antara lain penyakit jantung, stroke, diabetes tipe 2, tekanan darah tinggi, dan masalah pernapasan. Obesitas juga dapat menyebabkan masalah kesehatan mental, seperti depresi dan kecemasan. Selain itu, obesitas pada anak dapat menyebabkan masalah sosial, seperti diskriminasi dan penindasan.

Pencegahan dan pengobatan obesitas pada anak sangat penting untuk melindungi kesehatan dan kesejahteraan jangka panjang mereka. Cara terbaik untuk mencegah obesitas pada anak adalah dengan mengajarkan pola makan sehat dan mendorong aktivitas fisik secara teratur. Jika seorang anak sudah mengalami obesitas, penting untuk mencari bantuan dari dokter atau ahli gizi untuk mengembangkan rencana perawatan yang tepat.

Bahaya Obesitas pada Anak

Obesitas pada anak merupakan masalah kesehatan yang serius dengan berbagai dampak negatif. Berikut adalah 10 bahaya utama obesitas pada anak:

  • Penyakit jantung
  • Stroke
  • Diabetes tipe 2
  • Tekanan darah tinggi
  • Masalah pernapasan
  • Masalah kesehatan mental
  • Diskriminasi
  • Penindasan
  • Rendah diri
  • Masalah tidur

Bahaya obesitas pada anak tidak boleh dianggap remeh. Obesitas dapat menyebabkan masalah kesehatan jangka pendek dan jangka panjang yang serius. Penting bagi orang tua untuk menyadari bahaya obesitas dan mengambil langkah-langkah untuk mencegah dan mengobati obesitas pada anak mereka.

Penyakit jantung

Penyakit jantung merupakan salah satu bahaya paling serius dari obesitas pada anak. Obesitas meningkatkan risiko penyakit jantung dengan beberapa cara. Pertama, obesitas dapat menyebabkan tekanan darah tinggi, yang merupakan faktor risiko utama penyakit jantung. Kedua, obesitas dapat meningkatkan kadar kolesterol jahat (LDL) dan menurunkan kadar kolesterol baik (HDL), yang keduanya merupakan faktor risiko penyakit jantung. Ketiga, obesitas dapat menyebabkan peradangan, yang merupakan faktor risiko lain untuk penyakit jantung.

  • Penumpukan plak di arteri

    Obesitas dapat menyebabkan penumpukan plak di arteri, yang dapat mempersempit arteri dan membatasi aliran darah ke jantung. Hal ini dapat menyebabkan nyeri dada, sesak napas, dan bahkan serangan jantung.

  • Pembekuan darah

    Obesitas juga dapat meningkatkan risiko pembekuan darah, yang dapat menyebabkan serangan jantung atau stroke.

  • Gagal jantung

    Obesitas dapat menyebabkan gagal jantung, suatu kondisi di mana jantung tidak dapat memompa darah secara efektif. Hal ini dapat menyebabkan penumpukan cairan di paru-paru, kaki, dan perut.

  • Kematian mendadak

    Obesitas meningkatkan risiko kematian mendadak akibat serangan jantung atau stroke.

Penyakit jantung merupakan masalah kesehatan yang serius dan dapat mengancam jiwa. Obesitas merupakan salah satu faktor risiko utama penyakit jantung, sehingga penting bagi anak-anak untuk menjaga berat badan yang sehat.

Stroke

Stroke merupakan kondisi yang terjadi ketika aliran darah ke otak terhambat, yang menyebabkan sel-sel otak tidak mendapatkan oksigen dan nutrisi yang dibutuhkan. Stroke dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, termasuk kelumpuhan, kesulitan berbicara, dan masalah memori.

  • Penyumbatan pembuluh darah

    Obesitas dapat meningkatkan risiko stroke dengan menyebabkan penyumbatan pada pembuluh darah yang memasok darah ke otak. Penyumbatan ini dapat disebabkan oleh penumpukan plak, yang merupakan zat lemak dan kolesterol.

  • Pendarahan otak

    Obesitas juga dapat meningkatkan risiko pendarahan otak, suatu kondisi di mana pembuluh darah di otak pecah dan menyebabkan pendarahan.

  • Tekanan darah tinggi

    Obesitas merupakan salah satu faktor risiko utama tekanan darah tinggi, yang merupakan faktor risiko stroke.

  • Diabetes

    Obesitas juga meningkatkan risiko diabetes, yang merupakan faktor risiko lain untuk stroke.

Stroke merupakan masalah kesehatan yang serius dan dapat mengancam jiwa. Obesitas merupakan salah satu faktor risiko utama stroke, sehingga penting bagi anak-anak untuk menjaga berat badan yang sehat.

Diabetes tipe 2

Diabetes tipe 2 adalah penyakit kronis yang ditandai dengan kadar gula darah tinggi. Kondisi ini terjadi ketika tubuh tidak dapat memproduksi atau menggunakan insulin secara efektif, yaitu hormon yang mengatur kadar gula darah.

Obesitas merupakan salah satu faktor risiko utama diabetes tipe 2. Obesitas meningkatkan risiko diabetes tipe 2 dengan beberapa cara. Pertama, obesitas dapat menyebabkan resistensi insulin, suatu kondisi di mana tubuh tidak dapat menggunakan insulin secara efektif. Kedua, obesitas dapat meningkatkan produksi glukosa oleh hati. Ketiga, obesitas dapat menyebabkan peradangan, yang merupakan faktor risiko lain untuk diabetes tipe 2.

Diabetes tipe 2 dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, termasuk penyakit jantung, stroke, penyakit ginjal, dan kerusakan saraf. Diabetes tipe 2 juga dapat menyebabkan masalah kesehatan pada anak-anak, seperti masalah penglihatan, masalah gigi, dan masalah kulit.

Pencegahan dan pengobatan diabetes tipe 2 sangat penting untuk melindungi kesehatan dan kesejahteraan jangka panjang anak-anak. Cara terbaik untuk mencegah diabetes tipe 2 pada anak adalah dengan mengajarkan pola makan sehat dan mendorong aktivitas fisik secara teratur. Jika seorang anak sudah mengalami obesitas atau diabetes tipe 2, penting untuk mencari bantuan dari dokter atau ahli gizi untuk mengembangkan rencana perawatan yang tepat.

Tekanan darah tinggi

Tekanan darah tinggi adalah suatu kondisi di mana tekanan darah berada pada tingkat yang lebih tinggi dari normal. Kondisi ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk obesitas.

Obesitas meningkatkan risiko tekanan darah tinggi dengan beberapa cara. Pertama, obesitas dapat menyebabkan peningkatan volume darah, yang dapat meningkatkan tekanan pada dinding arteri. Kedua, obesitas dapat menyebabkan peradangan, yang merupakan faktor risiko lain untuk tekanan darah tinggi. Ketiga, obesitas dapat menyebabkan resistensi insulin, suatu kondisi di mana tubuh tidak dapat menggunakan insulin secara efektif, yang juga dapat meningkatkan tekanan darah.

Tekanan darah tinggi dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, termasuk penyakit jantung, stroke, penyakit ginjal, dan kerusakan mata. Tekanan darah tinggi juga dapat menyebabkan masalah kesehatan pada anak-anak, seperti sakit kepala, pusing, dan masalah penglihatan.

Penting untuk mengontrol tekanan darah pada anak-anak untuk mencegah masalah kesehatan jangka pendek dan jangka panjang. Cara terbaik untuk mengontrol tekanan darah pada anak adalah dengan mengajarkan pola makan sehat dan mendorong aktivitas fisik secara teratur. Jika seorang anak sudah mengalami tekanan darah tinggi, penting untuk mencari bantuan dari dokter untuk mengembangkan rencana perawatan yang tepat.

Masalah pernapasan

Masalah pernapasan merupakan salah satu bahaya serius dari obesitas pada anak. Obesitas dapat menyebabkan masalah pernapasan dengan beberapa cara. Pertama, obesitas dapat menyebabkan penyempitan jalan napas, yang dapat membuat anak sulit bernapas. Kedua, obesitas dapat menyebabkan penumpukan cairan di paru-paru, yang dapat menyebabkan sesak napas dan batuk. Ketiga, obesitas dapat menyebabkan peradangan pada saluran udara, yang dapat menyebabkan asma dan masalah pernapasan lainnya.

Masalah pernapasan dapat sangat mengganggu kehidupan anak-anak. Masalah pernapasan dapat menyebabkan kesulitan tidur, kesulitan berolahraga, dan kesulitan berkonsentrasi di sekolah. Dalam beberapa kasus, masalah pernapasan dapat mengancam jiwa.

Pencegahan dan pengobatan masalah pernapasan pada anak obesitas sangat penting untuk melindungi kesehatan dan kesejahteraan mereka. Cara terbaik untuk mencegah masalah pernapasan pada anak obesitas adalah dengan membantu mereka menurunkan berat badan. Jika seorang anak sudah mengalami masalah pernapasan, penting untuk mencari bantuan dari dokter untuk mengembangkan rencana perawatan yang tepat.

Masalah kesehatan mental

Obesitas pada anak tidak hanya berdampak pada kesehatan fisik, tetapi juga dapat berdampak pada kesehatan mental anak. Anak-anak yang mengalami obesitas lebih berisiko mengalami berbagai masalah kesehatan mental, termasuk:

  • Depresi

    Obesitas dapat menyebabkan perasaan rendah diri, isolasi sosial, dan masalah harga diri, yang semuanya dapat berkontribusi terhadap depresi. Selain itu, obesitas dapat menyebabkan perubahan hormonal yang dapat memperburuk gejala depresi.

  • Kecemasan

    Anak-anak yang mengalami obesitas mungkin merasa cemas tentang penampilan mereka, kemampuan mereka untuk berpartisipasi dalam aktivitas, dan penerimaan sosial mereka. Kecemasan juga dapat menyebabkan makan berlebihan, yang dapat memperburuk obesitas.

  • Gangguan makan

    Obesitas dapat meningkatkan risiko gangguan makan, seperti anoreksia nervosa dan bulimia nervosa. Gangguan makan adalah kondisi serius yang dapat menyebabkan masalah kesehatan yang mengancam jiwa.

  • Gangguan tidur

    Obesitas dapat menyebabkan gangguan tidur, seperti sleep apnea dan insomnia. Gangguan tidur dapat menyebabkan kelelahan, kesulitan berkonsentrasi, dan masalah kesehatan lainnya.

Masalah kesehatan mental dapat sangat mengganggu kehidupan anak-anak. Masalah kesehatan mental dapat menyebabkan kesulitan di sekolah, masalah dengan teman dan keluarga, dan kesulitan menikmati hidup. Dalam beberapa kasus, masalah kesehatan mental dapat mengancam jiwa.

Pencegahan dan pengobatan masalah kesehatan mental pada anak obesitas sangat penting untuk melindungi kesehatan dan kesejahteraan mereka. Cara terbaik untuk mencegah masalah kesehatan mental pada anak obesitas adalah dengan membantu mereka menurunkan berat badan. Jika seorang anak sudah mengalami masalah kesehatan mental, penting untuk mencari bantuan dari dokter atau ahli kesehatan mental untuk mengembangkan rencana perawatan yang tepat.

Diskriminasi

Diskriminasi terhadap anak-anak yang mengalami obesitas merupakan masalah yang serius dan dapat menimbulkan berbagai dampak negatif. Anak-anak yang mengalami obesitas mungkin mengalami diskriminasi di sekolah, di tempat bermain, dan bahkan di rumah. Diskriminasi ini dapat menyebabkan masalah kesehatan mental, rendah diri, dan kesulitan bersosialisasi.

Salah satu bentuk diskriminasi yang paling umum dialami oleh anak-anak yang mengalami obesitas adalah ejekan dan intimidasi. Anak-anak yang mengalami obesitas mungkin diejek karena penampilan mereka, kemampuan mereka untuk berpartisipasi dalam aktivitas, dan kebiasaan makan mereka. Ejekan dan intimidasi ini dapat menyebabkan masalah kesehatan mental, seperti depresi dan kecemasan. Selain itu, ejekan dan intimidasi dapat menyebabkan anak-anak yang mengalami obesitas menarik diri dari aktivitas sosial, yang dapat memperburuk masalah kesehatan mental mereka.

Diskriminasi terhadap anak-anak yang mengalami obesitas juga dapat terjadi di bidang pendidikan. Anak-anak yang mengalami obesitas mungkin mengalami diskriminasi dari guru dan teman sekelas. Diskriminasi ini dapat menyebabkan anak-anak yang mengalami obesitas merasa malu dan tidak nyaman di sekolah. Selain itu, diskriminasi di bidang pendidikan dapat menyebabkan anak-anak yang mengalami obesitas kesulitan untuk belajar dan berprestasi di sekolah.

Diskriminasi terhadap anak-anak yang mengalami obesitas merupakan masalah serius yang dapat menimbulkan berbagai dampak negatif. Penting untuk menyadari masalah ini dan mengambil langkah-langkah untuk mencegahnya. Kita semua dapat berperan dalam menciptakan lingkungan yang lebih inklusif dan mendukung bagi anak-anak yang mengalami obesitas.

Penindasan

Penindasan terhadap anak-anak yang mengalami obesitas merupakan masalah serius yang dapat menimbulkan berbagai dampak negatif. Anak-anak yang mengalami obesitas mungkin mengalami penindasan dari teman sebaya, anggota keluarga, dan bahkan orang dewasa.

  • Rendah Diri dan Masalah Harga Diri

    Penindasan dapat menyebabkan anak-anak yang mengalami obesitas merasa rendah diri dan tidak berharga. Mereka mungkin mulai meragukan kemampuan mereka dan menghindari situasi sosial. Penindasan juga dapat menyebabkan anak-anak yang mengalami obesitas mengembangkan citra tubuh yang negatif dan gangguan makan.

  • Masalah Kesehatan Mental

    Penindasan dapat menyebabkan masalah kesehatan mental, seperti depresi, kecemasan, dan gangguan stres pasca-trauma. Anak-anak yang mengalami obesitas mungkin merasa terisolasi dan sendirian, dan mereka mungkin takut untuk mencari bantuan. Penindasan juga dapat menyebabkan anak-anak yang mengalami obesitas menggunakan mekanisme koping yang tidak sehat, seperti makan berlebihan atau menyakiti diri sendiri.

  • Kesulitan Bersosialisasi

    Penindasan dapat membuat anak-anak yang mengalami obesitas sulit bersosialisasi dan menjalin pertemanan. Mereka mungkin merasa malu atau takut dihakimi oleh orang lain. Penindasan juga dapat menyebabkan anak-anak yang mengalami obesitas menarik diri dari aktivitas sosial, yang dapat memperburuk masalah kesehatan mental mereka.

  • Masalah Akademik

    Penindasan dapat mengganggu kemampuan anak-anak yang mengalami obesitas untuk belajar dan berprestasi di sekolah. Mereka mungkin kesulitan berkonsentrasi di kelas dan mengerjakan tugas sekolah. Penindasan juga dapat menyebabkan anak-anak yang mengalami obesitas bolos sekolah, yang dapat menyebabkan masalah akademik lebih lanjut.

Penindasan terhadap anak-anak yang mengalami obesitas merupakan masalah serius yang dapat menimbulkan berbagai dampak negatif. Penting untuk menyadari masalah ini dan mengambil langkah-langkah untuk mencegahnya. Kita semua dapat berperan dalam menciptakan lingkungan yang lebih inklusif dan mendukung bagi anak-anak yang mengalami obesitas.

Penyebab dan Faktor Risiko Obesitas pada Anak

Obesitas pada anak merupakan masalah kesehatan yang serius dengan berbagai dampak negatif. Ada banyak faktor yang dapat berkontribusi terhadap obesitas pada anak, termasuk:

  • Faktor genetik: Beberapa anak lebih mungkin mengalami obesitas jika orang tua atau saudara kandung mereka juga mengalami obesitas. Namun, faktor genetik hanyalah salah satu faktor yang berkontribusi terhadap obesitas, dan banyak anak yang mengalami obesitas tidak memiliki riwayat keluarga dengan kondisi tersebut.

Pola makan yang tidak sehat: Pola makan yang tinggi lemak, gula, dan makanan olahan dapat menyebabkan penambahan berat badan pada anak-anak. Minuman manis, seperti soda dan jus buah, juga merupakan penyumbang utama obesitas pada anak.Kurang aktivitas fisik: Anak-anak yang tidak cukup aktif secara fisik lebih mungkin mengalami obesitas. Aktivitas fisik membantu membakar kalori dan membangun otot, yang dapat membantu menjaga berat badan yang sehat.Faktor lingkungan: Beberapa faktor lingkungan, seperti lingkungan yang tidak mendukung aktivitas fisik atau akses ke makanan sehat, dapat berkontribusi terhadap obesitas pada anak.Faktor psikologis: Beberapa anak mungkin makan berlebihan sebagai cara untuk mengatasi stres, kecemasan, atau masalah emosional lainnya. Faktor psikologis juga dapat menyebabkan kurangnya aktivitas fisik.

Pencegahan dan Penanganan Obesitas pada Anak

Obesitas pada anak merupakan masalah kesehatan yang serius yang dapat menimbulkan berbagai dampak negatif. Oleh karena itu, penting untuk mengambil langkah-langkah untuk mencegah dan menangani obesitas pada anak.

Berikut adalah beberapa metode pencegahan dan penanganan obesitas pada anak:

  • Pola makan sehat: Ajarkan anak untuk mengonsumsi makanan yang sehat dan seimbang, yang meliputi banyak buah, sayuran, dan biji-bijian. Batasi konsumsi makanan tinggi lemak, gula, dan makanan olahan.
  • Aktivitas fisik teratur: Dorong anak untuk aktif secara fisik setiap hari. Aktivitas fisik membantu membakar kalori dan membangun otot, yang dapat membantu menjaga berat badan yang sehat.
  • Pendidikan gizi: Ajari anak tentang pentingnya pola makan sehat dan aktivitas fisik. Bantu anak untuk memahami bagaimana pilihan makanan dan aktivitas fisik mereka memengaruhi kesehatan mereka.
  • Dukungan keluarga: Orang tua dan anggota keluarga lainnya dapat berperan penting dalam membantu anak untuk mencegah dan menangani obesitas. Berikan dukungan dan dorongan, dan jadilah contoh yang baik dengan mengonsumsi makanan sehat dan berolahraga secara teratur.
  • Konseling: Jika anak mengalami kesulitan menurunkan berat badan atau mempertahankan berat badan yang sehat, konseling dapat membantu. Konselor dapat membantu anak untuk mengidentifikasi dan mengatasi masalah yang mendasari yang mungkin berkontribusi terhadap obesitas mereka.

Pencegahan dan penanganan obesitas pada anak memerlukan pendekatan komprehensif yang melibatkan berbagai faktor, termasuk pola makan, aktivitas fisik, pendidikan, dan dukungan keluarga. Dengan mengambil langkah-langkah untuk mencegah dan menangani obesitas pada anak, kita dapat membantu memastikan kesehatan dan kesejahteraan mereka di masa depan.

Artikel Terkait

Bagikan:

Artikel Terbaru

Temukan Kabar Baik, Gaji ke,13 Cair! Sri Mulyani Umumkan Anggaran Rp43 T Mulai Cair, siapkah Anda menerimanya?

publish oleh jurnal
Temukan Kabar Baik, Gaji ke,13 Cair! Sri Mulyani Umumkan Anggaran Rp43 T Mulai Cair, siapkah Anda menerimanya?

Kabar gembira untuk para abdi negara! Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, mengumumkan bahwa gaji ke-13 untuk Aparatur Sipil Negara (ASN) pusat dan daerah, anggota TNI, Polri, serta pensiunan, mulai dicairkan. Total anggaran yang disiapkan pemerintah untuk keperluan ini mencapai Rp49,3 triliun."Gaji ke-13 mulai cair di bulan Juni ini. Anggarannya Rp49,3 triliun, mencakup ASN pusat dan daerah, TNI, Polri, dan pensiunan," ujar Sri Mulyani di Kantor Presiden, Senin (2/6).

Inilah Nexus Menggantikan QRIS? Simak perkembangan terbarunya sekarang!

publish oleh jurnal
Inilah Nexus Menggantikan QRIS? Simak perkembangan terbarunya sekarang!

QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard), standar kode QR yang digagas oleh Bank Indonesia, semakin populer di kalangan masyarakat. Data terbaru menunjukkan pertumbuhan yang signifikan baik dari sisi pengguna maupun transaksi.Pada kuartal pertama tahun 2025, tercatat ada 38,1 juta merchant yang menggunakan QRIS, serta 56,28 juta konsumen. Volume transaksi mencapai 2,6 miliar, melonjak 169,1% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Nilai nominal transaksi pun tak kalah fantastis, mencapai Rp 262,1 triliun, atau naik 148,2% dari kuartal pertama 2024. Target pengguna QRIS di tahun 2025 ini adalah 58 juta orang.

Inilah Penampakan New Tricity 125 2025, Yamaha Nmax Roda Tiga yang Menggoda rasa penasaran

publish oleh jurnal
Inilah Penampakan New Tricity 125 2025, Yamaha Nmax Roda Tiga yang Menggoda rasa penasaran

Pecinta skutik roda tiga, bersiaplah! Yamaha baru saja memperkenalkan versi terbaru dari Tricity 125. Skutik unik ini mendapat sentuhan segar untuk model tahun 2025, dan yang menarik, banyak yang menyebutnya sebagai "Nmax beroda tiga" karena basis mesinnya memang diambil dari Nmax 125.Mengutip informasi dari Yamaha Eropa, New Tricity 125 kini tampil lebih berani dengan desain yang lebih tegas dan agresif. Perubahan paling mencolok ada pada bagian depan, di mana lampu utama kini menggunakan single projector yang diapit oleh lampu LED DRL (Daytime Running Light) di bagian atas. Secara keseluruhan, tampilan depannya mengingatkan kita pada desain Tricity 300 yang lebih besar.

Temukan, Imbas Visa Furoda, Aturan Umrah Diperketat Demi Jemaah lebih terlindungi

publish oleh jurnal
Temukan, Imbas Visa Furoda, Aturan Umrah Diperketat Demi Jemaah lebih terlindungi

Kabar terbaru dari Tanah Suci membawa perubahan signifikan bagi calon jemaah haji dan umrah Indonesia. Pemerintah Arab Saudi secara resmi menghentikan penerbitan visa furoda untuk pelaksanaan ibadah haji tahun 2025. Informasi ini dikonfirmasi langsung oleh Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah Republik Indonesia (AMPHURI) setelah berkoordinasi dengan berbagai pihak terkait, termasuk Kementerian Haji dan Umrah di Makkah dan Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama RI.Menurut Ketua Umum DPP AMPHURI, Firman M. Nur, sistem pemrosesan visa melalui platform Masar Nusuk telah ditutup. "Ya, betul. Pemerintah Saudi tidak menerbitkan visa furoda tahun ini," tegasnya saat dihubungi oleh detikHikmah pada Rabu, 28 Mei 2025.

Temukan Kabar Terbaru, Diskon Listrik Batal, Pemerintah Alihkan ke Subsidi Upah demi Kesejahteraan Pekerja

publish oleh jurnal
Temukan Kabar Terbaru, Diskon Listrik Batal, Pemerintah Alihkan ke Subsidi Upah demi Kesejahteraan Pekerja

Ada perubahan penting terkait subsidi yang perlu Anda ketahui! Pemerintah memutuskan untuk membatalkan rencana diskon tarif listrik yang semula dijadwalkan untuk bulan Juni dan Juli 2025. Kabar ini mungkin membuat sebagian dari kita bertanya-tanya, "Kenapa ya?"Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menjelaskan bahwa keputusan ini diambil karena proses penganggaran untuk diskon listrik tersebut membutuhkan waktu lebih lama dari perkiraan. Dalam rapat bersama Presiden Prabowo, diputuskan bahwa waktu pelaksanaan yang mepet membuat diskon listrik tidak mungkin terealisasi sesuai jadwal.

Inilah Penyebab Inter Milan Dibantai PSG 0,5 di Final Liga Champions, Ternyata Ini Alasannya demi kemenangan mutlak

publish oleh jurnal
Inilah Penyebab Inter Milan Dibantai PSG 0,5 di Final Liga Champions, Ternyata Ini Alasannya demi kemenangan mutlak

Impian Inter Milan untuk mengangkat trofi Liga Champions 2024/2025 pupus sudah. Mereka harus mengakui keunggulan Paris Saint-Germain (PSG) dengan skor telak 0-5 pada laga final yang digelar Minggu (1/6) dini hari WIB. Kekalahan ini tentu menyisakan luka mendalam bagi para Interisti. Lantas, apa yang menyebabkan Nerazzurri bisa kalah telak dari Les Parisiens?PSG berhasil mencatatkan sejarah dengan meraih gelar Liga Champions pertama mereka. Lebih dari itu, kemenangan 5-0 ini menjadi rekor baru sebagai kemenangan terbesar di final Liga Champions, melampaui kemenangan-kemenangan telak sebelumnya. Dominasi PSG dalam laga ini tak terbantahkan.

Inilah Pengalaman Pasien Kena Penyumbatan Pembuluh Darah Otak Pertama Kali, Kenali Gejala Awalnya agar tidak terlambat diobati

publish oleh jurnal
Inilah Pengalaman Pasien Kena Penyumbatan Pembuluh Darah Otak Pertama Kali, Kenali Gejala Awalnya agar tidak terlambat diobati

Penyumbatan pembuluh darah otak, atau yang dikenal secara medis sebagai stenosis arteri karotis, terjadi ketika plak menumpuk di arteri karotis, yaitu pembuluh darah utama yang memasok darah ke otak dan kepala. Kondisi ini, jika tidak ditangani, bisa meningkatkan risiko stroke. Seringkali, penyumbatan ini berkembang secara perlahan, tanpa disadari sampai akhirnya memunculkan gejala yang mengkhawatirkan.Gejala awal penyumbatan pembuluh darah otak bisa berupa stroke itu sendiri, atau serangan iskemik sementara (TIA), yang sering disebut sebagai "mini stroke". TIA terjadi ketika aliran darah ke otak terhenti sementara. Mari kita simak cerita dari dua pasien yang mengalami penyumbatan pembuluh darah otak, dan bagaimana mereka menyadari gejala awalnya:

Inilah Jetour T1 Lahir, Penantang Serius Ford Everest Siap Mengaspal di Indonesia!

publish oleh jurnal
Inilah Jetour T1 Lahir, Penantang Serius Ford Everest Siap Mengaspal di Indonesia!

Kabar gembira datang dari dunia otomotif! Jetour, pabrikan mobil asal China, baru saja memperkenalkan SUV Urban Off-road andalan mereka, Jetour T1, di Panama, Amerika Tengah. Mobil yang dirancang untuk menaklukkan berbagai medan ini langsung digadang-gadang sebagai rival berat bagi Ford Everest di benua Amerika.Dalam keterangan resminya, Jetour menegaskan bahwa peluncuran Jetour T1 ini merupakan bagian dari strategi ekspansi jaringan mereka di kawasan Amerika Latin. Jetour T1 hadir sebagai SUV off-road urban lite inovatif yang siap mendefinisikan ulang arti keserbagunaan sebuah kendaraan bagi para pengemudi modern.

Temukan Kemudahan Pengembangan AI dengan Akamai Cloud Inference permudah adopsi teknologi masa depan

publish oleh jurnal
Temukan Kemudahan Pengembangan AI dengan Akamai Cloud Inference permudah adopsi teknologi masa depan

Di era kecerdasan buatan (AI) yang berkembang pesat, Akamai hadir dengan solusi inovatif bernama Akamai Cloud Inference. Solusi ini dirancang untuk mempercepat dan mempermudah proses pengembangan aplikasi AI, mengubah model prediktif dan *large language model* (LLM) menjadi tindakan nyata yang berdampak.Adam Karon, COO dan GM Cloud Technology Group di Akamai, menjelaskan bahwa meskipun pelatihan LLM yang kompleks akan tetap dilakukan di pusat data *hyperscale*, inferensi AI yang bisa ditindaklanjuti justru akan banyak terjadi di *edge*. "Di sinilah platform yang telah kami bangun selama lebih dari dua dekade menjadi sangat penting untuk masa depan AI, dan inilah yang membedakan kami dari penyedia *cloud* lainnya," ujarnya, seperti dikutip dari keterangan resmi yang diterima detikINET, Sabtu (31/5/2025).

Inilah Kebersamaan Langka! Prabowo,Gibran dan Megawati Tertangkap Kamera, Kumpul Sebelum Upacara Pancasila jadi sorotan publik

publish oleh jurnal
Inilah Kebersamaan Langka! Prabowo,Gibran dan Megawati Tertangkap Kamera, Kumpul Sebelum Upacara Pancasila jadi sorotan publik

Jakarta – Sebuah momen penting terjadi sebelum upacara peringatan Hari Lahir Pancasila di Gedung Pancasila. Megawati Soekarnoputri, Presiden ke-5 RI, dan Try Sutrisno, mantan Wakil Presiden, terlihat berkumpul bersama Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.Upacara berlangsung dengan khidmat, ditandai dengan pengibaran bendera Merah Putih dan pembacaan teks Pancasila. Presiden Prabowo, yang bertindak sebagai inspektur upacara, menekankan pentingnya menjaga dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam setiap aspek kehidupan berbangsa dan bernegara.

Artikel Terbaru