Intip 7 Hal Penting tentang Huruf Idgham Bighunnah yang Jarang Diketahui

jurnal


huruf idgham bighunnah

Huruf idgham bighunnah adalah salah satu hukum tajwid dalam membaca Al-Qur’an. Idgham bighunnah berarti memasukkan nun mati atau tanwin ke dalam huruf berikutnya yang berhuruf nun atau mim. Hukum ini berlaku ketika nun mati atau tanwin bertemu dengan huruf nun atau mim pada kata yang berbeda, dan huruf sebelumnya berharakat fathah atau kasrah.

Hukum idgham bighunnah sangat penting dalam membaca Al-Qur’an karena dapat mengubah makna suatu bacaan jika tidak dibaca dengan benar. Selain itu, hukum ini juga dapat membantu dalam memperlancar bacaan dan membuatnya lebih indah.

Dalam artikel ini, kita akan membahas lebih dalam tentang hukum idgham bighunnah, termasuk contoh-contoh penggunaannya, manfaatnya, dan sejarahnya.

Huruf Idgham Bighunnah

Huruf idgham bighunnah merupakan salah satu hukum tajwid dalam membaca Al-Qur’an yang sangat penting untuk dipahami dan diamalkan. Berikut adalah 7 aspek penting terkait huruf idgham bighunnah:

  • Pengertian
  • Macam
  • Cara membacanya
  • Manfaat
  • Contoh
  • Hubungan dengan hukum tajwid lainnya
  • Sejarah

Memahami aspek-aspek tersebut secara komprehensif akan membantu dalam mempraktikkan hukum idgham bighunnah dengan benar saat membaca Al-Qur’an. Selain itu, pemahaman yang baik tentang aspek-aspek tersebut juga dapat meningkatkan kualitas bacaan dan memperlancar hafalan ayat-ayat suci Al-Qur’an.

Pengertian

Pengertian huruf idgham bighunnah sangat penting karena menjadi dasar dalam memahami dan menerapkan hukum tajwid ini dengan benar. Idgham bighunnah adalah hukum tajwid yang mengharuskan nun mati atau tanwin dibaca menyatu (dimasukkan) ke dalam huruf berikutnya yang berhuruf nun atau mim. Hukum ini berlaku ketika nun mati atau tanwin bertemu dengan huruf nun atau mim pada kata yang berbeda, dan huruf sebelumnya berharakat fathah atau kasrah.

Memahami pengertian idgham bighunnah secara tepat akan membantu pembaca Al-Qur’an dalam:

  • Mengucapkan huruf nun atau mim yang berbaris fathah atau kasrah dengan benar ketika bertemu dengan nun mati atau tanwin pada kata berikutnya.
  • Menghindari kesalahan pengucapan yang dapat mengubah makna suatu bacaan.
  • Memperlancar bacaan Al-Qur’an dan membuatnya lebih indah.

Dengan demikian, memahami pengertian idgham bighunnah secara mendalam merupakan langkah awal yang krusial dalam menguasai hukum tajwid ini dan meningkatkan kualitas bacaan Al-Qur’an.

Macam

Huruf idgham bighunnah memiliki beberapa macam, yaitu:

  • Idgham bighunnah mutlaq

    Idgham bighunnah mutlaq adalah idgham yang terjadi pada semua huruf nun atau mim yang berbaris fathah atau kasrah, baik di tengah kata maupun di akhir kata. Contohnya: dibaca mimnun ns.

  • Idgham bighunnah mutajanis

    Idgham bighunnah mutajanis adalah idgham yang terjadi pada dua huruf nun atau mim yang berbaris sama, baik fathah atau kasrah. Contohnya: dibaca mimma’.

  • Idgham bighunnah mutaqaribain

    Idgham bighunnah mutaqaribain adalah idgham yang terjadi pada dua huruf nun atau mim yang berbaris berbeda, yaitu fathah dan kasrah. Contohnya: dibaca mimmal.

  • Idgham bighunnah syamsiyah

    Idgham bighunnah syamsiyah adalah idgham yang terjadi pada nun mati atau tanwin yang bertemu dengan salah satu huruf syamsiyah (yaitu huruf ). Contohnya: dibaca min tho’ah.

Memahami macam-macam idgham bighunnah sangat penting karena dapat membantu pembaca Al-Qur’an dalam mengidentifikasi jenis idgham yang tepat dan membacanya dengan benar. Dengan demikian, bacaan Al-Qur’an akan menjadi lebih sesuai dengan kaidah tajwid dan lebih indah.

Cara Membacanya

Cara membaca huruf idgham bighunnah sangat penting untuk dipahami dan dipraktikkan dengan benar agar bacaan Al-Qur’an sesuai dengan kaidah tajwid. Berikut adalah cara membaca huruf idgham bighunnah:

  1. Baca nun mati atau tanwin dengan jelas.
  2. Masukan atau satukan bunyi nun mati atau tanwin ke dalam huruf berikutnya yang berhuruf nun atau mim.
  3. Bunyi huruf nun atau mim dibaca dengan panjang dua harakat.

Sebagai contoh, kata “” dibaca “manzilun”. Nun mati pada kata “” dimasukkan ke dalam huruf lam pada kata “”.

Memahami dan mempraktikkan cara membaca huruf idgham bighunnah dengan benar sangat penting karena dapat:

  • Membantu pembaca Al-Qur’an dalam melafalkan huruf nun atau mim yang berbaris fathah atau kasrah dengan tepat.
  • Menghindari kesalahan pengucapan yang dapat mengubah makna suatu bacaan.
  • Memperlancar dan memperindah bacaan Al-Qur’an.

Dengan demikian, memahami dan mempraktikkan cara membaca huruf idgham bighunnah secara benar merupakan salah satu aspek penting dalam mempelajari hukum tajwid.

Manfaat

Mempelajari dan menguasai hukum idgham bighunnah dalam membaca Al-Qur’an memiliki banyak manfaat, antara lain:

  • Bacaan Al-Qur’an Menjadi Lebih Benar

    Idgham bighunnah merupakan salah satu hukum tajwid yang wajib diperhatikan dalam membaca Al-Qur’an. Dengan mempelajari dan menerapkan hukum ini dengan benar, maka bacaan Al-Qur’an akan menjadi lebih sesuai dengan kaidah tajwid dan lebih mendekati bacaan Rasulullah SAW.

  • Memperindah Bacaan Al-Qur’an

    Hukum idgham bighunnah dapat memperindah bacaan Al-Qur’an. Ketika nun mati atau tanwin dibaca menyatu dengan huruf berikutnya, maka bacaan akan menjadi lebih merdu dan enak didengar.

  • Memudahkan Hafalan Al-Qur’an

    Mempelajari dan memahami hukum idgham bighunnah dapat memudahkan dalam menghafal Al-Qur’an. Dengan mengetahui cara membaca idgham bighunnah dengan benar, maka (penghafal Al-Qur’an) dapat menghafalkan ayat-ayat Al-Qur’an dengan lebih mudah dan akurat.

Selain manfaat-manfaat tersebut, mempelajari hukum idgham bighunnah juga dapat meningkatkan kecintaan terhadap Al-Qur’an dan sunnah Rasulullah SAW. Dengan membaca Al-Qur’an sesuai dengan kaidah tajwid, maka kita telah berupaya semaksimal mungkin untuk membaca Al-Qur’an sebagaimana Rasulullah membacanya.

Contoh

Contoh merupakan salah satu aspek penting dalam mempelajari hukum tajwid, termasuk huruf idgham bighunnah. Dengan mempelajari contoh-contoh yang tepat, pembaca Al-Qur’an dapat memahami secara lebih konkret bagaimana hukum idgham bighunnah diterapkan dalam bacaan Al-Qur’an.

Contoh-contoh huruf idgham bighunnah dapat ditemukan di berbagai ayat Al-Qur’an. Beberapa contoh yang umum antara lain:

  • surat Al-Baqarah ayat 104: (bacanya: innahu lahu)
  • surat Ali Imran ayat 15: (bacanya: innamahuma)
  • surat An-Nisa ayat 162: (bacanya: mimmarrazaqna)

Dengan memahami contoh-contoh tersebut, pembaca Al-Qur’an dapat mempraktikkan hukum idgham bighunnah dengan lebih mudah dan benar. Selain itu, mempelajari contoh-contoh juga dapat membantu pembaca Al-Qur’an dalam menghafal ayat-ayat Al-Qur’an dengan lebih cepat dan akurat.

Hubungan dengan hukum tajwid lainnya

Huruf idgham bighunnah memiliki hubungan erat dengan hukum tajwid lainnya. Hal ini dikarenakan hukum tajwid merupakan sebuah sistem yang saling berkaitan, di mana setiap hukum saling mempengaruhi dan melengkapi satu sama lain.

Salah satu hubungan yang paling penting antara huruf idgham bighunnah dengan hukum tajwid lainnya adalah hubungannya dengan hukum nun mati dan tanwin. Nun mati dan tanwin merupakan dua hukum tajwid yang mengatur cara membaca huruf nun dan tanwin pada akhir kata. Ketika nun mati atau tanwin bertemu dengan huruf tertentu, maka akan terjadi idgham bighunnah.

Selain itu, huruf idgham bighunnah juga memiliki hubungan dengan hukum mad. Mad adalah hukum tajwid yang mengatur cara membaca huruf vokal panjang. Ketika nun mati atau tanwin dibaca dengan idgham bighunnah, maka akan terjadi mad iwadh (pemanjangan karena idgham). Panjang mad iwadh adalah dua harakat.

Memahami hubungan antara huruf idgham bighunnah dengan hukum tajwid lainnya sangat penting karena dapat membantu pembaca Al-Qur’an dalam membaca Al-Qur’an dengan benar dan sesuai dengan kaidah tajwid. Dengan memahami hubungan-hubungan ini, pembaca Al-Qur’an dapat menghindari kesalahan-kesalahan dalam membaca Al-Qur’an dan dapat membaca Al-Qur’an dengan lebih indah dan merdu.

Sejarah

Sejarah merupakan salah satu aspek penting dalam mempelajari huruf idgham bighunnah. Memahami sejarah idgham bighunnah dapat membantu kita dalam memahami asal-usul dan perkembangan hukum tajwid ini, serta alasan di balik aturan-aturannya.

Huruf idgham bighunnah pertama kali diperkenalkan pada masa Rasulullah SAW. Ketika itu, Rasulullah membacakan Al-Qur’an dengan cara yang fasih dan indah, dan para sahabat beliau berusaha untuk menirukan bacaan beliau. Salah satu aspek penting dalam bacaan Rasulullah adalah beliau sering membaca nun mati dan tanwin dengan cara idgham bighunnah.

Setelah Rasulullah wafat, para sahabat beliau melanjutkan tradisi membaca Al-Qur’an dengan cara idgham bighunnah. Tradisi ini kemudian diteruskan oleh para tabi’in dan ulama-ulama setelahnya. Seiring berjalannya waktu, hukum idgham bighunnah menjadi salah satu hukum tajwid yang wajib dipelajari dan diamalkan oleh setiap pembaca Al-Qur’an.

Memahami sejarah idgham bighunnah sangat penting karena dapat membantu kita dalam memahami alasan di balik aturan-aturan idgham bighunnah. Selain itu, memahami sejarah idgham bighunnah juga dapat meningkatkan kecintaan kita terhadap Al-Qur’an dan sunnah Rasulullah SAW.


Pertanyaan Umum tentang Huruf Idgham Bighunnah

Bagian ini akan membahas beberapa pertanyaan umum yang sering muncul terkait huruf idgham bighunnah. Memahami jawaban dari pertanyaan-pertanyaan ini dapat membantu dalam memahami dan menerapkan hukum tajwid ini dengan lebih baik.

Pertanyaan 1: Apa itu huruf idgham bighunnah?

Jawaban: Huruf idgham bighunnah adalah hukum tajwid yang mengharuskan nun mati atau tanwin dibaca menyatu (dimasukkan) ke dalam huruf berikutnya yang berhuruf nun atau mim.

Pertanyaan 2: Kapan hukum idgham bighunnah berlaku?

Jawaban: Hukum idgham bighunnah berlaku ketika nun mati atau tanwin bertemu dengan huruf nun atau mim pada kata yang berbeda, dan huruf sebelumnya berharakat fathah atau kasrah.

Pertanyaan 3: Apa saja manfaat mempelajari hukum idgham bighunnah?

Jawaban: Mempelajari hukum idgham bighunnah memiliki banyak manfaat, antara lain: bacaan Al-Qur’an menjadi lebih benar, lebih indah, dan lebih mudah dihafal.

Pertanyaan 4: Bagaimana cara membaca huruf idgham bighunnah dengan benar?

Jawaban: Untuk membaca huruf idgham bighunnah dengan benar, bacalah nun mati atau tanwin dengan jelas, kemudian masukkan atau satukan bunyinya ke dalam huruf berikutnya yang berhuruf nun atau mim. Bunyi huruf nun atau mim dibaca dengan panjang dua harakat.

Dengan memahami jawaban-jawaban dari pertanyaan-pertanyaan umum tersebut, diharapkan dapat membantu dalam memahami dan menerapkan hukum idgham bighunnah dengan lebih baik saat membaca Al-Qur’an.

Selain memahami huruf idgham bighunnah, mempelajari tips-tips praktis juga dapat membantu dalam meningkatkan kualitas bacaan Al-Qur’an. Tips-tips tersebut akan dibahas pada bagian selanjutnya.


Tips Membaca Huruf Idgham Bighunnah

Setelah memahami hukum dan contoh huruf idgham bighunnah, berikut adalah beberapa tips praktis yang dapat membantu dalam membaca huruf idgham bighunnah dengan lebih baik dan benar:

Tip 1:
Perhatikan dengan seksama setiap kata yang mengandung nun mati atau tanwin. Identifikasi apakah terdapat huruf nun atau mim setelahnya.Tip 2:
Baca nun mati atau tanwin dengan jelas dan panjang sesuai dengan harakatnya. Hindari membacanya terlalu cepat atau terlalu pendek.Tip 3:
Satukan bunyi nun mati atau tanwin dengan huruf nun atau mim berikutnya. Bunyi huruf nun atau mim dibaca dengan panjang dua harakat.Tip 4:
Latihlah membaca huruf idgham bighunnah secara berulang-ulang. Mulailah dengan ayat-ayat yang mudah, kemudian lanjutkan ke ayat-ayat yang lebih sulit.

Dengan mengikuti tips-tips tersebut, diharapkan dapat membantu dalam membaca huruf idgham bighunnah dengan lebih baik dan benar. Hal ini akan berdampak pada peningkatan kualitas bacaan Al-Qur’an secara keseluruhan, menjadikannya lebih fasih, indah, dan sesuai dengan kaidah tajwid.

Selain tips-tips tersebut, konsistensi dan kesabaran dalam berlatih juga sangat penting. Dengan terus berlatih, maka membaca huruf idgham bighunnah akan menjadi lebih mudah dan lancar.


Kesimpulan

Huruf idgham bighunnah merupakan salah satu hukum tajwid yang sangat penting untuk dipahami dan diamalkan dalam membaca Al-Qur’an. Hukum ini memiliki banyak manfaat, antara lain: bacaan Al-Qur’an menjadi lebih benar, lebih indah, dan lebih mudah dihafal. Oleh karena itu, mempelajari dan menguasai hukum idgham bighunnah menjadi kewajiban bagi setiap muslim yang ingin memperbaiki bacaan Al-Qur’an mereka.

Memahami huruf idgham bighunnah tidak hanya sebatas mengetahui definisi dan contohnya, tetapi juga memerlukan praktik dan pembiasaan. Dengan terus berlatih dan membiasakan diri membaca huruf idgham bighunnah dengan benar, maka bacaan Al-Qur’an kita akan menjadi lebih baik dan sesuai dengan kaidah tajwid. Marilah kita senantiasa berusaha untuk mempelajari dan mengamalkan hukum idgham bighunnah dalam membaca Al-Qur’an, sehingga bacaan kita menjadi indah dan bernilai ibadah.

Artikel Terkait

Bagikan:

Artikel Terbaru