
Kulit buah manggis (Garcinia mangostana L.) merupakan limbah hasil pertanian yang memiliki banyak manfaat. Kulit buah ini mengandung berbagai senyawa bioaktif, seperti xanthone, tanin, dan saponin, yang memiliki sifat antioksidan, anti-inflamasi, dan antimikroba.
Manfaat kulit buah manggis telah dikenal sejak lama dalam pengobatan tradisional. Di Indonesia, kulit buah manggis biasa digunakan untuk mengobati diare, disentri, dan gangguan pencernaan lainnya. Selain itu, kulit buah manggis juga bermanfaat untuk kesehatan kulit, seperti mengatasi jerawat dan mempercepat penyembuhan luka.
Untuk mendapatkan manfaat kulit buah manggis, dapat diolah dengan berbagai cara. Salah satu cara yang paling umum adalah dengan merebus kulit buah manggis hingga airnya berwarna merah kecoklatan. Air rebusan ini dapat diminum langsung atau digunakan untuk membasuh luka. Selain itu, kulit buah manggis juga dapat dikeringkan dan dijadikan bubuk yang dapat dicampurkan ke dalam makanan atau minuman.
Manfaat Kulit Buah Manggis dan Cara Mengolahnya
Kulit buah manggis memiliki banyak manfaat bagi kesehatan, antara lain:
- Antioksidan
- Anti-inflamasi
- Antimikroba
- Antikanker
- Antidiabetes
- Antiobesitas
- Melindungi kesehatan jantung
- Meningkatkan kesehatan kulit
- Mengatasi masalah pencernaan
- Meningkatkan sistem kekebalan tubuh
- Mencegah penyakit neurodegeneratif
- Mengurangi nyeri sendi
- Mengatasi masalah pernapasan
- Menurunkan risiko penyakit kronis
Kulit buah manggis dapat diolah dengan berbagai cara, seperti direbus, dikukus, atau dikeringkan. Kulit buah manggis yang telah diolah dapat dikonsumsi langsung atau digunakan sebagai bahan tambahan dalam makanan dan minuman.
Antioksidan
Antioksidan merupakan senyawa yang dapat melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas. Radikal bebas adalah molekul tidak stabil yang dapat merusak sel-sel dan menyebabkan berbagai penyakit kronis, seperti kanker, penyakit jantung, dan Alzheimer.
Kulit buah manggis mengandung kadar antioksidan yang tinggi, terutama xanthone. Xanthone adalah senyawa polifenol yang memiliki sifat antioksidan yang kuat. Studi telah menunjukkan bahwa xanthone dapat melindungi sel-sel dari kerusakan akibat radikal bebas dan mengurangi risiko penyakit kronis.
Selain xanthone, kulit buah manggis juga mengandung antioksidan lain, seperti tanin dan saponin. Antioksidan ini bekerja sama untuk melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan dan menjaga kesehatan secara keseluruhan.
Anti-inflamasi
Inflamasi merupakan respons alami tubuh terhadap cedera atau infeksi. Namun, peradangan kronis dapat merusak jaringan dan menyebabkan berbagai penyakit, seperti radang sendi, penyakit jantung, dan kanker.
-
Mengurangi peradangan
Kulit buah manggis mengandung senyawa anti-inflamasi, seperti xanthone, tanin, dan saponin. Senyawa ini dapat membantu mengurangi peradangan dengan menghambat produksi sitokin pro-inflamasi dan meningkatkan produksi sitokin anti-inflamasi.
-
Meredakan nyeri sendi
Sifat anti-inflamasi kulit buah manggis dapat membantu meredakan nyeri sendi yang disebabkan oleh peradangan, seperti pada osteoarthritis dan rheumatoid arthritis.
-
Melindungi kesehatan jantung
Peradangan kronis merupakan faktor risiko penyakit jantung. Antioksidan dan senyawa anti-inflamasi dalam kulit buah manggis dapat membantu melindungi jantung dari kerusakan akibat peradangan.
Dengan sifat anti-inflamasinya, kulit buah manggis dapat membantu mengurangi peradangan kronis dan melindungi tubuh dari berbagai penyakit.
Antimikroba
Kulit buah manggis memiliki sifat antimikroba yang dapat membantu melawan bakteri, virus, dan jamur. Sifat antimikroba ini disebabkan oleh kandungan senyawa xanthone, tanin, dan saponin dalam kulit buah manggis.
-
Menghambat pertumbuhan bakteri
Senyawa xanthone dalam kulit buah manggis terbukti efektif menghambat pertumbuhan berbagai jenis bakteri, termasuk bakteri penyebab infeksi saluran pencernaan, infeksi saluran pernapasan, dan infeksi kulit.
-
Melawan virus
Ekstrak kulit buah manggis juga menunjukkan aktivitas antivirus terhadap berbagai jenis virus, termasuk virus herpes simpleks dan virus influenza.
-
Membunuh jamur
Senyawa saponin dalam kulit buah manggis memiliki sifat antijamur yang dapat membunuh jamur penyebab infeksi kulit, seperti Candida albicans.
Sifat antimikroba kulit buah manggis dapat bermanfaat untuk mengobati berbagai infeksi, seperti diare, disentri, infeksi saluran pernapasan, dan infeksi kulit. Selain itu, kulit buah manggis juga dapat digunakan sebagai bahan pengawet alami untuk mencegah pertumbuhan mikroba dalam makanan dan minuman.
Antikanker
Kulit buah manggis memiliki sifat antikanker yang dapat membantu melawan dan mencegah pertumbuhan sel kanker. Sifat antikanker ini disebabkan oleh kandungan senyawa xanthone, tanin, dan saponin dalam kulit buah manggis.
Studi laboratorium dan penelitian pada hewan telah menunjukkan bahwa ekstrak kulit buah manggis dapat menghambat pertumbuhan sel kanker, menginduksi apoptosis (kematian sel terprogram), dan mencegah penyebaran sel kanker. Senyawa xanthone dalam kulit buah manggis berperan penting dalam aktivitas antikanker ini.
Meskipun penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengkonfirmasi efek antikanker kulit buah manggis pada manusia, hasil penelitian yang ada menunjukkan potensi kulit buah manggis sebagai agen antikanker alami. Kulit buah manggis dapat menjadi bahan alami yang bermanfaat untuk pencegahan dan pengobatan kanker.
Antidiabetes
Kulit buah manggis memiliki sifat antidiabetes yang dapat membantu menurunkan kadar gula darah dan meningkatkan sensitivitas insulin. Sifat antidiabetes ini disebabkan oleh kandungan senyawa xanthone, tanin, dan saponin dalam kulit buah manggis.
-
Menghambat penyerapan glukosa
Senyawa xanthone dalam kulit buah manggis dapat menghambat penyerapan glukosa di usus, sehingga kadar gula darah setelah makan dapat lebih terkontrol.
-
Meningkatkan sekresi insulin
Kulit buah manggis juga dapat meningkatkan sekresi insulin oleh pankreas. Insulin adalah hormon yang membantu glukosa masuk ke dalam sel untuk digunakan sebagai energi.
-
Meningkatkan sensitivitas insulin
Selain meningkatkan sekresi insulin, kulit buah manggis juga dapat meningkatkan sensitivitas insulin. Sensitivitas insulin yang meningkat membuat sel-sel tubuh lebih responsif terhadap insulin, sehingga glukosa dapat lebih mudah masuk ke dalam sel dan kadar gula darah dapat lebih terkontrol.
Sifat antidiabetes kulit buah manggis dapat bermanfaat untuk mencegah dan mengobati diabetes tipe 2. Kulit buah manggis dapat digunakan sebagai bahan alami untuk menurunkan kadar gula darah dan meningkatkan sensitivitas insulin.
Antiobesitas
Kulit buah manggis memiliki sifat antiobesitas yang dapat membantu menurunkan berat badan dan mencegah obesitas. Sifat antiobesitas ini disebabkan oleh kandungan senyawa xanthone, tanin, dan saponin dalam kulit buah manggis.
-
Menghambat penyerapan lemak
Senyawa xanthone dalam kulit buah manggis dapat menghambat penyerapan lemak di usus, sehingga jumlah lemak yang masuk ke dalam tubuh berkurang.
-
Meningkatkan pembakaran lemak
Kulit buah manggis juga dapat meningkatkan pembakaran lemak dengan meningkatkan aktivitas thermogenesis. Thermogenesis adalah proses pembakaran kalori untuk menghasilkan panas.
-
Menekan nafsu makan
Kulit buah manggis mengandung senyawa yang dapat menekan nafsu makan, sehingga membantu mengurangi asupan kalori secara keseluruhan.
-
Meningkatkan sensitivitas insulin
Kulit buah manggis juga dapat meningkatkan sensitivitas insulin, sehingga glukosa lebih mudah masuk ke dalam sel dan tidak disimpan sebagai lemak.
Sifat antiobesitas kulit buah manggis dapat bermanfaat untuk mencegah dan mengobati obesitas. Kulit buah manggis dapat digunakan sebagai bahan alami untuk menurunkan berat badan dan menjaga berat badan yang sehat.
Youtube Video:
