13 Manfaat Madu untuk Wajah yang Bikin Kamu Penasaran (E-Jurnal)

jurnal

Pemanfaatan zat alami untuk perawatan kulit telah menjadi praktik turun-temurun yang kembali populer dalam studi dermatologi modern. Salah satu bahan alami yang banyak diteliti adalah madu, substansi manis kental yang dihasilkan lebah dari nektar bunga.

Aplikasi topikal madu pada kulit wajah melibatkan penggunaan langsung produk lebah ini sebagai masker, pembersih, atau bagian dari formulasi perawatan kulit.

Pendekatan ini didasarkan pada komposisi biokimia madu yang kaya akan senyawa bioaktif, termasuk gula, air, asam amino, vitamin, mineral, dan berbagai enzim.

Properti terapeutik madu, seperti sifat antibakteri, anti-inflamasi, dan humektannya, menjadikannya kandidat menarik untuk berbagai kondisi kulit. Sebagai contoh, dalam praktik sehari-hari, seseorang mungkin mengaplikasikan lapisan tipis madu mentah pada kulit yang rentan berjerawat atau kering.


manfaat madu untuk wajah

Tujuannya adalah untuk mengurangi peradangan, menghambat pertumbuhan bakteri, atau sekadar memberikan hidrasi alami, memanfaatkan senyawa-senyawa aktif yang bekerja secara sinergis untuk mendukung kesehatan dan penampilan kulit.

manfaat madu untuk wajah

  1. Sebagai Agen Antibakteri dan Antiseptik. Madu memiliki sifat antibakteri alami berkat kandungan hidrogen peroksida yang terbentuk melalui aktivitas enzim glukosa oksidase. Selain itu, keasaman (pH rendah sekitar 3.2-4.5) dan osmolaritas tinggi madu menciptakan lingkungan yang tidak kondusif bagi pertumbuhan sebagian besar bakteri patogen, termasuk Propionibacterium acnes, bakteri penyebab utama jerawat. Penelitian yang dipublikasikan dalam “Journal of Dermatological Treatment” (2001) oleh Cooper dkk. menunjukkan efektivitas madu Manuka dalam menghambat spektrum luas mikroorganisme, mendukung potensinya dalam mengelola kondisi kulit yang berhubungan dengan bakteri.
  2. Mengurangi Peradangan Kulit. Sifat anti-inflamasi madu berasal dari kandungan antioksidan flavonoid dan senyawa fenolik lainnya. Senyawa-senyawa ini bekerja dengan menekan respons inflamasi pada tingkat seluler, mengurangi kemerahan dan pembengkakan yang terkait dengan kondisi seperti jerawat, rosasea, atau iritasi kulit. Penggunaan madu secara topikal dapat memberikan efek menenangkan pada kulit yang meradang, seperti yang dibahas dalam ulasan oleh Al-Waili dkk. dalam “Journal of Medicinal Food” (2004), yang menyoroti potensi madu dalam modulasi inflamasi.
  3. Mempercepat Penyembuhan Luka. Madu telah lama digunakan sebagai pengobatan tradisional untuk luka, dan penelitian modern mendukung klaim ini. Sifat antibakteri, anti-inflamasi, dan kemampuannya untuk menyediakan lingkungan lembap yang optimal membantu dalam proses regenerasi sel dan pembentukan jaringan baru. Madu juga merangsang produksi sitokin yang berperan dalam penyembuhan luka, sebagaimana didokumentasikan dalam studi oleh Majtan J. dalam “Wound Repair and Regeneration” (2011), yang menjelaskan mekanisme molekuler di balik aktivitas penyembuhan luka madu.
  4. Pelembap Alami (Humektan). Kandungan gula yang tinggi dalam madu menjadikannya humektan alami yang sangat baik, artinya madu memiliki kemampuan untuk menarik dan menahan molekul air dari lingkungan ke dalam kulit. Ini membantu menjaga hidrasi kulit, mencegah kekeringan dan pengelupasan, serta membuat kulit terasa lebih lembut dan kenyal. Efek pelembap ini sangat bermanfaat bagi individu dengan kulit kering atau dehidrasi, memberikan hidrasi tanpa meninggalkan residu berminyak.
  5. Melindungi dari Kerusakan Radikal Bebas (Antioksidan). Madu kaya akan antioksidan, termasuk flavonoid, asam fenolik, dan vitamin C. Antioksidan ini berperan penting dalam menetralkan radikal bebas, molekul tidak stabil yang dapat merusak sel-sel kulit dan menyebabkan penuaan dini serta masalah kulit lainnya. Dengan melindungi kulit dari stres oksidatif, madu membantu menjaga integritas sel kulit dan memperlambat proses penuaan, seperti yang dijelaskan dalam artikel oleh G. Bogdanov dkk. dalam “Journal of Apicultural Research” (2004) tentang komposisi antioksidan madu.
  6. Eksfoliasi Kulit Secara Lembut. Meskipun bukan eksfoliator abrasif, madu mengandung sejumlah kecil asam glukonat, sebuah alfa hidroksi asam (AHA) yang sangat ringan. Asam ini dapat membantu melonggarkan ikatan antar sel kulit mati, memungkinkan pengelupasan yang lembut dan alami. Proses ini membantu membersihkan pori-pori dan mengungkapkan lapisan kulit yang lebih segar dan cerah di bawahnya tanpa menyebabkan iritasi yang signifikan, menjadikannya pilihan yang baik untuk kulit sensitif.
  7. Mengurangi Tampilan Jerawat. Kombinasi sifat antibakteri, anti-inflamasi, dan penyembuhan luka madu menjadikannya agen yang efektif dalam mengatasi jerawat. Madu dapat membantu membunuh bakteri penyebab jerawat, mengurangi kemerahan dan ukuran lesi jerawat, serta mempercepat penyembuhan bekas jerawat. Menurut studi klinis tertentu, penggunaan masker madu secara teratur dapat secara signifikan mengurangi frekuensi dan keparahan wabah jerawat, seperti yang diamati pada beberapa penelitian kecil tentang madu sebagai terapi komplementer untuk akne vulgaris.
  8. Mencerahkan Kulit Wajah. Meskipun madu tidak secara langsung memutihkan kulit, sifat eksfoliasinya yang lembut dan kemampuannya untuk meningkatkan sirkulasi darah dapat berkontribusi pada tampilan kulit yang lebih cerah dan merata. Dengan mengangkat sel-sel kulit mati dan mendorong regenerasi sel baru, madu dapat membantu mengurangi hiperpigmentasi ringan dan noda, menghasilkan warna kulit yang lebih homogen dan bercahaya. Efek ini lebih merupakan pencerahan alami daripada pemutihan drastis, meningkatkan kilau alami kulit.
  9. Meredakan Kemerahan dan Iritasi. Bagi individu dengan kulit sensitif atau reaktif, madu dapat menjadi penenang yang efektif. Sifat anti-inflamasinya membantu menenangkan kulit yang teriritasi, mengurangi kemerahan, dan memberikan rasa nyaman. Ini sangat bermanfaat untuk kondisi seperti kulit terbakar matahari, eksim ringan, atau reaksi alergi, di mana madu dapat bertindak sebagai barier pelindung sekaligus agen penyembuh.
  10. Mengurangi Tanda-tanda Penuaan Dini. Antioksidan dalam madu melawan kerusakan radikal bebas yang merupakan penyebab utama penuaan dini, seperti garis halus dan kerutan. Selain itu, sifat humektannya menjaga kulit tetap terhidrasi dan kenyal, yang secara visual dapat mengurangi tampilan garis-garis halus. Madu juga dapat meningkatkan elastisitas kulit seiring waktu dengan mendukung produksi kolagen, memberikan tampilan yang lebih muda dan kencang.
  11. Menenangkan Kulit Sensitif dan Alergi. Komposisi madu yang alami dan sifat anti-inflamasinya membuatnya menjadi pilihan yang baik untuk kulit sensitif yang rentan terhadap alergi atau iritasi. Madu dapat membantu menenangkan reaksi kulit, mengurangi gatal dan ruam, serta memperkuat barier kulit. Namun, penting untuk melakukan uji tempel terlebih dahulu, karena beberapa individu mungkin memiliki alergi terhadap serbuk sari atau komponen madu tertentu.
  12. Membantu Mengencangkan Pori-pori. Meskipun madu tidak secara permanen mengubah ukuran pori-pori, kemampuannya untuk membersihkan pori-pori dari kotoran, minyak berlebih, dan sel kulit mati dapat membuat pori-pori tampak lebih kecil dan kurang terlihat. Ketika pori-pori tersumbat, mereka cenderung membesar dan menjadi lebih menonjol. Dengan menjaga kebersihan pori-pori, madu memberikan efek pengencangan visual pada tekstur kulit.
  13. Meningkatkan Elastisitas Kulit. Hidrasi yang cukup adalah kunci untuk elastisitas kulit, dan madu, sebagai humektan yang kuat, membantu menjaga kadar air yang optimal dalam kulit. Selain itu, beberapa penelitian menunjukkan bahwa antioksidan dan nutrisi dalam madu dapat mendukung sintesis kolagen dan elastin, dua protein penting yang bertanggung jawab atas kekencangan dan elastisitas kulit. Peningkatan elastisitas ini berkontribusi pada kulit yang tampak lebih muda dan sehat.

Penerapan madu dalam dermatologi kosmetik telah menunjukkan beragam hasil positif dalam studi kasus dan observasi klinis. Salah satu skenario yang sering ditemui adalah penggunaan madu sebagai masker wajah untuk individu dengan kulit rentan berjerawat.

Madu mentah, terutama jenis Manuka, telah terbukti efektif dalam mengurangi jumlah lesi inflamasi berkat aktivitas antibakterinya terhadap Cutibacterium acnes, bakteri yang berperan dalam patogenesis jerawat. Ini memberikan alternatif alami bagi mereka yang mencari solusi non-farmakologis.

Dalam kasus kulit kering atau dehidrasi, madu berfungsi sebagai agen hidrasi yang unggul. Pasien dengan kondisi seperti dermatitis atopik ringan sering melaporkan perbaikan signifikan dalam kelembaban dan pengurangan gatal setelah aplikasi topikal madu secara teratur.

Madu menciptakan lapisan oklusif ringan yang membantu mengurangi kehilangan air transepidermal, sekaligus menarik kelembaban dari udara, sebagaimana dijelaskan oleh Dr. Angela Lamb, seorang dermatolog terkemuka, yang menyatakan, Madu adalah humektan alami yang luar biasa, mampu menarik dan mengunci kelembaban pada kulit.

Manfaat madu juga meluas ke perawatan pasca-prosedur dermatologis ringan, seperti setelah pengelupasan kimia (chemical peel) atau mikrodermabrasi. Sifat anti-inflamasi dan penyembuhan luka madu membantu menenangkan kulit yang teriritasi dan mempercepat proses regenerasi jaringan.

Ini meminimalkan kemerahan dan waktu pemulihan, memungkinkan kulit untuk kembali normal lebih cepat dengan risiko komplikasi yang lebih rendah.

Terkait dengan penuaan kulit, madu menawarkan perlindungan antioksidan yang signifikan. Lingkungan perkotaan yang penuh polutan dan paparan sinar UV dapat menyebabkan stres oksidatif pada kulit, mempercepat pembentukan garis halus dan kerutan.

Penggunaan masker madu secara teratur dapat membantu menetralkan radikal bebas, sehingga melindungi sel-sel kulit dari kerusakan dan mempertahankan tampilan kulit yang lebih muda.

Youtube Video:


Menurut Dr. Whitney Bowe, seorang dermatolog holistik, Antioksidan dalam madu memberikan lapisan pertahanan vital terhadap kerusakan lingkungan yang berkontribusi pada penuaan dini.

Variasi madu juga memainkan peran penting dalam efektivitasnya.

Madu Manuka, misalnya, sering kali menjadi pilihan utama dalam pengaturan klinis karena kadar metilglioksal (MGO) yang tinggi, yang memberinya sifat antibakteri yang lebih kuat dibandingkan jenis madu lainnya.

Namun, madu mentah lokal pun tetap memiliki profil nutrisi dan enzim yang bermanfaat, meskipun dengan tingkat aktivitas yang mungkin bervariasi tergantung pada sumber nektar dan pemrosesannya.

Konsumen perlu memahami bahwa tidak semua madu diciptakan sama dalam hal potensi terapeutik.

Meskipun manfaatnya luas, terdapat pula diskusi mengenai potensi reaksi alergi. Meskipun jarang, individu yang alergi terhadap serbuk sari atau komponen lebah lainnya mungkin mengalami iritasi atau ruam saat menggunakan madu topikal.

Oleh karena itu, melakukan uji tempel pada area kecil kulit sebelum aplikasi luas sangat dianjurkan. Praktik ini meminimalkan risiko reaksi merugikan yang tidak diinginkan dan memastikan keamanan penggunaan bagi setiap individu.

Integrasi madu ke dalam formulasi produk perawatan kulit komersial juga merupakan tren yang berkembang. Banyak merek kosmetik kini memasukkan madu sebagai bahan aktif dalam pembersih, serum, dan pelembap.

Ini menunjukkan pengakuan industri terhadap potensi madu yang didukung oleh bukti ilmiah, meskipun konsentrasi dan bioavailabilitas senyawa aktif dalam produk-produk tersebut perlu dievaluasi secara cermat untuk memastikan efektivitas yang optimal.

Aspek penting lainnya adalah metode aplikasi. Untuk mendapatkan manfaat maksimal, madu sering disarankan untuk digunakan dalam bentuk mentah dan tidak diproses secara berlebihan, karena pemanasan dapat merusak enzim dan antioksidan yang bermanfaat.

Aplikasi sebagai masker wajah selama 15-20 menit, diikuti dengan pembilasan lembut, adalah metode umum yang memungkinkan senyawa aktif madu berinteraksi dengan kulit secara efektif tanpa menyebabkan kekeringan atau iritasi.

Diskusi mengenai madu untuk wajah juga mencakup potensi untuk mengatasi kondisi kulit yang lebih spesifik, seperti rosasea atau eksim ringan. Sifat anti-inflamasi madu dapat membantu menenangkan kemerahan dan mengurangi gejala yang terkait dengan kondisi ini.

Namun, penting untuk dicatat bahwa madu harus dianggap sebagai terapi komplementer dan bukan pengganti pengobatan medis konvensional untuk kondisi kulit kronis atau parah, serta konsultasi dengan dermatolog tetap diperlukan untuk diagnosis dan rencana perawatan yang tepat.

Tips Penggunaan Madu untuk Wajah

Untuk memaksimalkan manfaat madu bagi kulit wajah dan memastikan pengalaman yang aman dan efektif, beberapa pedoman penting dapat diikuti. Penerapan yang benar akan membantu memastikan bahwa komponen bioaktif madu dapat bekerja optimal pada kulit.

  • Pilih Jenis Madu yang Tepat. Disarankan untuk menggunakan madu mentah (raw honey) atau madu Manuka yang tidak dipasteurisasi atau diproses secara berlebihan. Madu mentah mempertahankan sebagian besar enzim, antioksidan, dan nutrisi penting yang dapat rusak oleh panas tinggi dalam proses pasteurisasi. Madu Manuka, khususnya, dikenal memiliki tingkat aktivitas antibakteri yang lebih tinggi karena kandungan metilglioksal (MGO) yang unik, menjadikannya pilihan unggul untuk masalah kulit seperti jerawat.
  • Lakukan Uji Tempel (Patch Test). Sebelum mengaplikasikan madu ke seluruh wajah, lakukan uji tempel pada area kecil kulit yang tidak mencolok, seperti belakang telinga atau di pergelangan tangan bagian dalam. Diamkan selama 24 jam untuk memastikan tidak ada reaksi alergi atau iritasi. Meskipun madu umumnya dianggap aman, beberapa individu mungkin memiliki sensitivitas atau alergi terhadap serbuk sari atau komponen madu lainnya.
  • Bersihkan Wajah Terlebih Dahulu. Pastikan wajah dalam keadaan bersih sebelum mengaplikasikan madu. Gunakan pembersih wajah yang lembut untuk menghilangkan kotoran, minyak, dan riasan. Kulit yang bersih akan memungkinkan madu untuk menempel lebih baik dan nutrisinya dapat menyerap lebih efektif, sehingga memberikan hasil yang lebih optimal dari perawatan madu.
  • Metode Aplikasi yang Tepat. Ambil sekitar satu sendok teh madu dan hangatkan sedikit dengan menggosokkannya di antara telapak tangan atau biarkan pada suhu ruangan agar lebih mudah diaplikasikan. Oleskan lapisan tipis dan merata ke seluruh wajah, hindari area mata dan bibir. Gerakan memijat lembut dapat membantu melancarkan sirkulasi dan penyerapan.
  • Durasi Penggunaan. Biarkan madu menempel di wajah selama 15 hingga 20 menit. Untuk kondisi kulit tertentu atau hidrasi yang lebih intens, durasi dapat diperpanjang hingga 30 menit. Namun, untuk penggunaan pertama kali, disarankan untuk memulai dengan durasi yang lebih singkat untuk melihat respons kulit.
  • Pembilasan yang Bersih. Setelah waktu yang ditentukan, bilas wajah secara menyeluruh dengan air hangat. Pastikan semua sisa madu terangkat dari kulit, karena residu yang lengket dapat menarik debu atau menyebabkan iritasi. Keringkan wajah dengan menepuk-nepuk menggunakan handuk bersih.
  • Frekuensi Aplikasi. Untuk hasil terbaik, madu dapat digunakan sebagai masker wajah 2-3 kali seminggu. Frekuensi ini cukup untuk memberikan manfaat tanpa membebani kulit. Bagi individu dengan kulit sangat sensitif, penggunaan seminggu sekali mungkin sudah cukup.
  • Kombinasi dengan Bahan Lain. Madu dapat dikombinasikan dengan bahan alami lainnya untuk perawatan yang lebih spesifik. Misalnya, campurkan madu dengan sedikit oatmeal untuk eksfoliasi lembut, atau dengan teh hijau untuk sifat antioksidan tambahan. Namun, pastikan semua bahan tambahan juga alami dan tidak memicu alergi.
  • Penyimpanan Madu. Simpan madu di tempat yang sejuk, kering, dan gelap dalam wadah tertutup rapat. Madu memiliki umur simpan yang sangat panjang karena sifat antibakterinya, tetapi penting untuk menjaga kebersihannya agar tidak terkontaminasi oleh bakteri atau jamur dari lingkungan.

Sejumlah studi ilmiah telah menyelidiki efek terapeutik madu pada kulit, dengan desain penelitian yang bervariasi dari in vitro hingga uji klinis berskala kecil.

Misalnya, sebuah studi yang dipublikasikan dalam “European Journal of Medical Research” pada tahun 2017 oleh Lusby PE, dkk., meneliti aktivitas antibakteri madu Manuka terhadap berbagai patogen kulit, termasuk Staphylococcus aureus dan Pseudomonas aeruginosa.

Studi ini menggunakan metode pengujian sensitivitas mikrobial standar pada kultur bakteri, menunjukkan zona inhibisi yang signifikan, yang mendukung klaim antibakteri madu.

Dalam konteks penyembuhan luka, sebuah tinjauan sistematis dan meta-analisis oleh Jull AB, dkk., yang diterbitkan dalam “Cochrane Database of Systematic Reviews” pada tahun 2015, menganalisis data dari berbagai uji coba terkontrol acak (RCT) yang melibatkan penggunaan madu pada luka bakar dan ulkus.

Meskipun kualitas bukti bervariasi, tinjauan tersebut menyimpulkan bahwa madu dapat mempercepat penyembuhan luka bakar parsial dan ulkus, menunjukkan efektivitas klinis madu sebagai agen topikal.

Mengenai sifat anti-inflamasi dan antioksidan, penelitian seringkali melibatkan analisis komponen bioaktif madu dan dampaknya pada jalur inflamasi seluler.

Sebuah studi dalam “Journal of Apicultural Research” oleh Al-Waili NS, dkk., pada tahun 2004, menyoroti profil antioksidan madu dari berbagai sumber, mengidentifikasi flavonoid dan asam fenolik sebagai kontributor utama.

Metode yang digunakan meliputi uji kapasitas antioksidan (misalnya, FRAP assay) dan analisis kromatografi untuk mengidentifikasi senyawa spesifik.

Meskipun banyak bukti mendukung manfaat madu, terdapat pula pandangan yang menyoroti keterbatasan penelitian yang ada.

Beberapa kritikus berpendapat bahwa sebagian besar studi klinis yang ada memiliki ukuran sampel yang kecil, kurangnya kelompok kontrol yang memadai, atau tidak menggunakan desain double-blind yang ketat.

Ini dapat membatasi generalisasi temuan dan menyulitkan penarikan kesimpulan definitif mengenai efektivitas madu dibandingkan dengan intervensi standar.

Selain itu, variabilitas komposisi madu adalah faktor penting yang seringkali tidak dipertimbangkan secara memadai dalam penelitian.

Madu dari sumber bunga yang berbeda, wilayah geografis, dan kondisi penyimpanan dapat memiliki profil nutrisi dan aktivitas biologis yang sangat bervariasi.

Kurangnya standardisasi produk madu yang digunakan dalam penelitian dapat menghasilkan hasil yang tidak konsisten dan mempersulit perbandingan antar studi, sehingga menuntut penelitian lebih lanjut dengan kontrol yang lebih ketat terhadap jenis dan kualitas madu.

Beberapa pandangan juga menekankan bahwa meskipun madu memiliki sifat antimikroba, ia tidak dapat menggantikan antibiotik konvensional untuk infeksi kulit yang parah atau sistemik.

Madu lebih cocok sebagai agen komplementer atau untuk kondisi kulit ringan hingga sedang.

Potensi alergi, meskipun jarang, juga menjadi perhatian, terutama bagi individu yang sangat sensitif terhadap produk lebah atau serbuk sari, menunjukkan perlunya uji tempel sebelum penggunaan luas.

Rekomendasi

Berdasarkan analisis ilmiah mengenai manfaat madu untuk wajah, direkomendasikan penggunaan madu mentah atau madu Manuka berkualitas tinggi sebagai bagian dari rutinitas perawatan kulit.

Prioritaskan produk yang tidak dipasteurisasi untuk menjaga integritas enzim dan antioksidan yang bermanfaat.

Lakukan uji tempel pada area kulit kecil sebelum aplikasi penuh untuk meminimalkan risiko reaksi alergi, terutama bagi individu dengan riwayat alergi atau kulit sensitif.

Madu dapat diaplikasikan sebagai masker wajah 2-3 kali seminggu selama 15-20 menit untuk mendapatkan hidrasi, efek antibakteri, dan anti-inflamasi. Pastikan wajah dalam keadaan bersih sebelum aplikasi untuk memaksimalkan penyerapan nutrisi.

Setelah penggunaan, bilas wajah secara menyeluruh dengan air hangat untuk menghindari residu lengket dan potensi penyumbatan pori.

Untuk kondisi kulit spesifik seperti jerawat ringan atau kulit kering, madu dapat menjadi terapi komplementer yang efektif.

Namun, untuk kondisi kulit yang lebih serius atau kronis, madu tidak boleh menggantikan pengobatan medis yang diresepkan oleh dermatolog. Konsultasi dengan profesional kesehatan kulit sangat dianjurkan untuk diagnosis dan rencana perawatan yang komprehensif.

Pertimbangkan untuk mengombinasikan madu dengan bahan alami lain yang sesuai dengan jenis kulit dan kebutuhan spesifik, seperti oatmeal untuk eksfoliasi atau gel lidah buaya untuk efek menenangkan.

Pastikan semua bahan tambahan juga alami dan tidak menimbulkan iritasi. Terakhir, simpan madu dengan benar di tempat yang sejuk dan gelap untuk menjaga kualitas dan potensi manfaatnya.

Secara keseluruhan, madu menawarkan beragam manfaat dermatologis yang didukung oleh bukti ilmiah, menjadikannya agen alami yang berharga dalam perawatan kulit wajah.

Sifat antibakteri, anti-inflamasi, antioksidan, dan humektannya berkontribusi pada kemampuannya untuk mengatasi berbagai masalah kulit, mulai dari jerawat dan peradangan hingga kekeringan dan tanda-tanda penuaan dini.

Penggunaan madu secara topikal dapat meningkatkan hidrasi kulit, mempercepat penyembuhan luka ringan, dan memberikan perlindungan terhadap kerusakan lingkungan, menghasilkan kulit yang lebih sehat dan bercahaya.

Meskipun demikian, penting untuk mengakui bahwa sebagian besar penelitian yang ada memiliki skala terbatas, dan variabilitas dalam komposisi madu dapat memengaruhi konsistensi hasil.

Oleh karena itu, penelitian di masa depan harus berfokus pada uji klinis berskala besar, terkontrol dengan baik, dan standar untuk lebih mengkonfirmasi mekanisme kerja spesifik dan efektivitas madu pada berbagai jenis dan kondisi kulit.

Standardisasi produk madu yang digunakan dalam penelitian juga akan sangat membantu dalam menghasilkan data yang lebih kuat dan dapat digeneralisasi, membuka jalan bagi integrasi madu yang lebih luas dalam formulasi dermatologi modern.

Artikel Terkait

Bagikan:

Artikel Terbaru

Temukan Kabar Baik, Gaji ke,13 Cair! Sri Mulyani Umumkan Anggaran Rp43 T Mulai Cair, siapkah Anda menerimanya?

publish oleh jurnal
Temukan Kabar Baik, Gaji ke,13 Cair! Sri Mulyani Umumkan Anggaran Rp43 T Mulai Cair, siapkah Anda menerimanya?

Kabar gembira untuk para abdi negara! Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, mengumumkan bahwa gaji ke-13 untuk Aparatur Sipil Negara (ASN) pusat dan daerah, anggota TNI, Polri, serta pensiunan, mulai dicairkan. Total anggaran yang disiapkan pemerintah untuk keperluan ini mencapai Rp49,3 triliun."Gaji ke-13 mulai cair di bulan Juni ini. Anggarannya Rp49,3 triliun, mencakup ASN pusat dan daerah, TNI, Polri, dan pensiunan," ujar Sri Mulyani di Kantor Presiden, Senin (2/6).

Inilah Nexus Menggantikan QRIS? Simak perkembangan terbarunya sekarang!

publish oleh jurnal
Inilah Nexus Menggantikan QRIS? Simak perkembangan terbarunya sekarang!

QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard), standar kode QR yang digagas oleh Bank Indonesia, semakin populer di kalangan masyarakat. Data terbaru menunjukkan pertumbuhan yang signifikan baik dari sisi pengguna maupun transaksi.Pada kuartal pertama tahun 2025, tercatat ada 38,1 juta merchant yang menggunakan QRIS, serta 56,28 juta konsumen. Volume transaksi mencapai 2,6 miliar, melonjak 169,1% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Nilai nominal transaksi pun tak kalah fantastis, mencapai Rp 262,1 triliun, atau naik 148,2% dari kuartal pertama 2024. Target pengguna QRIS di tahun 2025 ini adalah 58 juta orang.

Inilah Penampakan New Tricity 125 2025, Yamaha Nmax Roda Tiga yang Menggoda rasa penasaran

publish oleh jurnal
Inilah Penampakan New Tricity 125 2025, Yamaha Nmax Roda Tiga yang Menggoda rasa penasaran

Pecinta skutik roda tiga, bersiaplah! Yamaha baru saja memperkenalkan versi terbaru dari Tricity 125. Skutik unik ini mendapat sentuhan segar untuk model tahun 2025, dan yang menarik, banyak yang menyebutnya sebagai "Nmax beroda tiga" karena basis mesinnya memang diambil dari Nmax 125.Mengutip informasi dari Yamaha Eropa, New Tricity 125 kini tampil lebih berani dengan desain yang lebih tegas dan agresif. Perubahan paling mencolok ada pada bagian depan, di mana lampu utama kini menggunakan single projector yang diapit oleh lampu LED DRL (Daytime Running Light) di bagian atas. Secara keseluruhan, tampilan depannya mengingatkan kita pada desain Tricity 300 yang lebih besar.

Temukan, Imbas Visa Furoda, Aturan Umrah Diperketat Demi Jemaah lebih terlindungi

publish oleh jurnal
Temukan, Imbas Visa Furoda, Aturan Umrah Diperketat Demi Jemaah lebih terlindungi

Kabar terbaru dari Tanah Suci membawa perubahan signifikan bagi calon jemaah haji dan umrah Indonesia. Pemerintah Arab Saudi secara resmi menghentikan penerbitan visa furoda untuk pelaksanaan ibadah haji tahun 2025. Informasi ini dikonfirmasi langsung oleh Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah Republik Indonesia (AMPHURI) setelah berkoordinasi dengan berbagai pihak terkait, termasuk Kementerian Haji dan Umrah di Makkah dan Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama RI.Menurut Ketua Umum DPP AMPHURI, Firman M. Nur, sistem pemrosesan visa melalui platform Masar Nusuk telah ditutup. "Ya, betul. Pemerintah Saudi tidak menerbitkan visa furoda tahun ini," tegasnya saat dihubungi oleh detikHikmah pada Rabu, 28 Mei 2025.

Temukan Kabar Terbaru, Diskon Listrik Batal, Pemerintah Alihkan ke Subsidi Upah demi Kesejahteraan Pekerja

publish oleh jurnal
Temukan Kabar Terbaru, Diskon Listrik Batal, Pemerintah Alihkan ke Subsidi Upah demi Kesejahteraan Pekerja

Ada perubahan penting terkait subsidi yang perlu Anda ketahui! Pemerintah memutuskan untuk membatalkan rencana diskon tarif listrik yang semula dijadwalkan untuk bulan Juni dan Juli 2025. Kabar ini mungkin membuat sebagian dari kita bertanya-tanya, "Kenapa ya?"Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menjelaskan bahwa keputusan ini diambil karena proses penganggaran untuk diskon listrik tersebut membutuhkan waktu lebih lama dari perkiraan. Dalam rapat bersama Presiden Prabowo, diputuskan bahwa waktu pelaksanaan yang mepet membuat diskon listrik tidak mungkin terealisasi sesuai jadwal.

Inilah Penyebab Inter Milan Dibantai PSG 0,5 di Final Liga Champions, Ternyata Ini Alasannya demi kemenangan mutlak

publish oleh jurnal
Inilah Penyebab Inter Milan Dibantai PSG 0,5 di Final Liga Champions, Ternyata Ini Alasannya demi kemenangan mutlak

Impian Inter Milan untuk mengangkat trofi Liga Champions 2024/2025 pupus sudah. Mereka harus mengakui keunggulan Paris Saint-Germain (PSG) dengan skor telak 0-5 pada laga final yang digelar Minggu (1/6) dini hari WIB. Kekalahan ini tentu menyisakan luka mendalam bagi para Interisti. Lantas, apa yang menyebabkan Nerazzurri bisa kalah telak dari Les Parisiens?PSG berhasil mencatatkan sejarah dengan meraih gelar Liga Champions pertama mereka. Lebih dari itu, kemenangan 5-0 ini menjadi rekor baru sebagai kemenangan terbesar di final Liga Champions, melampaui kemenangan-kemenangan telak sebelumnya. Dominasi PSG dalam laga ini tak terbantahkan.

Inilah Pengalaman Pasien Kena Penyumbatan Pembuluh Darah Otak Pertama Kali, Kenali Gejala Awalnya agar tidak terlambat diobati

publish oleh jurnal
Inilah Pengalaman Pasien Kena Penyumbatan Pembuluh Darah Otak Pertama Kali, Kenali Gejala Awalnya agar tidak terlambat diobati

Penyumbatan pembuluh darah otak, atau yang dikenal secara medis sebagai stenosis arteri karotis, terjadi ketika plak menumpuk di arteri karotis, yaitu pembuluh darah utama yang memasok darah ke otak dan kepala. Kondisi ini, jika tidak ditangani, bisa meningkatkan risiko stroke. Seringkali, penyumbatan ini berkembang secara perlahan, tanpa disadari sampai akhirnya memunculkan gejala yang mengkhawatirkan.Gejala awal penyumbatan pembuluh darah otak bisa berupa stroke itu sendiri, atau serangan iskemik sementara (TIA), yang sering disebut sebagai "mini stroke". TIA terjadi ketika aliran darah ke otak terhenti sementara. Mari kita simak cerita dari dua pasien yang mengalami penyumbatan pembuluh darah otak, dan bagaimana mereka menyadari gejala awalnya:

Inilah Jetour T1 Lahir, Penantang Serius Ford Everest Siap Mengaspal di Indonesia!

publish oleh jurnal
Inilah Jetour T1 Lahir, Penantang Serius Ford Everest Siap Mengaspal di Indonesia!

Kabar gembira datang dari dunia otomotif! Jetour, pabrikan mobil asal China, baru saja memperkenalkan SUV Urban Off-road andalan mereka, Jetour T1, di Panama, Amerika Tengah. Mobil yang dirancang untuk menaklukkan berbagai medan ini langsung digadang-gadang sebagai rival berat bagi Ford Everest di benua Amerika.Dalam keterangan resminya, Jetour menegaskan bahwa peluncuran Jetour T1 ini merupakan bagian dari strategi ekspansi jaringan mereka di kawasan Amerika Latin. Jetour T1 hadir sebagai SUV off-road urban lite inovatif yang siap mendefinisikan ulang arti keserbagunaan sebuah kendaraan bagi para pengemudi modern.

Temukan Kemudahan Pengembangan AI dengan Akamai Cloud Inference permudah adopsi teknologi masa depan

publish oleh jurnal
Temukan Kemudahan Pengembangan AI dengan Akamai Cloud Inference permudah adopsi teknologi masa depan

Di era kecerdasan buatan (AI) yang berkembang pesat, Akamai hadir dengan solusi inovatif bernama Akamai Cloud Inference. Solusi ini dirancang untuk mempercepat dan mempermudah proses pengembangan aplikasi AI, mengubah model prediktif dan *large language model* (LLM) menjadi tindakan nyata yang berdampak.Adam Karon, COO dan GM Cloud Technology Group di Akamai, menjelaskan bahwa meskipun pelatihan LLM yang kompleks akan tetap dilakukan di pusat data *hyperscale*, inferensi AI yang bisa ditindaklanjuti justru akan banyak terjadi di *edge*. "Di sinilah platform yang telah kami bangun selama lebih dari dua dekade menjadi sangat penting untuk masa depan AI, dan inilah yang membedakan kami dari penyedia *cloud* lainnya," ujarnya, seperti dikutip dari keterangan resmi yang diterima detikINET, Sabtu (31/5/2025).

Inilah Kebersamaan Langka! Prabowo,Gibran dan Megawati Tertangkap Kamera, Kumpul Sebelum Upacara Pancasila jadi sorotan publik

publish oleh jurnal
Inilah Kebersamaan Langka! Prabowo,Gibran dan Megawati Tertangkap Kamera, Kumpul Sebelum Upacara Pancasila jadi sorotan publik

Jakarta – Sebuah momen penting terjadi sebelum upacara peringatan Hari Lahir Pancasila di Gedung Pancasila. Megawati Soekarnoputri, Presiden ke-5 RI, dan Try Sutrisno, mantan Wakil Presiden, terlihat berkumpul bersama Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.Upacara berlangsung dengan khidmat, ditandai dengan pengibaran bendera Merah Putih dan pembacaan teks Pancasila. Presiden Prabowo, yang bertindak sebagai inspektur upacara, menekankan pentingnya menjaga dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam setiap aspek kehidupan berbangsa dan bernegara.

Artikel Terbaru