Intip 10 Bahaya Memposting Foto Anak yang bikin Penasaran

jurnal


bahaya memposting foto anak

Memposting foto anak di media sosial dapat menimbulkan bahaya yang tidak disadari banyak orang tua. Tindakan ini dapat membuka peluang bagi predator anak untuk mengeksploitasi foto tersebut untuk tujuan jahat.

Selain itu, mengunggah foto anak juga dapat melanggar hak privasi anak dan berpotensi menimbulkan dampak negatif pada perkembangan psikologisnya.

Risiko yang paling dikhawatirkan dari memposting foto anak adalah potensi penyalahgunaan gambar tersebut oleh predator anak. Foto-foto anak dapat digunakan untuk membuat konten pornografi anak atau untuk tujuan pemerasan.

Selain itu, foto anak juga dapat digunakan untuk melacak keberadaan anak atau keluarganya.

Selain risiko keamanan, memposting foto anak juga dapat berdampak negatif pada perkembangan psikologis anak. Anak-anak yang fotonya dipublikasikan di media sosial dapat merasa terekspos dan tidak nyaman.

Mereka mungkin juga menjadi sasaran komentar negatif atau ejekan dari teman sebaya atau orang asing.

Dalam beberapa kasus, anak-anak yang fotonya diposting di media sosial mungkin juga mengalami kesulitan untuk membangun kepercayaan dengan orang lain karena mereka merasa bahwa privasi mereka telah dilanggar.

bahaya memposting foto anak

Memposting foto anak di media sosial dapat menimbulkan bahaya yang tidak disadari banyak orang tua. Tindakan ini dapat membuka peluang bagi predator anak untuk mengeksploitasi foto tersebut untuk tujuan jahat.

Selain itu, mengunggah foto anak juga dapat melanggar hak privasi anak dan berpotensi menimbulkan dampak negatif pada perkembangan psikologisnya. Berikut adalah 10 bahaya utama memposting foto anak di media sosial:

  • Pelecehan seksual
  • Eksploitasi seksual
  • Penculikan
  • Pelecehan siber
  • Gangguan
  • Pelanggaran privasi
  • Dampak psikologis negatif
  • Penyalahgunaan identitas
  • Pengejaran hukum
  • Rusaknya reputasi

Memposting foto anak di media sosial dapat membahayakan anak dalam berbagai cara. Foto-foto anak dapat digunakan untuk membuat konten pornografi anak atau untuk tujuan pemerasan.

Selain itu, foto anak juga dapat digunakan untuk melacak keberadaan anak atau keluarganya. Anak-anak yang fotonya dipublikasikan di media sosial mungkin juga menjadi sasaran komentar negatif atau ejekan dari teman sebaya atau orang asing.

Dalam kasus yang lebih ekstrem, anak-anak yang fotonya diposting di media sosial bahkan mungkin mengalami kekerasan fisik atau seksual.

Pelecehan seksual

Pelecehan seksual adalah salah satu bahaya paling serius yang dapat diakibatkan oleh memposting foto anak di media sosial.

Predator seksual dapat menggunakan foto-foto tersebut untuk membangkitkan gairah seksual mereka sendiri atau untuk membuat konten pornografi anak. Dalam beberapa kasus, predator juga dapat menggunakan foto anak untuk melakukan pemerasan atau pemaksaan seksual.

Anak-anak yang menjadi korban pelecehan seksual mungkin mengalami trauma jangka panjang, termasuk masalah psikologis, emosional, dan fisik.

  • Penyebab pelecehan seksual terhadap anak

    Ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko pelecehan seksual terhadap anak, termasuk kemiskinan, pelecehan dalam keluarga, dan kurangnya akses terhadap pendidikan.

    Anak-anak yang memiliki disabilitas atau berasal dari latar belakang minoritas juga berisiko lebih tinggi mengalami pelecehan seksual.

  • Dampak pelecehan seksual terhadap anak

    Pelecehan seksual terhadap anak dapat menimbulkan dampak jangka panjang yang parah, termasuk masalah psikologis, emosional, dan fisik. Anak-anak yang menjadi korban pelecehan seksual mungkin mengalami kecemasan, depresi, dan gangguan stres pasca-trauma.

    Mereka juga mungkin mengalami kesulitan dalam menjalin hubungan dan memercayai orang lain. Pelecehan seksual terhadap anak juga dapat menyebabkan masalah fisik, seperti infeksi menular seksual dan kehamilan yang tidak diinginkan.

  • Cara mencegah pelecehan seksual terhadap anak

    Ada beberapa hal yang dapat dilakukan orang tua dan pengasuh untuk membantu mencegah pelecehan seksual terhadap anak, termasuk:

    • Berbicaralah dengan anak-anak tentang pelecehan seksual dan ajarkan mereka cara melindungi diri mereka sendiri.
    • Awasi anak-anak saat mereka menggunakan internet dan media sosial.
    • Laporkan setiap dugaan pelecehan seksual kepada pihak berwenang.

Memposting foto anak di media sosial dapat meningkatkan risiko pelecehan seksual terhadap anak. Penting bagi orang tua dan pengasuh untuk menyadari bahaya ini dan mengambil langkah-langkah untuk melindungi anak-anak mereka.

Eksploitasi seksual

Eksploitasi seksual adalah salah satu bahaya paling serius yang dapat diakibatkan oleh memposting foto anak di media sosial.

Predator seksual dapat menggunakan foto-foto tersebut untuk membangkitkan gairah seksual mereka sendiri atau untuk membuat konten pornografi anak. Dalam beberapa kasus, predator juga dapat menggunakan foto anak untuk melakukan pemerasan atau pemaksaan seksual.

  • Penyebab eksploitasi seksual anak

    Ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko eksploitasi seksual terhadap anak, termasuk kemiskinan, pelecehan dalam keluarga, dan kurangnya akses terhadap pendidikan.

    Anak-anak yang memiliki disabilitas atau berasal dari latar belakang minoritas juga berisiko lebih tinggi mengalami eksploitasi seksual.

  • Dampak eksploitasi seksual anak

    Eksploitasi seksual terhadap anak dapat menimbulkan dampak jangka panjang yang parah, termasuk masalah psikologis, emosional, dan fisik. Anak-anak yang menjadi korban eksploitasi seksual mungkin mengalami kecemasan, depresi, dan gangguan stres pasca-trauma.

    Mereka juga mungkin mengalami kesulitan dalam menjalin hubungan dan memercayai orang lain. Eksploitasi seksual terhadap anak juga dapat menyebabkan masalah fisik, seperti infeksi menular seksual dan kehamilan yang tidak diinginkan.

  • Cara mencegah eksploitasi seksual anak

    Ada beberapa hal yang dapat dilakukan orang tua dan pengasuh untuk membantu mencegah eksploitasi seksual terhadap anak, termasuk:

    • Berbicaralah dengan anak-anak tentang pelecehan seksual dan ajarkan mereka cara melindungi diri mereka sendiri.
    • Awasi anak-anak saat mereka menggunakan internet dan media sosial.
    • Laporkan setiap dugaan pelecehan seksual kepada pihak berwenang.

Memposting foto anak di media sosial dapat meningkatkan risiko eksploitasi seksual terhadap anak. Penting bagi orang tua dan pengasuh untuk menyadari bahaya ini dan mengambil langkah-langkah untuk melindungi anak-anak mereka.

Penculikan

Salah satu bahaya paling serius yang dapat diakibatkan oleh memposting foto anak di media sosial adalah penculikan. Predator dapat menggunakan foto-foto tersebut untuk melacak keberadaan anak dan keluarganya.

Dalam beberapa kasus, predator juga dapat menggunakan foto anak untuk melakukan pemerasan atau pemaksaan seksual.

Ada beberapa kasus penculikan yang terjadi karena foto anak diposting di media sosial. Misalnya, pada tahun 2011, seorang pria di Amerika Serikat menculik seorang gadis berusia 12 tahun setelah melihat foto gadis tersebut di Facebook.

Pria tersebut kemudian memperkosa dan membunuh gadis tersebut.

Kasus ini menunjukkan bahwa memposting foto anak di media sosial dapat menimbulkan risiko serius bagi keselamatan anak. Penting bagi orang tua dan pengasuh untuk menyadari bahaya ini dan mengambil langkah-langkah untuk melindungi anak-anak mereka.

Pelecehan siber

Pelecehan siber adalah penggunaan teknologi komunikasi, seperti internet dan ponsel, untuk mengirim pesan atau gambar yang mengancam, menghina, atau menakutkan kepada seseorang.

Pelecehan siber dapat terjadi di berbagai platform, termasuk media sosial, pesan instan, dan email.

Pelecehan siber merupakan salah satu bahaya serius yang dapat diakibatkan oleh memposting foto anak di media sosial. Pelaku pelecehan siber dapat menggunakan foto-foto anak untuk membuat konten yang bersifat seksual atau melecehkan.

Konten tersebut kemudian dapat disebarkan melalui berbagai platform media sosial, sehingga dapat dilihat oleh banyak orang.

Pelecehan siber dapat menimbulkan dampak yang sangat negatif bagi anak-anak. Korban pelecehan siber mungkin mengalami kecemasan, depresi, dan gangguan stres pasca-trauma. Mereka juga mungkin mengalami kesulitan dalam menjalin hubungan dan memercayai orang lain.

Dalam beberapa kasus, korban pelecehan siber bahkan mungkin melakukan tindakan bunuh diri.

Memposting foto anak di media sosial dapat meningkatkan risiko pelecehan siber terhadap anak. Penting bagi orang tua dan pengasuh untuk menyadari bahaya ini dan mengambil langkah-langkah untuk melindungi anak-anak mereka.

Gangguan

Gangguan adalah salah satu bahaya yang dapat ditimbulkan dari memposting foto anak di media sosial. Gangguan dapat terjadi ketika seseorang menggunakan foto anak untuk membuat konten yang bersifat seksual atau melecehkan.

Konten tersebut kemudian dapat disebarkan melalui berbagai platform media sosial, sehingga dapat dilihat oleh banyak orang.

  • Pelecehan seksual

    Pelecehan seksual adalah salah satu bentuk gangguan yang dapat terjadi pada anak-anak. Pelaku pelecehan seksual dapat menggunakan foto anak untuk membangkitkan gairah seksual mereka sendiri atau untuk membuat konten pornografi anak.

    Dalam beberapa kasus, pelaku juga dapat menggunakan foto anak untuk melakukan pemerasan atau pemaksaan seksual.

  • Eksploitasi seksual

    Eksploitasi seksual adalah bentuk gangguan lainnya yang dapat terjadi pada anak-anak. Pelaku eksploitasi seksual dapat menggunakan foto anak untuk membuat konten pornografi anak atau untuk tujuan komersial lainnya.

    Dalam beberapa kasus, pelaku juga dapat menggunakan foto anak untuk melakukan pemerasan atau pemaksaan seksual.

  • Penculikan

    Penculikan adalah bentuk gangguan yang paling serius yang dapat terjadi pada anak-anak. Pelaku penculikan dapat menggunakan foto anak untuk melacak keberadaan anak dan keluarganya.

    Dalam beberapa kasus, pelaku juga dapat menggunakan foto anak untuk melakukan pemerasan atau pemaksaan seksual.

  • Pelecehan siber

    Pelecehan siber adalah bentuk gangguan yang terjadi melalui media elektronik, seperti internet dan ponsel. Pelaku pelecehan siber dapat menggunakan foto anak untuk membuat konten yang bersifat seksual atau melecehkan.

    Konten tersebut kemudian dapat disebarkan melalui berbagai platform media sosial, sehingga dapat dilihat oleh banyak orang.

Gangguan dapat menimbulkan dampak yang sangat negatif bagi anak-anak. Korban gangguan mungkin mengalami kecemasan, depresi, dan gangguan stres pasca-trauma. Mereka juga mungkin mengalami kesulitan dalam menjalin hubungan dan memercayai orang lain.

Dalam beberapa kasus, korban gangguan bahkan mungkin melakukan tindakan bunuh diri.

Pelanggaran privasi

Memposting foto anak di media sosial dapat menjadi bentuk pelanggaran privasi. Anak-anak tidak dapat menyetujui pengambilan atau pembagian foto mereka, dan mereka mungkin tidak menyadari risiko yang terlibat.

Orang tua atau pengasuh yang memposting foto anak-anak mereka mungkin tidak menyadari bahwa mereka melanggar privasi anak mereka.

Pelanggaran privasi dapat berdampak negatif pada anak-anak. Hal ini dapat menyebabkan rasa malu, malu, dan ketidakpercayaan. Anak-anak yang fotonya diposting di media sosial mungkin juga mengalami kesulitan menjalin hubungan dan memercayai orang lain.

Dalam beberapa kasus, pelanggaran privasi bahkan dapat menyebabkan pelecehan atau eksploitasi seksual.

Penting bagi orang tua dan pengasuh untuk menyadari bahaya memposting foto anak di media sosial.

Mereka harus mendapatkan persetujuan dari anak-anak mereka sebelum memposting foto mereka, dan mereka harus memastikan bahwa foto tersebut tidak mengungkapkan informasi pribadi apa pun.

Orang tua dan pengasuh juga harus menyadari tanda-tanda pelanggaran privasi, seperti ketika anak-anak mereka merasa tidak nyaman atau malu dengan foto yang diposting.

Dampak psikologis negatif

Memposting foto anak di media sosial dapat menimbulkan dampak psikologis negatif bagi anak. Anak-anak mungkin merasa tidak nyaman atau malu dengan foto yang diposting, dan mereka mungkin khawatir tentang bagaimana foto tersebut akan digunakan.

Dalam beberapa kasus, anak-anak bahkan mungkin mengalami pelecehan atau eksploitasi seksual sebagai akibat dari foto mereka yang diposting di media sosial.

  • Gangguan kecemasan

    Gangguan kecemasan adalah salah satu dampak psikologis negatif yang dapat timbul dari memposting foto anak di media sosial. Anak-anak yang fotonya diposting di media sosial mungkin khawatir tentang bagaimana foto tersebut akan digunakan.

    Mereka mungkin juga takut bahwa foto tersebut akan digunakan untuk mengidentifikasi atau melacak mereka.

  • Depresi

    Depresi adalah dampak psikologis negatif lainnya yang dapat timbul dari memposting foto anak di media sosial. Anak-anak yang fotonya diposting di media sosial mungkin merasa malu atau tidak nyaman dengan foto tersebut.

    Mereka mungkin juga merasa bahwa mereka tidak dapat mengontrol bagaimana foto tersebut digunakan.

  • Gangguan stres pasca-trauma (PTSD)

    Gangguan stres pasca-trauma (PTSD) adalah dampak psikologis negatif yang serius yang dapat timbul dari memposting foto anak di media sosial.

    Anak-anak yang fotonya diposting di media sosial mungkin mengalami mimpi buruk, kilas balik, dan kecemasan setelah melihat foto tersebut. Mereka mungkin juga mengalami kesulitan tidur, konsentrasi, dan berhubungan dengan orang lain.

  • Pelecehan atau eksploitasi seksual

    Dalam beberapa kasus, anak-anak yang fotonya diposting di media sosial mungkin mengalami pelecehan atau eksploitasi seksual.

    Hal ini dapat terjadi jika pelaku pelecehan seksual melihat foto anak di media sosial dan menggunakannya untuk mengidentifikasi atau melacak anak tersebut.

Penting bagi orang tua dan pengasuh untuk menyadari dampak psikologis negatif yang dapat timbul dari memposting foto anak di media sosial.

Mereka harus mendapatkan persetujuan dari anak-anak mereka sebelum memposting foto mereka, dan mereka harus memastikan bahwa foto tersebut tidak mengungkapkan informasi pribadi apa pun.

Orang tua dan pengasuh juga harus menyadari tanda-tanda dampak psikologis negatif, seperti ketika anak-anak mereka merasa tidak nyaman atau malu dengan foto yang diposting.

Penyebab Bahaya Memposting Foto Anak di Media Sosial

Memposting foto anak di media sosial dapat menimbulkan berbagai bahaya, seperti pelecehan seksual, eksploitasi, penculikan, dan gangguan. Terdapat beberapa faktor yang berkontribusi terhadap bahaya-bahaya ini, antara lain:

  • Kurangnya pemahaman tentang risiko: Banyak orang tua dan pengasuh tidak menyadari risiko yang terkait dengan memposting foto anak di media sosial. Mereka mungkin tidak tahu bahwa foto-foto tersebut dapat digunakan untuk tujuan jahat, seperti membuat konten pornografi anak atau melacak keberadaan anak.
  • Tekanan sosial: Beberapa orang tua dan pengasuh merasa tertekan untuk memposting foto anak di media sosial agar terlihat sebagai orang tua yang baik atau untuk mendapatkan perhatian dari teman dan keluarga. Tekanan ini dapat membuat mereka mengabaikan risiko yang terkait dengan memposting foto anak.
  • Kurangnya kontrol privasi: Platform media sosial seringkali memiliki pengaturan privasi yang rumit dan dapat membingungkan. Hal ini dapat membuat orang tua dan pengasuh sulit untuk mengontrol siapa yang dapat melihat foto anak mereka.
  • Kehadiran predator seksual: Predator seksual sering kali menggunakan media sosial untuk mencari korban. Mereka dapat menggunakan foto anak untuk mengidentifikasi dan melacak anak-anak yang rentan.

Kombinasi faktor-faktor ini dapat menciptakan lingkungan yang berbahaya bagi anak-anak di media sosial. Penting bagi orang tua dan pengasuh untuk menyadari bahaya-bahaya ini dan mengambil langkah-langkah untuk melindungi anak-anak mereka.

Upaya Pencegahan dan Mitigasi Bahaya Memposting Foto Anak di Media Sosial

Memposting foto anak di media sosial dapat menimbulkan berbagai bahaya, seperti pelecehan seksual, eksploitasi, penculikan, dan gangguan. Oleh karena itu, penting untuk mengambil langkah-langkah pencegahan dan mitigasi untuk melindungi anak-anak dari bahaya-bahaya tersebut.

Berikut adalah beberapa upaya pencegahan dan mitigasi yang dapat dilakukan:

  • Mendidik orang tua dan pengasuh: Orang tua dan pengasuh perlu diedukasi tentang risiko yang terkait dengan memposting foto anak di media sosial. Mereka harus mengetahui cara melindungi privasi anak mereka dan cara melaporkan konten pelecehan seksual terhadap anak.
  • Meningkatkan pengaturan privasi: Platform media sosial harus meningkatkan pengaturan privasi mereka untuk memudahkan orang tua dan pengasuh mengontrol siapa yang dapat melihat foto anak mereka.
  • Mengembangkan teknologi untuk mendeteksi dan menghapus konten pelecehan seksual terhadap anak: Perusahaan teknologi perlu mengembangkan teknologi untuk mendeteksi dan menghapus konten pelecehan seksual terhadap anak secara otomatis.
  • Meningkatkan penegakan hukum: Penegak hukum perlu meningkatkan upaya mereka untuk menyelidiki dan menuntut pelaku pelecehan seksual terhadap anak secara online.
  • Membuat undang-undang yang lebih ketat: Pemerintah perlu membuat undang-undang yang lebih ketat untuk melindungi anak-anak dari pelecehan seksual terhadap anak secara online.

Dengan mengambil langkah-langkah pencegahan dan mitigasi ini, kita dapat membantu menciptakan lingkungan yang lebih aman bagi anak-anak di media sosial.

Artikel Terkait

Bagikan:

Artikel Terbaru

Temukan Kabar Baik, Gaji ke,13 Cair! Sri Mulyani Umumkan Anggaran Rp43 T Mulai Cair, siapkah Anda menerimanya?

publish oleh jurnal
Temukan Kabar Baik, Gaji ke,13 Cair! Sri Mulyani Umumkan Anggaran Rp43 T Mulai Cair, siapkah Anda menerimanya?

Kabar gembira untuk para abdi negara! Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, mengumumkan bahwa gaji ke-13 untuk Aparatur Sipil Negara (ASN) pusat dan daerah, anggota TNI, Polri, serta pensiunan, mulai dicairkan. Total anggaran yang disiapkan pemerintah untuk keperluan ini mencapai Rp49,3 triliun."Gaji ke-13 mulai cair di bulan Juni ini. Anggarannya Rp49,3 triliun, mencakup ASN pusat dan daerah, TNI, Polri, dan pensiunan," ujar Sri Mulyani di Kantor Presiden, Senin (2/6).

Inilah Nexus Menggantikan QRIS? Simak perkembangan terbarunya sekarang!

publish oleh jurnal
Inilah Nexus Menggantikan QRIS? Simak perkembangan terbarunya sekarang!

QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard), standar kode QR yang digagas oleh Bank Indonesia, semakin populer di kalangan masyarakat. Data terbaru menunjukkan pertumbuhan yang signifikan baik dari sisi pengguna maupun transaksi.Pada kuartal pertama tahun 2025, tercatat ada 38,1 juta merchant yang menggunakan QRIS, serta 56,28 juta konsumen. Volume transaksi mencapai 2,6 miliar, melonjak 169,1% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Nilai nominal transaksi pun tak kalah fantastis, mencapai Rp 262,1 triliun, atau naik 148,2% dari kuartal pertama 2024. Target pengguna QRIS di tahun 2025 ini adalah 58 juta orang.

Inilah Penampakan New Tricity 125 2025, Yamaha Nmax Roda Tiga yang Menggoda rasa penasaran

publish oleh jurnal
Inilah Penampakan New Tricity 125 2025, Yamaha Nmax Roda Tiga yang Menggoda rasa penasaran

Pecinta skutik roda tiga, bersiaplah! Yamaha baru saja memperkenalkan versi terbaru dari Tricity 125. Skutik unik ini mendapat sentuhan segar untuk model tahun 2025, dan yang menarik, banyak yang menyebutnya sebagai "Nmax beroda tiga" karena basis mesinnya memang diambil dari Nmax 125.Mengutip informasi dari Yamaha Eropa, New Tricity 125 kini tampil lebih berani dengan desain yang lebih tegas dan agresif. Perubahan paling mencolok ada pada bagian depan, di mana lampu utama kini menggunakan single projector yang diapit oleh lampu LED DRL (Daytime Running Light) di bagian atas. Secara keseluruhan, tampilan depannya mengingatkan kita pada desain Tricity 300 yang lebih besar.

Temukan, Imbas Visa Furoda, Aturan Umrah Diperketat Demi Jemaah lebih terlindungi

publish oleh jurnal
Temukan, Imbas Visa Furoda, Aturan Umrah Diperketat Demi Jemaah lebih terlindungi

Kabar terbaru dari Tanah Suci membawa perubahan signifikan bagi calon jemaah haji dan umrah Indonesia. Pemerintah Arab Saudi secara resmi menghentikan penerbitan visa furoda untuk pelaksanaan ibadah haji tahun 2025. Informasi ini dikonfirmasi langsung oleh Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah Republik Indonesia (AMPHURI) setelah berkoordinasi dengan berbagai pihak terkait, termasuk Kementerian Haji dan Umrah di Makkah dan Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama RI.Menurut Ketua Umum DPP AMPHURI, Firman M. Nur, sistem pemrosesan visa melalui platform Masar Nusuk telah ditutup. "Ya, betul. Pemerintah Saudi tidak menerbitkan visa furoda tahun ini," tegasnya saat dihubungi oleh detikHikmah pada Rabu, 28 Mei 2025.

Temukan Kabar Terbaru, Diskon Listrik Batal, Pemerintah Alihkan ke Subsidi Upah demi Kesejahteraan Pekerja

publish oleh jurnal
Temukan Kabar Terbaru, Diskon Listrik Batal, Pemerintah Alihkan ke Subsidi Upah demi Kesejahteraan Pekerja

Ada perubahan penting terkait subsidi yang perlu Anda ketahui! Pemerintah memutuskan untuk membatalkan rencana diskon tarif listrik yang semula dijadwalkan untuk bulan Juni dan Juli 2025. Kabar ini mungkin membuat sebagian dari kita bertanya-tanya, "Kenapa ya?"Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menjelaskan bahwa keputusan ini diambil karena proses penganggaran untuk diskon listrik tersebut membutuhkan waktu lebih lama dari perkiraan. Dalam rapat bersama Presiden Prabowo, diputuskan bahwa waktu pelaksanaan yang mepet membuat diskon listrik tidak mungkin terealisasi sesuai jadwal.

Inilah Penyebab Inter Milan Dibantai PSG 0,5 di Final Liga Champions, Ternyata Ini Alasannya demi kemenangan mutlak

publish oleh jurnal
Inilah Penyebab Inter Milan Dibantai PSG 0,5 di Final Liga Champions, Ternyata Ini Alasannya demi kemenangan mutlak

Impian Inter Milan untuk mengangkat trofi Liga Champions 2024/2025 pupus sudah. Mereka harus mengakui keunggulan Paris Saint-Germain (PSG) dengan skor telak 0-5 pada laga final yang digelar Minggu (1/6) dini hari WIB. Kekalahan ini tentu menyisakan luka mendalam bagi para Interisti. Lantas, apa yang menyebabkan Nerazzurri bisa kalah telak dari Les Parisiens?PSG berhasil mencatatkan sejarah dengan meraih gelar Liga Champions pertama mereka. Lebih dari itu, kemenangan 5-0 ini menjadi rekor baru sebagai kemenangan terbesar di final Liga Champions, melampaui kemenangan-kemenangan telak sebelumnya. Dominasi PSG dalam laga ini tak terbantahkan.

Inilah Pengalaman Pasien Kena Penyumbatan Pembuluh Darah Otak Pertama Kali, Kenali Gejala Awalnya agar tidak terlambat diobati

publish oleh jurnal
Inilah Pengalaman Pasien Kena Penyumbatan Pembuluh Darah Otak Pertama Kali, Kenali Gejala Awalnya agar tidak terlambat diobati

Penyumbatan pembuluh darah otak, atau yang dikenal secara medis sebagai stenosis arteri karotis, terjadi ketika plak menumpuk di arteri karotis, yaitu pembuluh darah utama yang memasok darah ke otak dan kepala. Kondisi ini, jika tidak ditangani, bisa meningkatkan risiko stroke. Seringkali, penyumbatan ini berkembang secara perlahan, tanpa disadari sampai akhirnya memunculkan gejala yang mengkhawatirkan.Gejala awal penyumbatan pembuluh darah otak bisa berupa stroke itu sendiri, atau serangan iskemik sementara (TIA), yang sering disebut sebagai "mini stroke". TIA terjadi ketika aliran darah ke otak terhenti sementara. Mari kita simak cerita dari dua pasien yang mengalami penyumbatan pembuluh darah otak, dan bagaimana mereka menyadari gejala awalnya:

Inilah Jetour T1 Lahir, Penantang Serius Ford Everest Siap Mengaspal di Indonesia!

publish oleh jurnal
Inilah Jetour T1 Lahir, Penantang Serius Ford Everest Siap Mengaspal di Indonesia!

Kabar gembira datang dari dunia otomotif! Jetour, pabrikan mobil asal China, baru saja memperkenalkan SUV Urban Off-road andalan mereka, Jetour T1, di Panama, Amerika Tengah. Mobil yang dirancang untuk menaklukkan berbagai medan ini langsung digadang-gadang sebagai rival berat bagi Ford Everest di benua Amerika.Dalam keterangan resminya, Jetour menegaskan bahwa peluncuran Jetour T1 ini merupakan bagian dari strategi ekspansi jaringan mereka di kawasan Amerika Latin. Jetour T1 hadir sebagai SUV off-road urban lite inovatif yang siap mendefinisikan ulang arti keserbagunaan sebuah kendaraan bagi para pengemudi modern.

Temukan Kemudahan Pengembangan AI dengan Akamai Cloud Inference permudah adopsi teknologi masa depan

publish oleh jurnal
Temukan Kemudahan Pengembangan AI dengan Akamai Cloud Inference permudah adopsi teknologi masa depan

Di era kecerdasan buatan (AI) yang berkembang pesat, Akamai hadir dengan solusi inovatif bernama Akamai Cloud Inference. Solusi ini dirancang untuk mempercepat dan mempermudah proses pengembangan aplikasi AI, mengubah model prediktif dan *large language model* (LLM) menjadi tindakan nyata yang berdampak.Adam Karon, COO dan GM Cloud Technology Group di Akamai, menjelaskan bahwa meskipun pelatihan LLM yang kompleks akan tetap dilakukan di pusat data *hyperscale*, inferensi AI yang bisa ditindaklanjuti justru akan banyak terjadi di *edge*. "Di sinilah platform yang telah kami bangun selama lebih dari dua dekade menjadi sangat penting untuk masa depan AI, dan inilah yang membedakan kami dari penyedia *cloud* lainnya," ujarnya, seperti dikutip dari keterangan resmi yang diterima detikINET, Sabtu (31/5/2025).

Inilah Kebersamaan Langka! Prabowo,Gibran dan Megawati Tertangkap Kamera, Kumpul Sebelum Upacara Pancasila jadi sorotan publik

publish oleh jurnal
Inilah Kebersamaan Langka! Prabowo,Gibran dan Megawati Tertangkap Kamera, Kumpul Sebelum Upacara Pancasila jadi sorotan publik

Jakarta – Sebuah momen penting terjadi sebelum upacara peringatan Hari Lahir Pancasila di Gedung Pancasila. Megawati Soekarnoputri, Presiden ke-5 RI, dan Try Sutrisno, mantan Wakil Presiden, terlihat berkumpul bersama Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.Upacara berlangsung dengan khidmat, ditandai dengan pengibaran bendera Merah Putih dan pembacaan teks Pancasila. Presiden Prabowo, yang bertindak sebagai inspektur upacara, menekankan pentingnya menjaga dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam setiap aspek kehidupan berbangsa dan bernegara.

Artikel Terbaru