ANALISIS MORFOLOGI KOTA BATAM STUDI KASUS KAMPUNG SEI JODOH
Abstract
Abstract: activities to expand indefinitely. The physical city rapidly grows and develops horisontaly with a gigantic scale occupying the surrounding area urban growth does not always start from the center of the city but move from the suburbs.
The city’s morphologi has undergone a metamorphosis from tradisional houses into the business and economic center city of Batam. Morphologi is an approach in understanding the logistics form of acity and regional space. In the process of realizing the city’s morphologi about as growth of the city’s past history. The metamorphosis of the jodoh viilage which at the beginning of it.s existense in Batam city was a traditional fishing village with thousand of stilt houses with thatched roofs, now with a significant shift in civilization has made the jodoh village a center of crowds and a traditional trading center in Batam
Abstrak: Pertumbuhan layaknya sebuah perkotaan telah menjadi fenomena di dunia,hal ini menyebabkan kota yang tadinya baru memulai aktivitasnya menjadi berkembang dengan cepatnya. Kondisi dari fisik sebuah kota yang dengan cepat berkembang secara horisontal dengan skala yang besar dan mempenagruhi kawasan yang berada disekitarnya. Perkembangan sebuah kota tidak selalu dimulai dari kawasan pusat kota tersebut melainkan bisa bergeser ataupun berpindah ke kawasan pinggiran. Morfologi sebuah kota mengalami metamorfosa atau perubahan dimana yang tadinya rumah rumah tradisional menjadi pusat bisnis dan perekonomian dikota Batam.
Morfologi merupakan salah satu pendekatan dalam memahami bentuk fisik sebuah ruang kota dan kawasan dimana didalam proses perwujudannya, konsep morfologi kota dapat dilihat sebagai perubahan dari sejarah kota masalalu. Metamorfosa kampung jodoh yang pada awal ekistensinya kota batam ini adalah sebuah kampung nelayan tradisional dengan ribuan rumah panggung berdinding papan beratap rumbia, sekarang dengan pergeseran peradaban yang signifikan menjadikan kampung jodoh sebagai pusat keramaian dan sentra dagang tradisional batam.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Herlianto, 1986, Urbanisasi dan Perkembangan kota, Bandung: Alumni.
BP Batam, 2014, Mengungkap Fakta Pembangunan Batam Era B.J. Habibie
Badan Pusat Statistik, 2017 Jumlah Penduduk Kota Batam
Purwanto, E. (2014). Privatisasi Ruang Publik dari Civic Centre menjadi Central Business District ( Belajar dari kasus Kawasan Simpang Lima Semarang).
Tallo, A., Pratiwi, Y., & Astutik, I. (2014). Identifikasi Pola Morfologi Kota (Studi Kasus : Kecamatan Klojen, Kota Malang). Jurnal Perencanaan Wilayah Dan Kota, 25(3), 213–227. https://doi.org/10.5614/jpwk.2015.25.3.3
Yunus, Hadi sabari, 2000, Struktur Tata Ruang Kota, Yogyakarta : Pustaka Pelajar
Zahn, Markus, 1999, Perancangan Kota Secara Terpadu : Teori Perancangan Kota dan Penerapannya, Yogyakarta, Kanisius.
DOI: https://doi.org/10.31848/arcade.v6i1.890
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
PUBLISHER ADDRESS:
Department of Architecture, Universitas Kebangsaan, Jl. Terusan Halimun No.37, Lkr. Sel., Lengkong, Kota Bandung, Jawa Barat 40263. E-mail address: jurnalarsitekturarcade@gmail.com